Chapter 17

4K 459 29
                                    

Chapter 17

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning! FemNaru, typo(s), newbie, edit kilat (jadi mungkin ada yang terlewat), SKS, dll.

Happy reading ^^

***

Sepulang sekolah, Sasuke berniat menanyakan perihal Akasuna Sasori pada Sakura. Ia tidak bisa bertanya selain pada Sakura. Dan kebetulan, Sakura menetap di kelas. Entah untuk urusan apa, ia hanya membaca novel dengan tenang.

Sasuke menghampiri Sakura yang sedang sibuk membaca novel.

"Naruto... Bertunangan?" tanya Sasuke to the point.

Sakura mengangkat wajahnya dan memasang ekspresi datar, ia mengangkat bahunya seakan tidak tau. Sasuke mendecih.

"Akasuna Sasori... Apakah dia tunangannya?" tanya Sasuke lagi, suaranya berat dan serius.

Namun, lagi-lagi Sakura mengangkat bahunya. Ia bahkan tidak mengalihkan wajahnya dari buku novel yang dipegangnya. Sasuke menatap Sakura kesal, ia berjalan menjauhi Sakura. Ia tau ia tidak akan mendapatkan jawaban dari Sakura.

Sakura melirik sebentar ke arah Sasuke.

"Ya, dia bertunangan." Sakura berujar setelah memastikan di kelas itu hanya ada dia dan Sasuke. Tentu saja, yang lain sedang kegiatan club atau sudah pulang.

"Aku tau kau pasti akan menanyakan hal ini. Jadi aku sengaja menetap sebentar di sini," kata Sakura tenang, ia menutup novelnya dan menatap Sasuke yang menghentikan langkahnya dan berbalik menatapnya. "Jadi, kalau sudah begini. Tetap menjalankan rencanamu?"

Sasuke berjalan mendekat perlahan, ia mengangguk. "Sekarang saja dia sudah bertunangan. Kelihatannya ia mencintai tunangannya itu dalam waktu singkat." kata Sasuke tenang. "Mungkin hanya aku yang benar-benar mencintainya."

Sakura menghela nafas keras. Ia teringat dengan percakapannya dengan Sasuke saat insiden diputuskannya Naruto.

"Naruto memang salah dengan menjadikan gengmu tempat game iseng nya. Tapi, Naruto terlihat begitu terpuruk setelah memutus hubungan denganmu," Sakura mendesah. "Karena itu kumohon, kembalilah berhubungan dengan Naruto! Tak usah khawatirkan aku!"

Sasuke mengusap tengkuknya. "Yaah... Aku tidak bisa semudah itu langsung kembali berhubungan dengan Dobe," katanya pelan. "Tapi, jujur saja, sebenarnya aku pun merindukannya juga," wajah Sasuke sedikit bersemu. Sakura sedikit terpana saat menyadari rona merah itu.

"Kenapa kau memutuskannya?" tanya Sakura.

Sasuke mengusap tengkuknya. "Jangan marah ya, pinky... Sebenarnya aku memutuskannya karena iseng."

Sakura menahan nafasnya, tangannya terkepal, namun ia tidak bisa menyalahkan Sasuke, karena Naruto juga menjadikan Sasuke sasaran game Iseng nya.

"Jika ia memulai nya dengan iseng, mengapa aku tidak memutuskannya dengan cara iseng juga?"

Sakura menggigit bibirnya. "Lalu apa rencana mu kedepannya?"

Sasuke tersenyum tipis, "Aku akan menunggu hingga kelulusan, lalu aku akan langsung mengikat nya dalam pernikahan. Untuk saat ini, aku hanya ingin memastikan bahwa ia benar benar mencintaiku."

Dan jawaban Sasuke cukup membuat tangan Sakura gatal ingin meninjunya.

"Sasori sepertinya orang yang hebat, " ujar Sakura setelah beberapa saat keheningan. "Ia kuliah di Konoha University."

IsengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang