Chapter 5

6K 719 12
                                    

Chapter 5

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning! FemNaru, typo(s), newbie, gj, dll

Happy Reading!

***

"Omong-omong, kalian sudah berpacaran berapa lama?" tanya Mikoto antusias. Ia sudah melupakan aturan yang ia buat sendiri untuk tidak boleh berbicara saat makan.

"Hem, belum genap seminggu," kata Naruto gugup.

"He? Belum seminggu," ujar Mikoto heran. "Langgeng kan hubungan kalian ya! Ibu ingin dapat menantu seperti Naru-chan!"

DEG!

Naruto hampir memuntahkan isi mulutnya. Sementara Sasuke terlihat tenang memotong steaknya, meskipun samar-samar rona kemerahan terlihat di kedua pipinya yang pucat.

"Ta-tapi, Kaa-san, kami masih 16 tahun," kata Sasuke gagap.

"Makanya kusuruh kalian langgengkan hubungan kalian," kata Mikoto gemas. "Setidaknya langgengkan minimal 2 tahun!"

Aku tidak pernah berpacaran selama itu!  jerit Sasuke dan Naruto dalam hati.

"Tadaima!"

Tiba-tiba terdengar suara dari pintu depan.

"Ah ya, okaeri, Itachi."

Itachi lalu muncul dengan senyuman nakal di ruang makan.

"A-Aniki?"

"Ibu lupa memberi tau. Ibu menyuruh Itachi pulang untuk acara ini."

"Hee, jadi ini calon adik iparku?" Itachi mengamati Naruto yang tertunduk malu.

"Namaku Itachi, salam kenal, calon adik ipar," kata Itachi sambil tersenyum.

"Eh iya, Itachi-san," ucap Naruto, masih tertunduk malu.

"Panggil aku Nii-san, em?"

"Naruto desu! Uzumaki Naruto."

"Ah iya, Naru-chan. Sebentar lagi kita kan jadi keluarga," kata Itachi santai.

Jadi maksudmu sebentar lagi aku dan si Anak Ayam ini akan menikah gitu? batin Naruto sweatdrop.

"Nah, Itachi, letakkan tasmu di kamar, mandi, dan bergabunglah di sini," ucap Mikoto.

"Ha'i, Kaa-san," jawab Itachi.

***

"Do-"

"Hmph!" Mikoto mendelik ke arah Sasuke saat hendak memanggil Naruto.

"Ma-maksudku Naruto, bisa kau agak geser?"

Saat itu Naruto dan Itachi sedang duduk di sofa sambil melihat TV. Naruto menggeserkan tubuhnya hingga Itachi sedikit kepepet(?). Itachi tersenyum usil pada Sasuke.

Aura gelap tiba-tiba saja menguar dari tubuh Sasuke. Sasuke langsung duduk di antara Naruto dan Itachi.

"Apa maksudmu sih? Kan sudah ku geser, kau bisa duduk di samping ku!" sewot Naruto.

"Dan membiarkanmu duduk sedekat itu dengan Aniki? Tidak akan!" kata Sasuke sedikit membentak.

Loading...

"Hah? Maksudmu apa sih? Aku tidak paham!" kata Naruto dengan kelola-an nya.

"Hahhh..." Sasuke menepuk jidatnya. Itachi menahan tawa.

"Pfffttt... Sudahlah, Naru-chan. Biarkan saja Sasuke duduk di sini."

Naruto hanya mengangguk, ia masih loading.

"Cemburu ya? Hihihi, sepertinya Naru-chan samasekali tidak peka," bisik Itachi pada Sasuke.

Twich!

"Urusai, Aniki!" ujar Sasuke dengan dahi yang terdapat perempatan jalan.

"Pffftttt."

***

"Ehhh!? Kenapa tidak menginap saja?" tukas Mikoto kecewa saat Naruto berpamitan untuk pulang.

"Maaf, Bi. Tapi, saya tidak membawa pakaian ganti," kata Naruto menyesal.

Mikoto menghela nafas. "Ya, mau bagaimana lagi. Pokoknya kau harus sering-sering berkunjung, Naru-chan!"

"Ha'i!"

"Sudah ya, Bu. Aku akan mengantar Naruto," pamit Sasuke.

"Kami berangkat dulu," seru Naruto dari dalam mobil sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati!" seru Mikoto.

***

"Daahhh, Teme!" seru Naruto saat ia sudah sampai di kost-an nya.

"Hah... Bibi Mikoto baik dan sifatnya hangat. Sebenarnya sifat si Teme itu dari gen siapa sih? Apa ayahnya ya?" Naruto bermonolog sendiri.

Naruto mengangkat bahunya tidak peduli dan segera masuk ke dalam kost-an nya.

***

"NARUTOOOOO!" panggil Sakura begitu melihat Naruto dan Sasuke di depan kelas.

"Hei, anak baru! Pacarmu kupinjam dulu ya!" Sakura mengerling.

"Hn," jawab Sasuke singkat.

Sakura langsung menarik Naruto ke bangkunya.

"Pertama letakan tasmu dulu baru kita bicara," kata Sakura lalu duduk di bangkunya.

"Hm, lalu?" Naruto sudah meletakan tasnya.

"Nah, sebenarnya, kemarin malam sekitar jam 7 lewat, aku pergi ke supermarket 24 jam yang ada di dekat kost-anmu," cerita Sakura.

"Lalu?"

"Demi Kami-sama, Nar! Kau di jemput Sasuke dengan mobil dan kau memakai gaun!!" histeris Sakura.

"Sssttttt," Naruto meletakan jari telunjuk nya di depan mulutnya saat murid satu kelas menatap mereka berdua. Tentu saja itu karena kehisterisan Sakura.

"Hehehehe," Sakura nyengir dan Naruto mendengus. "Tapi beneran, lho, Nar. Kok bisa sih kamu cantik banget gituu! Kemarin kau benar-benar terlihat feminim! Memangnya kemarin kau di ajak kemana sih? Sampai kau rela berpenampilan begitu?" tanya Sakura heran.

"Ke rumah Sasuke," jawab Naruto acuh.

"NANIII!!?" Dan yah, teriakan Sakura kembali menarik perhatian.

"Untuk apa kau ke rumah Sasuke. Jangan jangan..." Sakura memandang dramatis. "Tidak kusangka kau akan menikah semuda ini, Nar."

"BUKAN!" bantah Naruto cepat, "Kau berlebihan, Sakura. Aku hanya dikenalkan kepada keluarganya."

"Hanya? Hanya!? Itu artinya Sasuke sudah serius padamu, Nar! Bagaimana jika dia tau kalau ini hanya bermula dari game iseng mu!?"

"Ah," Naruto menepuk dahinya, karena melupakan poin penting itu. Ia terlalu terbawa suasana.

"Nah kan, kau sekarang bingung sendiri," ejek Sakura. "Cepat beritahu!"

Naruto terdiam. Ia hanya takut jika ia memberitahukan hal itu, maka Sasuke malah akan menjauhinya.

Lho? Kok aku malah memikirkannya sih? batin Naruto heran. Aku kan tidak suka padanya.

Sementara itu, Sasuke yang tak sengaja mendengar percakapan Sakura dan Naruto saat ia menghampiri temannya yang kebetulan dekat dengan bangku Naruto dan Sakura, hanya bisa termenung.

Tapi, aku yakin. Kau benar-benar suka padaku kan, Dobe?

TBC

Halo semua, ada yg merindukanku? :v

Dah berapa hari nih gk up, sampe seminggu kali ya?

Nah ch 5 nya dah up yak. Vote and commnet kalau berminat.

Udah segini aja :v. Sampe ketemu d ch selanjutnya~

Dadadadah~

IsengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang