Chapter 4

6.5K 738 17
                                    

Chapter 4

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning! FemNaru, typo(s), newbie, gj, dll

Happy Reading!

***

Naruto dan Sasuke memasuki kelas sambil bergandeng tangan dan langsung mengundang suara siulan dari siswa-siswi yang lain. Bangku Naruto dan Sasuke berjauhan. Naruto bersyukur karena itu artinya tidak ada yang bisa menganggu konsentrasi belajarnya. Kecuali...

"Suiiittt, ulululu, yang baru pacaran cieee," suara menyebalkan itu berasal dari Sakura. Naruto berdecak sebal.

"Jadi..." Sakura menggeser kursi di samping bangku Naruto dan mendudukinya, "Sepertinya kau menikmati permainan ini," kata Sakura menompang dagunya dengan tangan kanannya, bibirnya membentuk senyum menyebalkan.

"Tidak, kok. Dia Uchiha, aku yakin ia seorang playboy. Dalam kurun waktu beberapa hari lagi, dia pasti akan memutuskanku," kata Naruto yakin.

"Heh..." Sakura mengalihkan pandangannya pada Sasuke, "Yang kulihat, sepertinya anak baru itu malah sangat posesif denganmu."

Naruto memperhatikan Sasuke. Mata onix Sasuke menatap tajam semua siswa laki-laki yang menatap Naruto.

"Dannnn~~ Wajahmu selalu memerah dengan semua perlakuannya," kata Sakura santai.

"Menurutku, semua cewek—sekalipun tidak menyukai cowok yang melakukan itu—pasti wajahnya akan memerah," Diam sejenak, "Seperti saat kita kelas 8, aku masih ingat kau memerah saat diejek Choji menyukaimu. Saat Choji menembakmu, kau juga memerah padahal kau tidak suka Choji."

Sakura memerah. "Mou! Kenapa kau mengingatkan kejadian memalukan itu!"

"Hehehehe," Naruto hanya terkekeh usil.

***

Tetttttt...

Naruto langsung mengambil bekalnya di dalam tas. Tanpa menyadari Sasuke yang mulai mendekati bangkunya.

"Eh?" Naruto mendongak ke atas.

"Ke taman."

"Hah??"

"Kita makan di taman, Dobe. Apakah otakmu begitu dobe sehingga tidak paham ucapan singkatku tadi?" kata Sasuke datar.

"Grr... Salahkan kau yang terlalu malas untuk mengucapkan kalimat itu, Teme! Apakah mengucapkan lebih dari 3 suku kata akan membuatmu mati?" tukas Naruto terlihat kesal.

"Hn," Sasuke langsung menarik lengan Naruto.

"A-apa yang-- Hei Sasuke!! Lepaskan tanganku, Teme!" Beruntung Naruto masih sempat memegang bekalnya.

Sampai di taman, Naruto duduk bersandar di salah satu pohon besar di sana. Sasuke ikut duduk di samping Naruto. Naruto membuka bekalnya yang berisi 4 buah onigiri, karage, dan sebagian kecil salad. Sasuke hanya diam memperhatikan Naruto yang memakan onigirinya dengan rakus.

"Makanmu sama sekali tidak anggun, Dobe," kata Sasuke.

"Kau orang kesekian yang mengucapkan hal itu," kata Naruto tidak peduli.

"Aku yakin jika ibuku melihat cara makanmu. Kau akan di ceramahi habis-habisan."

"Hah?" Naruto memasang wajah dongkolnya. "Ibumu? Memangnya untuk urusan apa aku bertemu ibumu?"

"Mengenalkanmu sebagai kekasihku, tentu saja."

"Ooh..." Naruto terdiam sejenak, "EH?! UNTUK APA MENGENALKANKU PADA IBUMU?!"

IsengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang