Bertemu Kembali

2.1K 138 12
                                    

Wayo POV

Aku sebenarnya masih tidak mengerti apa yang terjadi. Terakhir, aku hanya membukakan pintu untuk P’Pha yang menelpon tengah malam meminta dibukakan pintu dan menginap beralasan ‘kesepian’.

Tapi lihat yang terjadi, berakhir dengan aku yang berusaha berdiri diatas telapak dan lututku yang bergetar lelah. Aku bahkan tidak tau P’Pha mendapat condom dan cairan pelumas dari mana.

‘sial! Jangan-jangan ini rencananya!’ Pikirku, berusaha mengeluarkan suara mengeluh, tapi yang keluar malah suara mendesah yang bergetar. Membuatku nyaris terlempar kedepan oleh dorongan dari arah belakang, jika saja P’Pha tidak berusaha menahan tubuhku dengan tanganya.

“P’Pha… jangan..akh” Aku berusaha memperingatinya saat P’Pha dengan bodohnya memutar tubuhku menghadapnya saat dia masih didalam tubuhku. Dia mengerang saat aku meremas terlalu keras karena gesekan memutar tadi.

Dengan posisi seperti ini sungguh memalukan untukku. P’Pha bisa melihat wajahku yang memerah malu. Dia terlihat sungguh tampan saat seluruh tubuhnya bermandikan keringat. Dia menatapku membuat aku memalingkan wajahku. ‘aku pasti terlihat memalukan!’ pikirku. Tapi P’Pha meraih daguku agar aku melihatnya.

“Jangan menoleh… aku ingin melihatmu.” P’Pha berkata dengan lembut dan aku tidak bisa menolaknya.

Kami saling bergerak memuaskan pasangan dan diri kami sendiri. Lalu tiba-tiba gelombang kenikmatan berusaha menggulungku, seluruh gerakan manisnya membuat kepalaku terasa ringan dan kami mendesah memanggil nama sang kekasih dan membiarkan rayuan kenikmatan memenuhi kami.

Aku terengah dan membiarkan P’Pha meraihku kepelukanya. P’Pha mengusap rambutku sambil terus memberikan kecupan kecil di bibirku menenangkanku,  membawaku ke alam mimpi.

Cahaya matahari bersinar menembus kaca, Menyelimuti pasangan yang saling menikmati pelukan sang belahan jiwa. Pemuda tampan yang satunya terbangun dan menatap pemuda manis dipelukanya. Ia tersenyum melihat betapa pulasnya pemuda itu tertidur. Phana, nama pemuda itu menatap sang kekasih yang sangat dicintainya. Ia bergerak pelan mencuri kecupan dibibir kekasihnya, lalu bergerak perlahan turun dari kasur untuk membersihkan tubuhnya.

Phana yang sudah selesai mandi menghampiri Wayo, pemuda manis yang masih tertidur di kasur itu.

“N’Yo.. aku berangkat dulu. Jangan sampai terlambat kuliah ya?” Phana berbisik pelan ditelinga Wayo. Wayo membuka sedikit kelopak matanya lalu menatap wajah kekasihnya setengah sadar. Lalu ia mengecup pipi Phana dan memberikan senyum yang mampu membuat Phana bersemangat seharian penuh.

“Hati-hati dijalan” katanya lalu mulai menutup kembali matanya. Terlalu terbuai godaan mimpi. Phana tersenyum melihat betapa menggemaskan kekasihnya. Dia mulai keluar kamar Wayo dan tidak lupa mengunci pintu dari luar agar kekasihnya tetap aman. Lalu menuju kamarnya di lantai tiga untuk bersiap pergi.

___________________________________

Ai’Ming sibuk memperhatikan Wayo yang terlihat bersinar-sinar hari ini.

“Wajahmu itu sungguh mencerminkan orang yang baru bercinta” kata Ming. Wayo tersedak sandwichnya, dan menatap sahabatnya mematikan.

“Apa? Kau pikir aku tidak tau setiap kalian selesai bercinta? Ekspresimu itu terlalu terbuka!” Ming berbicara menyebalkan.

“Ai’Ming, sialan kau!”protes Wayo. Dan Ming hanya mencibir lalu mengangkat alisnya saat menyadari suatu.

“Jadi, si P’Pha benar ga ‘segar’ ya?” Ming berkata dengan nada setengah kasian setengah menyebalkan. Wayo mengerutkan keningnya tidak suka. Ia tau rumornya saat masa sekolah dulu P’Pha yang dulu playboy sudah lumayan sering melakukan ‘itu’ dengan beberapa perempuan. Tapi P’Pha selalu bilang bahwa dia sudah berubah dan tak akan seperti itu lagi. Walaupun Wayo sangat cemburu karna bukan dia yang pertama bagi P’Pha walaupun P’Pha adalah yang pertama baginya dulu, ia tetap mempercayai kekasihnya bawah ia telah berubah.

Kenangan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang