Our First Met
Forth Jaturapoom, laki laki dua puluh satu tahun itu menghela nafas panjang, dirinya sudah me-klakson pengemudi CRV didepannya berkali kali, tapi pemilik mobil itu tetap saja berjalan dengan lambat –sangat-.
Laki laki yang berada ditahun ke-tiga di fakultas teknik universitas kenamaan Thailand itu menghela nafas. Ah, ibunya bisa benar benar marah kalau dia datang terlambat.
“Oy!” Sial, mobil didepannya malah berhenti mendadak, membuat motornya sukses menabrak bagian belakang mobil itu. Shit!
“Oi! Kau tidak punya mata ya!” Forth menoleh, mendapati pengemudi mobil sialan itu malah memarahinya.
“Apa kau gila? kau berhenti mendadak! Jadi bukan salahku” Forth balas membentak, ia mendekati laki laki berkulit putih dengan pakaian rapi yang menatapnya sengit.
“Kau mengataiku gila? Oy! Aku tidak mau tau, lihat! Mobilku lecet begini!”
“Hey! Memangnya aku perduli? Sudahlah aku terburu buru! Kau urus saja masalahmu sendiri” Forth berbalik, toh bukan salahnya hingga mobil laki laki ini lecet.
“Oy!!!” Laki laki itu bahkan berteriak padanya, tapi Forth tidak perduli, sebab bertemu ibunya jauh lebih penting.Forth tidak mengerti kenapa ibunya harus repot repot menyuruhnya datang kekediaman Baramee alih alih pulang kerumah mereka sendiri. Ah, lihatlah rumah ini! Sangat besar untuk disebut sebuah rumah!. Forth menghela nafas lagi, orang orang sekarang benar benar suka menghambur hamburkan uang pikirnya. Senyum putra semata wayang keluarga Jaturapoom itu terkembang ketika mendapati seorang wanita seumuran ibunya yang menyambutnya didepan rumah.
“Aaah, kau pasti Forth na? aw, sangat tampan. Ayo masuk, ayah dan ibumu menunggu didalam. Ah ya, perkenalkan aku Rose Baramee, teman ibumu” Forth tersenyum lagi, ah wanita didepannya ini benar benar cantik, ia jadi berfikiran apa dulu ibunya memiliki geng yang hanya terdiri dari wanita cantik? Forth duduk disamping ibunya, ingin bertanya sebenarnya ada apa, namun sebuah suara menginterupsinya.
“Mae….. lihatlah, aku benar benar sial! Tadi aku bertemu seseorang yang sangat menyebalkan! YAAAAAAA” Ah, dunia yang sangat sempit. Forth hanya diam ketika laki laki CRV tadi muncul dihadapannya dan mulai menggerutu soal mobilnya yang lecet.
“Hey cutie, itu bukan salahku, memangnya siapa sih yang membawa mobil dengan sangat sangat lambat?”
“Kau menyebutku apa tadi? Cutie? Cutie my ass! Itu jelas salahmu, kau yang tidak menggunakan matamu dengan benar!” Lihat, sekarang keduanya malah bertengkar dan saling menatap kesal.
“Jadi kalian sudah saling kenal?” Keduanya menoleh pada Nyonya Baramee yang menatap mereka penuh senyum.
“Ai Jean, sepertinya rencana kita akan berjalan dengan sangat lancar na kha”
“Ya, benar Ai Rose, karena mereka sudah berkenalan jadi kita hanya menunggu sampai mereka lulus dan akhirnya menikahkan mereka”
“MENIKAH?” Forth menatap horror kedua orangtuanya yang mengangguk pelan dengan senyum terkembang. Sementara laki laki cute didepannya tadi memasang ekspresi yang sama.
“Mae? You must be kidding me right? Aku dengan dia? Oh astaga!!!”
“Ai Beam, Mae tidak bercanda sayang. Ya, Beam dan Forth, kalian akan menikah setelah lulus nanti. Sampai saat itu datang status kalian adalah bertunangan”
“Maeeeee…. Tapi Mae tidak mengatakan apapun padaku. Mae bahkan tidak bertanya kalau aku suka padanya atau tidak!” Laki laki bernama Beam itu merengek pada ibunya. Oh lihatlah, dengan gaya seperti itu sudah dipastikan bahwa Forth yang akan berada diatasnya nanti. Memikirkan tentang itu, Forth tersenyum geli, ah dia bisa meng handle baik laki laki maupun perempuan.
