Love?

5.7K 616 93
                                    

Forth menghela nafas panjang, kali ini ialah yang duduk dikursi penumpang dan Beam yang mengendarai mobilnya. 30km/jam.

Good bahkan jarak kampus yang biasanya bisa ditempuh selama lima belas menit malah menjadi tiga puluh menit. Bukan tanpa maksud ia melakukan ini, mengingat minggu depan ia harus berpergian untuk acara penutupan SOTUS maka Forth memutuskan untuk menguji skill menyetir Beam atau ia tidak akan tenang selama diperjalanan. Dan yah, Beam benar benar sangat sangat buruk dalam menyetir. Mereka hampir menabrak beberapa kali karena tunangannya itu menginjak gas terlalu dalam atau tidak memperhatikan jalanan didepannya.

“Shit! Mobil ini susah sekali”

lihat! Beam malah menyalahkan mobilnya dan mengutuk.

“Haaah, bagaimana jika aku meminta Ai Pha atau Ai Kit untuk menjemputmu saja? Kurasa benar benar tidak mungkin membiarkanmu membawa mobil ini sendiri”

“Ai Pha only have two seat in his car, and one is for Yo. Ai Kit? Haaaah dia bahkan lebih parah dariku”

Good, Beam tidak memberikan satupun pilihan yang bagus. Meminta pertolongan Kit sama saja dengan mengantarkan keduanya menemui tuhan lebih cepat.

“Haah, baiklah. Be careful okay? Beritau aku jika terjadi apa apa. I’ll be there as soon as possible”

“Krub”

Forth menatap kearah Beam, hari ini ia akan membiarkan Beam membawa mobilnya karena nanti ia harus pulang terlambat untuk mengerjakan proyek akhir.

“Apa lagi? Cepatlah, bukankah kelasmu akan masuk sebentar lagi?”

Forth tersenyum dan menunjuk nunjuk pipi kanannya kearah Beam.

“Do you want me to kick your ass huh?”

55555 Forth tertawa, sebenarnya sudah tau jika ia akan ditolak begini. Tapi sekilas ia melihat garis merah jambu dipipi tunangannya itu.

“So how about this?”

Kali ini Forth memanyunkan bibir sambil memejamkan matanya.

“Are you ask me for a jub?”

Forth mengangguk dan masih memanyunkan bibirnya. Beam kemudian tersenyum jahil, ia sudah menyiapkan jarinya untuk menyentil bibir Forth. Saat dia sudah hampir siap, Forth membuka mata dan menarik tengkuknya cepat.

CUP

“Thank you na krub!”

Beam menyentuh bibirnya, apa dia baru saja menciumku, lagi? Sementara itu Forth secepat mungkin keluar dari mobil sambil tersenyum senang.

“FUCK YOU AI FORTH!”

{}

Beam mengerjakan tugas dari Professor Aunty dengan serius, Pha dan Kit sedang membeli makanan di cafetaria jadi tinggalah dirinya sendiri di perpustakaan dan tugas yang menumpuk. Sebenarnya ia bisa mengerjakan tugas itu nanti, hanya saja malam ini ia benar benar ingin tidur enak tanpa mengerjakan tugas ataupun belajar. Beam menghela nafas, sejenak memikirkan tentang minggu depan dimana Forth yang tidak akan berada didekatnya seperti biasa. Ah, dia bisa membayangkan betapa sepinya apartemen mereka tanpa Forth yang selalu senang mengajaknya bertengkar.

Forth, Beam mengelus pelan permukaan cincin pertunangannya. Ia memikirkan tentang hubungan mereka yang bahkan selalu dihiasi teriakan dan makian kesal dari dirinya. Forth memperlakukannya dengan sangat baik, walaupun dibanyak waktu dia akan sangat menyebalkan tetapi seiring berjalannya waktu Beam mulai terbiasa.

Orangtua mereka berencana untuk melangsungkan pernikahan setelah wisuda ini. Lalu bagaimana pernikahan itu akan berjalan jika ia pun sendiri masih ragu dengan perasaannya? Dan bagaimana jika perasaan Forth tidak seperti apa yang ia fikirkan? Haaah, kepalanya sakit memikirkan ini.

[END] Step by Step (ForthBeam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang