Donuts

5.4K 624 67
                                    

AUTHOR NOTES

readerrsss.... soal yang hiatus itu aku bener bener minta maaf.
Karena itu seharusnya untuk FF ku yang Begin Again ;(

Jadi sebagai permintaan maaf aku update 1 chapter yaaa... :) huhuhuhu maafkan yaaa :(

{}

Beam tidak mengerti dengan teman temannya yang selalu memanfaatkan akhir pekan untuk berkencan dengan kekasih masing masing sementara dihari biasa pun mereka masih bersama. Hari ini Pha membatalkan jadwal tutor begitupula Kit yang beralasan ingin istirahat seharian padahal beberapa menit yang lewat IG story Ming ia mendapati sahabatnya itu sedang berkencan.

Menghela nafas pelan, Beam membalik buku pelajarannya kesal. Biasanya jika harus sendiri seperti ini ia akan menghabiskan waktunya di bar, bertemu gadis gadis cantik. Tapi semenjak terakhir kali ditemukan mabuk oleh Forth saat dirinya, Pha, dan Kit di bar. Beam tidak bisa lagi pergi kesana kecuali ia ingin ditemani oleh Forth. Oh yang benar saja. Dua kali ditemukan mabuk oleh tunangannya itu saja Beam sudah sangat malu!.

Menghela nafas sekali lagi, Beam benar benar bosan kalau harus menghabiskan waktunya seperti ini. Ia hanya sendirian di apartemen, sebab Forth bergegas kembali ke kampus setelah mengantarkannya pulang. Katanya ada yang harus diurus karena beberapa hari lagi SOTUS akan berakhir. Beam meminum coklat panasnya yang sudah dingin, huh bahkan ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh Forth masih belum memperlihatkan tanda tanda untuk pulang.

Pukul setengah delapan, Beam mendengar pintu apartemen terbuka dan menampilkan sosok Forth dengan wajah super lelah dengan sekotak dunkin’s donut ditangan kanannya. Beam pura pura tertidur dan semakin tergoda untuk membuka mata ketika indra penciumannya merasakan harum donat yang masih hangat. Ah, tunangannya ini tau darimana kalau dia sangat menyukai makanan yang satu itu?

“Ai Beam…”

Suara Forth sengaja ia acuhkan, hanya saja Beam tidak tau jika tunangannya itu sudah terlebih dulu menyadari aktingnya.

“Ahh sudah tidur rupanya. Hmmm donat ini kuberikan pada siapa ya? N’Nam?”

N’Nam? N’Nam katanya? Shit Forth! That’s my donut!

“Hmm benar benar sudah tidur ya?”

Beam segera membuka matanya dan alangkah terkejutnya ia mendapati wajah Forth yang hanya berjarak tiga senti dari wajahnya.

Blush!

Dan apa apaan! Apa dia baru saja merona?

CUP

That’s! that’s! ah itu bukan ciuman pertamanya sih. Tapi itu ciuman pertamanya dengan Forth! Shit Forth! Dan laki laki itu menatapnya dengan senyum merekah tanpa dosa!

DUGH

“Aawww”

Beam tidak memperkirakan bahwa ia juga akan kesakitan ketika ia membenturkan dahinya pada dahi lebar Forth. Hah, dahinya seperti menabrak batu karang keras dan dia merasakan kepalanya mendadak pusing. Hal yang sama juga terjadi pada Forth yang segera menjauhkan wajahnya dan menyentuh dahinya sambil mengerang sakit. Laki laki itu tidak memperkirakan serangan mendadak yang akan dilakukan tunangannya. Tapi, yasudahlah toh dia bisa mengecup bibir manis milik Beam.

“You’ve kissed my lips!”

“Then? It’s my fiancé’s lips by the way”

Ah ya, mereka sudah bertunangan. Dan biasanya orang bertunangan malah melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman. Tapi tidak! Beam menggeleng, mereka bahkan belum pada tahap berpacaran yang sesungguhnya.

[END] Step by Step (ForthBeam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang