Is That You?

156 16 0
                                    


Waktu-waktu di akhir pekan bulan ini sungguh menguras tenaga. Manajer Kim Mingyu dan dririnya sendiri sudah kewalahan dengan kegiatannya.

Dirinya sudah menyadari bahwa betapa terkenalnya dia sekarang. Dimanapun dia berada sudah pasti banyak yang mengenalinya.

Aku sudah bosan memberitahu kalian. SIOA (lagi-lagi) dibanjiri oleh fangirlnya Kim Mingyu. Bukankah kalian juga bosan mengetahuinya?

Tentunya pendapatku yang bosan ini, bertolakbelakang dengan para fangirl yang mendatangi SIOA. Kapan lagi mereka bisa bertemu, melihat, menyapa, bahkan mendapat tanda tangan atau skinship dari idola?
Sejujurnya itulah impian para fangirl.

Okay, just forget it. Itu semua juga anganku by the way, ehe. Tapi, anganmu juga kan?

BACK TO TKP!

Pagi menjelang siang, panas matahari cukup menyengat di sekujur tubuh. Namun panas matahari tetap mengalahkan keindahan dan ketampanan makhluk ciptaanNya.

Rambutnya yang bersurai cokelat, ditambah paduan kemeja blue jeans dan kaos warna navy, dengan aksesoris kalung sungguh mempertampan perawakan Kim Mingyu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambutnya yang bersurai cokelat, ditambah paduan kemeja blue jeans dan kaos warna navy, dengan aksesoris kalung sungguh mempertampan perawakan Kim Mingyu.

Tinggi yang semampai dan keahliannya dalam fotografi dan musik makin menambah nilai plus dalam dirinya.

--

“Kris-a! Pelan-pelan dong,” So Hyun berusaha mengejar ketertinggalannya dengan langkah Kris.

Kris dengan langkah tergesa-gesa tidak menghiraukan perkataan So Hyun. Yang ada dipikirannya ‘Benarkah Suzy sudah sembuh?’

So Hyun terus berusaha memanggil Kris. Namun apa daya, Kris tidak mendengarnya malah
meninggalkannya.

Pada akhirnya So Hyun memperlambat langkah kakinya dan berhenti.

“Cih, sungguh keterlaluan. Bae Suzy, neo jinjja daebak,” ucap So Hyun dengan mengepalkan tangannya.


























“Suzy-a!” Semua mata menjuru ke Kris

Ya ampun. Apakah volume mulutnya itu tidak bisa dikecilkan?

“Ya! Neo . . . “ kata Kris sambil berjalan melewati kerumunan. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi memang sempat bertanya-tanya kepada Suzy apa yang terjadi dengannya.

Beberapa mahasiswa mengerang spontan akibat benturan badan Kris dan injakan kaki Kris kepada mereka.

Akhirnya kerumunan mahasiswa itu berpencar meninggalkan dua orang disana.

Suzy menatap Kris malas. Kris langsung menangkup wajah Suzy, “Neo jinjja gwenchana?” suaranya sedikit memelas.

Suzy tidak menyangka Kris akan begitu. Ah tidak! Suzy merasa ada sesuatu yang tidak beres.

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang