Hearts Don't Break Around Here

5.7K 608 90
                                    

Author Notes

Hai readers..
Hm, setelah baca beberapa masukan dari beberapa reader yang minta bahasa inggrisnya dikurangi atau diganti jadi bahasa Indonesia aku mohon maaf banget ga bisa lakuin itu di chapter ini.
Karena seperti yang pernah aku tulis di chapter pertama kalo sebenernya udah ada 15 chapter jadi aku rada aneh aja kalo mau di edit hehehe.
Tapi chapter baru yg mana itu chapter 18, udah aku usahakan jadi bahasa indonesia.

Daaaannnn.... lagi lagi maaf karena mulai dari sekarang aku udah putusin untuk update sekali seminggu setiap hari KAMIS.

Terakhirrrr.... Thank you for reading na Khaaaaa... I'll  wait for your opinion. Dont Forget to hit the star button naaa... #XOXOfromForthBeam

{}

Berbeda dengan Med Student yang sudah mencuri start terlebih dulu, besok adalah hari dimana seluruh fakultas memulai aktivitas. Senior year untuk Forth dan Beam. Lalu bicara tentang Beam, tunangannya itu masih belum pulang bahkan ketika jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Forth sudah mencoba menelpon, tapi tidak mendapat jawaban. Kemudian telponnya berdering dengan notifikasi Line dari Pha

Phana : Beam is with us. Can you pick him up?

Forth : Where? Send me the address ASAP!

Forth mengendarai Lamborghini miliknya dengan sangat cepat, Phana mengirimkannya alamat sebuah Bar yang cukup jauh dari apartemennya.

Forth menghela nafas ketika mendapati tunangannya sedang mabuk dengan wajah memerah.

“Ai Asshole Forth”

Beam mendekatinya dan memeluknya erat, Forth menduga tunangannya ini benar benar mabuk berat karena jelas dalam keadaan sadar ia tidak akan memeluknya seerat ini.

“Ai Pha, i’ll take him home”

Pha mengangguk, Forth berusaha menggendong Beam, tapi tunangannya itu mencoba melarikan diri.

“Asshole Forth hik! I can walk by myself hik!”

Beam mendorongnya dan berjalan linglung, Forth mengikutinya dari belakang. Beam menabrak orang didepannya, beruntung Forth dengan cepat menangkap tubuhnya hingga ia tidak perlu terhempas ke lantai. Untuk beberapa detik keduanya saling bertatapan, Beam mengangkat tangannya dan menusuk pipi Forth dengan telunjuknya. Wajahnya yang memerah dan matanya yang tidak fokus tetap terlihat manis bagi Forth.

“Forth, how can you look more handsome than Ai’Pha?”

Forth tersenyum, memperlihatkan deretan gigi rapinya. Dalam sekali gerakan ia menarik Beam dan membawanya dalam bridal style sesuatu yang sangat tidak mungkin jika Beam dalam keadaan sadar.

“Ai Forth you bring your car eh…”

Beam meracau lagi, Forth membantu tunangannya itu memasang seatbelt dengan benar.

Forth memarkirkan mobilnya dan Beam tertidur dengan lelap, jadi tidak ada pilihan lain selain menggendong tunangannya ke kamar. Forth mengangguk pelan ketika berpapasan dengan juniornya, ia tersenyum kecil ketika mendengar percakapan juniornya yang mengatakan betapa romantisnya Forth dan beruntungnya Beam mendapatkan dirinya. Ah, jika mengatakan soal beruntung maka Forth beranggapan bahwa ialah yang beruntung telah mendapatkan Beam.

[END] Step by Step (ForthBeam)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang