Part 7

7 0 0
                                    

Suasana canggung membuat Zaa dan Arkan memilih untuk saling diam hingga mobil yang mereka kendarai telah terpakir rapi di basement mall. Mereka sempat kesulitan mencari tempat parkir yang kosong karena hampir seluruh tempat parkir yang dekat dengan pintu masuk parkir terisi dan mereka akhirnya mendapat tempat parkir dibagian ujung belakang yang cukup jauh.

Zaa menggandeng Naya yang terlihat bersemangat untuk segera masuk kedalam mall begitu turun dari mobil.

"Naya, tunggu sebentar sayang. Papa Naya masih dimobil." ucap Zaa membuat Naya berhenti dan memandang ke arah Zaa.

"Papa udah berdiri dibelakang tante Zaa kok. Ayo, Pa. Jangang bengong gitu. Naya udah pengin main." rajuk Naya sambil menarik tangan Zaa yang sedang mencerna kata-kata yang Naya ucapkan. Arkan memang sudah berada dibelakang Zaa tepat saat Naya mengatakan hal tersebut. Namun gerakan memutar Zaa menoleh ke arah belakang terhenti ketika tubuhnya langsung mengenai Arkan sehingga membuatnya kehilangan keseimbangan. Arkan dengan sigap menahan tubuh Zaa yang hampir tersungkur ke belakang. Raut wajah Zaa berubah kaget ketika menyadari bahwa Arkan menopang tubuhnya bahkan seperti memeluk tubuhnya. Zaa memberanikan menatap wajah Arkan yang justru tersenyum menatap dirinya.

"Maaf, saya ga tahu kalau kamu ada dibelakang saya." Zaa membenarkan posisi berdirinya agar tak bertumpu pada Arkan. Dia juga merasa tangan Arkan sudah tidak lagi menahan tubuhnya. Zaa berusaha tidak gugup saat menatap wajah Arkan yang justru sedang tersenyum menatapnya.

"Pa, ayo. Naya udah pengin main. Jangan diem disini terus." rajuk Naya membuat keduanya menatap gadis manis dihadapan mereka yang menampakkan wajah kesalnya sambil berusaha menarik-narik tangan Zaa. Naya yang sudah tak sabaran menunggu jawaban Zaa langsung melepaskan genggaman tangannya dan berlari menuju pintu masuk mall. Arkan yang menyadari anaknya sudah pergi menjauh segera melangkahkan kakinya namun wanita disebelahnya tak melakukan hal yang sama.

"Ayo. Nanti Naya keburu jauh. Nanti kita kebingungan nyarinya." Zaa yang  terkejut saat Arkan merangkul pundaknya. Arkan hanya tersenyum dan mengajaknya berjalan menuju pintu masuk mall. Zaa melihat sepintas ke arah tangan Arkan yang berada di pundaknya kemudian memandang wajah pria tersebut, namun hanya senyuman dan wajah ceria yang terlihat disana.

Mereka masuk ke dalam mall dan melihat Naya berlari menuju ujung lorong. Arkan berjalan agak cepat sambil terus memegang pundak Zaa agar bisa mengimbangi langkahnya. Ternyata Naya berhenti didepan salah satu etalase yang menjual peralatan bayi. Dia memperhatikan semua yang dipajang dengan wajah yang gembira.

"Papa, naya mau semuanya. Beliin ya Pa." ucap Naya tanpa mengalihkan pandangan namun mengetahui bahwa Papanya dan Zaa sedang memperhatikannya.

"Belikan semuanya? Buat apa sayang, Naya kan sudah besar. Ini semua buat dedek bayi." jawab Arkan sembari mendekati anak perempuannya yang tak berpaling dari semua pernak pernik bayi di etalase tersebut. Ada stroller, gendongan bayi, pakaian bayi dan segala kebutuhan bayi dibawah satu tahun.

"Bukan buat Naya, tapi buat dedek bayi dalam perut tante Farah. Kan kita mau ikut ke Jogja juga Pa. Jadi harus bawa oleh-oleh." ucap Naya sambil memeluk Arkan. Jurus merayu ala Naya yang selalu membuat Arkan tidak bisa menolak keinginan anaknya tersebut.

"Ok, kita beli untuk dedek bayi tante Farah. Tapi Naya harus tanya tante Zaa kita perlu beli apa untuk tante Farah." ucap Arkan yang hanya di jawab anggukan Naya. Zaa yang masih memperhatikan percakapan orang tua dan anaknya itu agak kaget ketika Naya meraih tangannya kemudian menariknya masuk ke dalam toko tersebut.

Selama hampir setengah jam mereka bertiga memilih beberapa kebutuhan bayi sesuai saran Zaa. Semuanya sudah dibayar oleh Arkan dan langsung dikirim ke alamat rumah Farah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang