End. Akhir dan Kebahagian

1.1K 136 38
                                    

Hari ini Phana dan Wayo sudah di perbolehkan pulang kerumah. Sekarang kepala Wayo sudah sembuh dan sudah tidak di perban lagi, Phana juga sudah di lepas penyangga tangannya, walaupun belum boleh terlalu membebani tangan kanannya.

Ming, Beam dan Kit sibuk menurunkan tas mereka dari mobil Ming. Wayo menatap sekitar, sudah hampir tiga minggu Wayo dan Phana tidak pulang ke apartement ini.

"N'Yo.. ingin masuk?" Tanya Phana mengulurkan tangannya. Wayo tersenyum. "Iya" Jawab Wayo dan menerima uluran tangan Phana.

Mereka menaiki tangga apartemen mereka sampai akhirnya sampai di lantai tiga. Beam, Ming dan Kit mengikuti mereka dari belakang.

"ingin berkunjung?" Tawar Phana saat mereka sudah sampai di depan pintu kamar Phana.

"Tidak usah.. aku juga harus membereskan barang-barangku." Tolak Wayo halus. Phana mengangguk walau kecewa.

"Kalau begitu.. nanti malam mau makan bersama?" Tanya Phana lagi dengan senyuman lebar.

Wayo terdiam sesat. "Ayolah!" Rayu Phana.

Wayo tersenyum. "Oke" Jawab Wayo

Phana tersenyum lebar dan mencuri kecupan dibibir Wayo.

"P'Pha!" Prote Wayo malu. Ming, Beam dan Kit hanya bisa memutar mata mereka dan menggeleng heran.

"Ai'Yo.. ayo" Ajak Ming untuk segera ke kamar Wayo. Wayo mengangguk dan mengikuti Ming yang sudah duluan berjalan.

Setelah mereka sampai Wayo membukakan pintu untuk Ming dan membiarkan pintunya terbuka. Ming menaruh tas bawaannya di samping meja panjang di sebelah kasur.

Ming berbalik dan menatap Wayo. "Apa yang ingin kau bicarakan." Tanya Ming. Tadi saat dirumah sakit Wayo sempat berkata kalau ingin berbicara berdua denganya.

Wayo menunduk dan mengeluarka kertas surat dari kantongnya dan memberikanya pada Ming, Ming membacanya.

Ingin bertemu?

Teman lamamu Zai.

Ming menatap marah pada kertas itu. "Kapan kau mendapatkanya?" Tanya Ming.

"seminggu yang lalu." Jawab Wayo. "Dia juga meninggalkan pesan lain di belakangnya." Lanjut Wayo. Ming membalik kertas itu dan membaca tulisan di pojok bawah keras.

Jl.xxx No.108 Mianju Zai Manor

Datanglah jika ada waktu.

Ming menatap Wayo tajam. "Kau percaya pada ini? Ini bisa saja jebakan!" Bentak Ming.

Wayo menghela napas. "Aku tau.. tapi ini juga bisa jadi kesempatan kita untuk menghentikan semua ini." Balas Wayo. Ming terdiam menatap lantai.

"Baiklah.. kapan kau ingin bertemu Zai?" Tanya Ming pelan.

"Segera." jawab Wayo.

Dan mereka tidak sadar Beam yang bersender di samping pintu mendengarkan dan berjalan pergi.
_________________________________________

Malamnya Wayo memenuhi janjinya untuk makan malam bersama dengan Phana. Mereka berangkat mengunakan taksi, mengingat mobil Phana yang sudah hancur parah setelah kecelakaan dan Phana belum sempat membeli yang baru.

Mereka makan di cafe tidak jauh dari apartement. Seluruh cafe yang bernuansa kayu terlihat tenang dengan alunan musik yang lembut.

Wayo menggigit dim sumnya pelan, Wayo menatap Phana saat menyadari Phana yang terus menatapnya.

"Apa?" Tanya Wayo heran.

Phana menggeleng dan tersenyum. "Tidak."

"Besok, N'Yo tidak sibuk kan?" Tanya Phana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kenangan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang