Kamihikouki (GreShaNin)

2K 58 8
                                    

Tanganku mulai melipat kertas yang perlahan membentuk sebuah pesawat. Sebuah pesawat yang berisi banyak harapan di dalamnya. Aku mulai memejamkan mataku berharap apa yang sudah aku tulis di atas kertas ini dapat terkabul. Dengan perlahan aku melempar pesawat kertas ini dari sebuah gedung tinggi tempat aku berpijak saat ini.

Pesawat kertas itu terlepas dari tanganku dan terbang sesuai arah angin hingga hilang ditelan minimnya pandanganku. Aku tersenyum dan berbalik menuju unitku.

Aku, Aku Aninditha Rahma gadis berusia 18 tahun, hidup sebatang kara di sebuah unit apartemen yang terbilang sangat mewah. Kedua orang tuaku berada di kota yang berbeda denganku. Aku berada di kota ini sekedar menuntut ilmu, namun ada hal yang aku perlukan, sesosok orang spesial.

Aku siswi SMA kelas 3 yang biasa saja, sama seperti anak SMA pada umumnya. Bergaul, bercanda, nongkrong bersama teman. Ya sebenarnya anggapan sebatang karaku terlalu berlebihan aku hanya tak memiliki sosok spesial seperti sahabat dalam hidupku yang selalu dapat membuatku tersenyum saat bersamanya atau sekedar membuatku lebih tertarik memeriksa hpku saat bangun dibanding harus tidur kembali.

ANIN POV END

Anin tengah bersandar di tepi balkon unitnya, ia melihat keramaian kota ini. Sudut bibirnya terangkat ketika melihat mobil seseorang melewati pos penjaga. Ia pun berjalan meraih tasnya dan mulai berjalan keluar. "Aku datang Bun"

*******

Keesokan harinya...
"Aduh" Rintih Anin terjatuh saat seseorang menabrak dirinya. "Maaf maaf" Ucap gadis itu dengan membereskan bukunya yang berantakan di lantai.

Pandangan Anin menangkap sebuah pesawat kertas yang sangat ia kenali. "Kamu gapapa kan?" Tanya Anin sambil membantu gadis itu.

Gadis itu hanya mengangguk dan bergegas pergi meninggalkan Anin. Anin melirik mata gadis itu yang sedikit tertutupi frame kacamatanya. Hingga gadis tersebut masuk ke dalam unit yang berada di depan unitnya.

"Mungkin dia sibuk" Anin menghela nafasnya dan berjalan menuju lift. Ia harus bergegas menuju tempat bimbelnya.

Selama perjalanan ke tempat bimbel hingga ia sudah berada di depan pintu unit miliknya, Anin masih memikirkan pesawat kertas yang dibawa oleh gadis yang mungkin sedikit lebih tua darinya itu.

Cklek...
Anin terdiam mendengar pintu unit di belakangnya terbuka. Unit yang merupakan unit milik gadis berkacamata yang tadi ia temui.

Anin berbalik dan mendapati rambut panjang milik gadis tersebut. "Hei" Gadis tersebut berbalik. "Hei" Balasnya datar. "Boleh aku ikut denganmu?"

Gadis tersebut mendengus. "Terserah" Anin tersenyum kemudian mengikuti gadis tersebut.

Selama jalan berdua mereka lebih banyak diam, Anin beberapa kali mengajukan pertanyaan namun hanya dijawab singkat oleh gadis itu. Hingga mereka berjalan menuju kamar mandi. "Tunggu disini, aku ingin ke kamar mandi"

"Aku juga" Gadis tersebut justru tersenyum lalu masuk ke kamar mandi disusul Anin.

5 menit berlalu..
Anin keluar dari kamar mandi dan memandangi dirinya di cermin sambil sesekali melirik kamar mandi yang tadi dipakai oleh gadis itu.

Cklek..
Anin melirik kamar mandi itu, dahinya mengernyit heran. "Kemana gadis tadi? Bukankah ia tadi masuk ke kamar mandi itu? Ah sial aku tertipu" Anin berdecak kesal lalu berjalan keluar dari kamar mandi.

******

ANIN POV

7 bulan sudah gadis di depan unitku menghantui pikiranku, bahkan saat mengerjakan soal UN beberapa kali bayangan dirinya, wajah dingin dan datarnya, atau terkadang senyuman manisnya meghantui pikiranku.

Ngaku Nya OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang