Tak Lekang oleh Waktu (4)

8 3 0
                                    

"Gak salah Bu?"

"Yak,Ibu minta kalian semua harus menang juara 1. Ibu gak mau tau,intinya harus juara 1!"

V dan Karin melongo karena tak percaya dengan ucapan Bu Sarah. Karin sempat protes,karena hal tersebut membebankan bagi semua teman-temannya yang ikut lomba.

"Kan ada Dave,ia kan selalu juara umum disekolah dan siswa berprestasi!" Jawab singkat Bu Sarah, yang membuat V-Karin pun terdiam dan menyuruh mereka berdua tuk pergi dari ruang guru.

Dalam perjalanan,Karin terus mengeluh dengan ungkapan tadi. Bagaimana mungkin semua temannya bisa menjuarai 1 setiap lomba. Kalo dibandingkan dirinya,ia percaya bisa saja kalo bersama V. Namun semua ocehan dan keluhan Karin,hanya didengarkan oleh V dengan tersenyum sambil membawa kertas yang amat banyak.

"Kalo kamu ngeluh terus,gak ada manfaatnya. Mendingan kita belajar aja di taman hingga hari-H tiba" memberikan masukan terhadap Karin,yang membuat Karin malu seperti kebiasaannya melihat V tersenyum.

"Sini sebagian kertas soalnya,kasihan kamu angkat sendirian" Karin mengalihkan pembicaraan dan menawarkan diri tuk membantu V yang daritadi membawa terlalu banyak kertas sendirian.

"Coba daritadi kamu kayak gini,hehehe" canda V terhadap Karin,lalu memberikan sebagian kertas kepada Karin.

#Taman

"Untuk sekarang,kita belajar aja dulu sendiri-sendiri. Kalo menurut kamu susah,tanya aja langsung ke aku" ucap V yang sembari memegang beberapa kertas.

"Iya,terserahmu aja" Karin menurutin perintah V,dirinya saat ini sangat bahagia. Karena,dari dulu ia sangat suka sama V. Karin terus memperhatikan wajah V yang sangat serius belajar membuat dirinya tersenyum dengan sendirinya,ia tak fokus belajar kalo dekat dengan V. Ia selalu seperti orang yang tak waras,ya begitulah kalo orang sedang jatuh cinta. Apa aja menjadi senang dan membawa menjadi bahagia setiap kali didekat orang tersebut. Dan Karin tak akan pernah lupa dengan moment seperti ini.

"Dia sangat imut dan tampan,matanya yang sipit itu buat aku gemes"

V yang daritadi merasa ada yang aneh dengan tingkah sahabatnya,lalu melihatnya. Dan benar,Karin melamun sambil melihat dirinya. Lantas saja V sangat bingung.

"Kenapa Karin? Ada yang susah?" Basa-basi tuk mengalihkan pikiran Karin.

"Gak apa kok" dengan senyum-senyum sendiri,dan tetap melihat V.

"Oh,jangan-jangan kamu...." V menaikkan alisnya sambil bercanda

"Apa sih? Mau bilang aku gila?" Jawab Karin dengan tertawa pelan,"memang aku selalu gila bersama kamu,hahaha~"

"Aku gak ada bilang ya," V menyindir Karin sambil tertawa,membuat matanya yang sipit jadi menghilang.

"Ihh,,,kamu nih!" Karin pun tertawa pula, ,"aduh,matanya hilang saat ketawa. Ganteng banget"sambil menyubitin pipi V tanpa jera,namun V tetap tertawa bersama dirinya.

Dan tak sengaja lewat,Fajar pun melihat V-Karin bercandaan dan hanya berdua. Hal itu membuat Fajar tersenyum melihat kedua sahabatnya tersebut.

"Bagus V,loe memang cowok yang bisa mengambil hati cewek dengan mudah. Walau loe punya kelebihan,tapi loe gak mau gunakan itu untuk kepentingan loe sendiri"

Fajar pun langsung melanjutkan niatnya tuk pergi,dan tak terasa saat itu bel pulangan memisahkan waktu mereka untuk berdua untuk hari ini.

"V,udah pulangan tuh. Pulang yuk!" Ajak Karin yang telah bahagia hari ini.

"Ya,jangan lupa belajar dirumah lagi" mengemasin semua kertas dan lekas pergi bersama Karin menuju kelas.

*****
Saat tiba dikelas,mereka pun berpapasan dengan Ranna dan Bobby. Ranna yang daritadi terlihat sedih,ketika melihat V langsung senang dan V langsung menyadarin hal itu. Namun,dirinya mencoba tak menghiraukannya. Ia pulang bersama Karin,membuat Ranna heran dan tambah sedih.

Just One Day (Kan indah bersamanya) Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang