20 Februari 2006
"Ci! Cici!! Ci Shani!!!" Teriak seorang gadis berusia 10 tahun dari luar pagar rumah orang yang ia panggil Ci Shani itu.
Senyuman gadis itu merekah kala orang yang ia cari keluar dari balik pintu rumahnya. "Hi Grendut!"
"Hi Ci!!!, main yukk!!" Shani menggangguk. "Bentar ya aku ijin sama Mama" Gracia mengangguk sambil menempelkan kepalanya pada sela sela pagar berwarna hijau itu.
Beberapa menit berlalu, Shani keluar lalu membuka pagar rumahnya. Gracia tersenyum kemudian meraih tangan Shani dan mengajaknya pergi.
******
20 Februari 2016
Gadis yang kini berusia 20 tahun itu sudah menjadi gadis remaja yang sangat anggun, kebiasaannya yang membawa botol berwarna ungu tak pernah hilang.
Gracia, gadis itu tengah duduk dengan laptop di depannya. Tangannya tengah mengetik sesuatu disana. "Huhh" Helaan nafas keluar dari mulutnya.
Tangannya sesekali meraih botol minumnya sekedar melepas dahaga.
Gracia mengusap wajahnya kasar, orang yang ia daritadi tunggu tak kunjung menunjukkan dirinya, padahal sudah 20 menit lamanya ia menunggu.
Beberapa menit berlalu, Gracia menghela nafas lega kala orang yang ia datang akhirnya menunjukkan dirinya. "Sorry gue telat Gre"
"Hm" Ucapnya datar. "Haha ngambek nih bidadari ungunya"
"Apaan sih Nin!?" Gracia mendelik malas ke Anin, orang yang sedaritadi ia tunggu.
Anin merupakan salah satu teman semasa kecil yang dari dulu hingga saat ini selalu bersama Gracia.
"Gimana tugasnya?"
"Nih lanjutin" Gracia memutar laptopnya agar menghadap Anin. Anin langsung sibuk melihatnya dari awal hingga akhir, lalu kembali memutarnya. "Gih lanjutin"
Gracia mengangkat satu alisnya. "Ya elu yang lanjutin lah Nin, masa gue lagi"
"Nanggung Gre, gue laper nih mau makan dulu" Ucapnya sambil cengengesan. "Gue juga laper kali Nin!" Gracia mendelik malas ke Anin.
"Gue pesenin plus bayarin deh, tapi lu kerjain tugasnya" Gracia memutar bola matanya malas. "Ya ya terserah deh"
Keduanya melanjutkan aktivitas mereka. Anin yang memesan makanan sementara Gracia sibuk mengerjakan tugas dihadapannya.
*******
13 Maret 2006
Gracia duduk memangku botol ungu kesayangannya, pipinya yang gembul itu mengembung. Wajah kesal jelas terlihat di wajahnya. Ia tengah menunggu seseorang yang sedaritadi tak muncul juga.
Tiba tiba kedua matanya tertutup oleh sebuah tangan. Gracia tersenyum. "Cici!!!" Gracia melepas tangan yang menutupinya dan berbalik. "Ih kok Anin sih!!"
