Chapter 3

6.9K 734 12
                                    

Chapter 3

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning! FemNaru, typo(s), alur cepet, newbie, dll.

Happy Reading ^^

*

**

"Hahhhh..." Dahi Naruto sejak tadi mencium bangkunya.

"Kenapa sih, Nar? Gara gara kejadian tadi ya?" Tanya Sakura.

Naruto mengangguk malas.

"Anggap santai aja. Lagipula, kamu kan bisa langsung mutusin," ucap Sakura.

"Tapi kan gak enak juga kalau langsung mutusin. Lagipula..." Naruto mengalihkan pandangannya ke sekitar, "fans ayam itu akan membenciku lebih dalam."

Berita tentang Sasuke berpacaran dengan Naruto menyebar dengan cepat, apalagi terdapat saksi mata yang melihat Sasuke mencium Naruto. Sebagian besar fans Sasuke tidak setuju jika Sasuke harus berpasangan dengan Naruto, siswi bermasalah yang sering masuk ruang BP.

Naruto bisa merasakan pandangan sinis para fans Sasuke padanya. Andaikan pandangan bisa membunuh, pasti Naruto sudah mati mengenaskan saat ini.

'Seharusnya aku tidak mengusulkan game aneh itu,' batin Naruto menyesal.

***

Keesokan harinya...

Naruto tinggal sendiri di kost-kostan yang di sewanya. Bukannya ia tidak punya rumah, tapi ia ingin hidup mandiri meskipun kehidupannya di kost-kostan masih di tanggung orangtuanya yang rutin memberinya uang saku perbulan.

Masih pukul 6 pagi, Naruto sibuk menggosok giginya di depan cermin. Ia masih memikirkan kejadian kemarin. Setelah insiden resminya ia menjadi pacar Sasuke, Sasuke belum bertindak apapun. Bahkan saat mereka berpapasan, Sasuke hanya meliriknya sebentar, lalu mengalihkan pandangannya.

'Cih, anak ayam itu sebenarnya mau apa sih?' batin Naruto menggerutu.

Tok tok tok.

Naruto mengernyit heran saat mendengar suara ketokan pintu.

Tok tok tok.

Naruto buru-buru berkumur. Biarlah ia masih memakai piyama motif kodok berwarna hijau. Rambutnya juga masih acak acakan.

Tok tok tok.

Naruto mendengus kesal dan segera membuka pintu kost an nya.

"Iya, iya! Sabar dikit kena—"

Mata Naruto membulat sempurna melihat sosok ayam(?) yang berdiri santai di depan kost-an nya. Lelaki itu tersenyum miring, ia dengan tidak sopannya langsung masuk ke dalam kost Naruto.

"A-apa?! Bagaimana kau tau tempat tinggalku?! Lagipula, apa-apaan itu masuk tanpa seizinku!" seru Naruto menatap Sasuke tajam.

"Hm, rapi juga untuk anak tomboy," kata Sasuke santai dengan nada suara watados. Ia duduk dengan santai di kursi untuk meja makan.

"Grrr..." Naruto menggeram kesal.

"Kau tidak bersiap ke sekolah?" tanya Sasuke sambil memainkan ponselnya.

'Dasar orang kaya. Mau pamer HP kayaknya nih anak,' batin Naruto kesal.

"Lanjutkan saja rutinitas pagimu. Aku tidak akan menganggu nya. Aku hanya minta sarapan, lalu kita berangkat ke sekolah bersama. Ok?"

IsengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang