Cahaya pagi itu menelisik kedalam sebuah ruangan yang mana didalamnya dua makhluk tuhan sedang berpelukan dalam tidur mereka yang damai. Forth, pemuda berusia dua puluh empat tahun itu adalah yang pertama kali terjaga dari mimpi indahnya semalam. Iris matanya menemukan tubuh telanjang Beam yang tertutupi hingga batas perut. Oh Beam! betapa ia menikmati malam pertama mereka yang terlewati dengan sedikit malu malu kemudian menjadi penuh gairah. Wajah tampan itu mengukir senyum kecil, berandai andai apakah rasanya akan senikmat ini jika ia telah menyetubuhi laki laki itu jauh sebelum hari pernikahan mereka digelar.
Ya, keduanya telah melangsungkan pernikahan tepat dua bulan setelah graduation day masing masing. Forth bebas dari kungkungan universitasnya, sementara Beam masih harus praktek di rumah sakit demi menyempurnakan gelar kedokterannya. Forth masih suka memperhatikan wajah manis didepannya lama, wajah ini sudah hampir dua tahun menemaninya ketika pagi menjemput. Hanya saja kali ini dengan status berbeda. Beam telah resmi menjadi isterinya!.
"eunghh"
Lenguhan lembut itu lolos dari sosok disampingnya, dahi Beam berkerut kecil sebelum akhirnya ia membuka kedua kelopak matanya malas. Beam berjengit, merasakan sakit pada bagian belakang juga sekujur tubuhnya. Sial!
"Selamat pagi Khun Ying!"
Suara lembut dari laki laki disampingnya itu seolah menyadarkannya tentang malam panas yang baru saja mereka lewati bersama. Pipinya mendadak menghangat merasakan darahnya seolah mengalir deras dijantungnya. Teringat statusnya yang tak lagi perawan. ups!
"Kenapa tidak menjawab ucapan selamat pagiku? Apa 'itu' sangat sakit?"
Beam membulatkan matanya tak percaya, si bodoh Forth tetap saja seorang idiot! Memangnya siapa yang tidak kesakitan di pengalaman pertama mereka?
"Diam! Atau kutendang kau!" Forth terkekeh, dengan sengaja menggulung dirinya dengan selimut, membuat bagian yang membungkus tubuh Beam menjadi lebih sedikit. Beam membaca niat busuk dari laki laki yang sudah berikrar untuk hidup semati dengannya itu kesal.
"Oho! Rupanya seseorang ingin menjadikan aktivitas semalam menjadi yang pertama dan terakhir ya?"
Beam tersenyum puas mendapati Forth yang cepat cepat memberikan selimut kepadanya. Dia masih ingin menyelamatkan dirinya.
"Tidak terimakasih Khun Ying" Forth menatap kearah Beam yang menatapnya penuh kemenangan. Beam kemudian memberikan aba aba agar ia mendekat. Forth kira ia akan mendapat satu pukulan dikepalanya jadi ia cepat cepat bergerak mundur, namun Beam menarik lehernya tak kalah cepat.
CUP
"Selamat pagi Khun Luang"
Satu kecupan disertai ucapan selamat pagi dari Beam membuatnya meleleh ditempat. Keduanya kemudian saling menatap satu sama lain dan saling tersenyum.
{}
Beam berjalan hati hati ketika ia harus bergerak kesana kemari untuk menyiapkan sarapan mereka yang kelewat siang. Serius! Bagian bawahnya terasa sangat sakit dan selalu ngilu jika saja ia bergerak berlebihan. Kalau dia tau rasanya akan sesakit ini, mungkin tadi malam ia akan membuat Forth yang berada dibawah menggantikan dirinya. Memikirkan itu membuatnya mendadak tertawa, oh alangkah lucunya jika nanti ia mendengar Forth yang mengerah dibawah tubuhnya.
"Ughh, isteriku yang cantik sedang membayangkan apa? Wajahmu yang tadi tersenyum kenapa bergidik ngeri begitu hmm?"
Forth yang sedari duduk di pantry sambil menyesap kopi miliknya tak tahan menanyakan apa kiranya yang sedang difikirkan isterinya sembari memasak.
"Yakin kau mau tau apa yang kubayangkan?" Beam menatapnya jenaka, yang sayangnya tidak Forth sadari. Isterinya itu jelas punya rencana jahil dikepalanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Step by Step (ForthBeam)
Fiksi PenggemarBeam tidak mengerti dengan perjodohan antara dirinya dan Forth sementara Forth sangat menikmati hubungannya dengan calon dokter ini. Dan langkah demi langkah yang mereka lakukan membuat perasaan cinta itu tumbuh. Namun, tidak semua langkah selalu mu...