Forth menyukai kucing namun dalam artian ala kadar bukan berlebihan seperti yang ibunya lakukan. Sore itu, ibunya menyuruhnya untuk pulang dan mengemudi selama satu setengah jam hanya untuk menitipkan kucing padanya. Alasannya sepele, ibunya harus mengurus Kylie (kucing yang lain) yang sedang hamil dan akan segera melahirkan. Beam yang kala itu ikut serta, benar benar gemas pada kucing napoleon coklat milik ibunya. Apo, selama Forth mengenal kucing itu ia tidak pernah sekalipun menyukainya.
"Mae, titipkan saja Apo pada maid dirumah. I don't have time to take care of him"
"Aaaa please na Ai Forth! . You can return him after two weeks"
Forth menggeleng, kali ini ia tak akan luluh dengan tatapan ibunya.
"Its okay Mae, if Ai Forth insist, I'll take care of him for you"
Forth menghela nafas, sementara ibunya tersenyum senang. Ah, harusnya ia tidak perlu mengajak kekasihnya turut serta kerumahnya hari ini.
"aw... thank you na Ai Beam. Apo is gentle, he's also kind and cute"
Ibu Forth mengelus pelan kepala kucingnya yang sedang berada dipangkuan Beam.
"And bossy" Forth menambahkan dengan nada jengkel.
{}
Semenjak Apo berada diapartemen, Beam seolah tidak menganggapnya ada. Jika pagi pagi ia akan menemukan kekasihnya itu memasak sarapan, maka yang ia temukan kali ini adalah Beam yang mengelus bulu bulu Apo dan menemaninya makan. Sebelum pergi kuliahpun Beam harus memeluk kucing itu untuk beberapa menit. Forth menghela nafas, Apo seolah mengajaknya perang secara terang terangan. Kucing menyebalkan itu selalu menatapnya sangar dan mengeong manja menjijikkan jika bersama Beam.
Kabar baiknya, Beam menjadi lebih ceria dan tidak mengumpat sebanyak biasanya. Kekasihnya itu banyak tersenyum dan itu membuat Forth menjadi bahagia.
"Ai Beam, you love Apo more than me, right?"
Beam menatap Forth yang berjalan disampingnya dengan eskpresi sedih palsu.
"Krub"
Forth kemudian menatapnya kesal dan berjalan cepat didepannya. Beam menggelengkan kepala geli, oh ayolah! Apakah Forth tidak sadar berapa umurnya sekarang? Dan dia cemburu pada seekor kucing?
"Ai Beam... Apo just trying to get your attention. When he was with me, he's totally an evil!"
"Eiii, are you kidding me? Isn't it you?"
Beam memasukkan password apartemen, membiarkan Forth menggerutu dibelakangnya.
"Apo... uuuuh come here, P'Beam is here naa"
Ah! Tidak dengan pemandangan ini lagi! Forth melempar tasnya sembarangan. Membuat suara Bang keras, berharap Beam sedikit saja bereaksi untuknya. Tapi tidak! kekasihnya itu malah memberikan semua perhatiaannya pada Apo yang mengeong kecil padanya. Apo! You Bitch!
Forth hanya bisa menatap cemburu pada Apo yang sedang dalam pelukan Beam dan merasakan elusan elusan lembut dari tangan kekasihnya. Kucing pendek itu memasang wajah setengah mengantuk sementara Beam mengerjakan tugas tugas kuliahnya. Forth menghela nafas, jika Apo tidak disini, maka dia akan memiliki waktu untuk bicara pada Beam-nya. Jika Apo tidak disini, mungkin ia bisa memeluk kekasihnya itu walaupun harus dimaki habis habisan. Jika Apo, ah terlalu banyak jika dikepalanya. Ia benar benar ingin menyingkirkan Apo secepat mungkin!
"Heh! What are you looking at? Don't you dare to plan to kill Apo, you shit Forth!"
Beam menatapnya dengan tatapan tajam sementara Forth menatap kearah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Step by Step (ForthBeam)
FanfictionBeam tidak mengerti dengan perjodohan antara dirinya dan Forth sementara Forth sangat menikmati hubungannya dengan calon dokter ini. Dan langkah demi langkah yang mereka lakukan membuat perasaan cinta itu tumbuh. Namun, tidak semua langkah selalu mu...