“Oy! Kenapa kau tersenyum seperti orang gila! apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu?” Beam melotot kearahnya seoalah memberikan kode kalau saja mereka harus bekerja sama agar bisa membatalkan perjodohan gila kedua orangtua mereka. Tapi tidak, Forth bukan orang yang suka menentang pilihan orangtuanya, lagi pula Beam sangat memenuhi kriteria laki laki yang dikencaninya.
“Oh! Jangan katakan kalau kau baik baik saja dengan ini!”
“Ya tentu saja Cutie, orang tuaku selalu melakukan hal yang benar. Dan kau benar benar sempurna untuk menjadi isteriku”
“Isteri? Isteri kau bilang!”
“Ya, tentu saja. I’ll be your husband and you’ll be my wife. Perfect!” Forth tersenyum lebar, ia bahkan memberikan wink nakal pada Beam yang menatapnya marah.{}
Beam Baramee, laki laki dua puluh satu tahun itu terpaksa mangkir disalah satu jam kuliahnya sebab ibunya memintanya untuk pulang kerumah dan tidak menerima satupun penolakan seperti yang sering ia lakukan. Sebagai salah satu mahasiswa fakultas kedokteran untuk mangkir satu hari jam kuliah kalian harus menggantinya dengan belajar semalam suntuk. Ah, dia akan meminta Phana untuk menjadi tutornya nanti malam.
Mungkin dari banyaknya keberuntungan yang ia temukan, hari ini menjadi hari paling sial disepanjang hidupnya. Pertama, mobil kesayangannya tergores oleh motor laki laki sialan yang kemudian akan dijodohkan dengannya.
Forth, dia kenal laki laki itu sebagai runner up Moon university saat mereka masih menjadi freshman. Dari berita yang ia dengar laki laki itu adalah incaran banyak perempuan dan juga playboy kenamaan dari Fakultas Teknik. Cukup sampai disitu, selebihnya Beam tidak tahu apapun lagi tentangnya.
Perjodohan gila ini sudah jelas membuatnya pusing dan kembali ke apartementnya bukan pilihan yang bagus karena dia harus mengemudi selama dua setengah jam untuk tiba diranjangnya yang empuk.
“Beam…” Laki laki itu menoleh, mendapati ibunya yang cantik sedang berdiri bersandar pada pintu kamarnya.
“Mae…” Beam tersenyum, ibunya mendekat dan duduk disampingnya, wanita yang melahirkannya dua puluh satu tahun yang lalu itu mengelus lembut kepalanya.
“Doctor Beam look sad na, what’s wrong baby” Ah, bahkan setelah ia menjadi se dewasa ini, bagi ibunya ia tetaplah seorang bayi.
“Beam don’t like Ai Forth, Mae”
“Aw, kenapa? Bukankah Forth tampan? Kau bahkan tidak pernah melepaskan tangannya ketika kalian masih bayi”
“Hah? Apa kami pernah bertemu sebelumnya?”
“Aw.. my sweetheart Beam Baramee, apakah kau kira kami akan menjodohkanmu baru baru ini? Hahaha, kami bahkan langsung merencanakannya semenjak kalian dalam kandungan. Tunggu, Mae rasa masih menyimpan foto kalian”. Ibunya beranjak, sementara Beam mengerutkan dahinya. Kalau mereka saling kenal, mengapa ia tidak memiliki ingatan apapun tentang Forth?
“Nah, ini dia” Sebuah potret diberikan padanya, potret dua anak bayi laki laki yang masih terlihat merah dan saling berpegangan tangan.
“Lalu mengapa aku tidak mengingat tentang Ai Forth sama sekali, Mae?”
“Tentu saja sayang, Ai Jean dan keluarganya berangkat ke New York satu bulan setelah foto ini diambil. Mae bahkan baru bertemu dengannya dua bulan yang lalu”.
“Beam...”
“Krub Mae?”
“He’s a good guy, dia akan memperlakukan dan menjaga Beam dengan sangat baik”.AUTHOR NOTES
Aku lagi gila banget sama couple ini. Dan akhir akhir ini Ff ku tentang mereka semua! Dan maafkan aku yang bukannya lanjut Begin Again atau Twins tapi malah buat FF baru.
Soooo.... please give me a star and comment na kha..
Thank you for reading.p.s : this fanfiction already have 15 chapter with different tittle in every chapter. Update every two weeks! (Note it 55555)
*XOXOfromForthBeam
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Step by Step (ForthBeam)
FanfictionBeam tidak mengerti dengan perjodohan antara dirinya dan Forth sementara Forth sangat menikmati hubungannya dengan calon dokter ini. Dan langkah demi langkah yang mereka lakukan membuat perasaan cinta itu tumbuh. Namun, tidak semua langkah selalu mu...