Taehyung

497 24 2
                                    

Aku hanya berdiri melihat semuanya. Tapi kenapa aku selalu melihat ke arahmu? Sebenarnya kamu siapa? Terkadang aku bingung dan penasaran apa yang terjadi padamu.

~Tahun 2013 – 16 tahun~

TENG TONG TENG TONG!!

Bel sudah berbunyi. Aku masih berjalan santai memasuki sekolah.

“Aigoo jinjja, rasanya males banget,” sambil  menggaruk-garuk rambutku

“Kim Tae Hyung!” suara itu dari belakangku. Aku langsung menengok.

“Ya! Ko gi seo (tunggu disitu),” yeoja itu berlari ke arahku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ya! Ko gi seo (tunggu disitu),” yeoja itu berlari ke arahku. Aku hanya memandanginya saja.

Yeoja itu sambil ngos-ngosan dan berusaha mengatur nafasnya, “Wae yo? Ga ush lari Ji Won, toh kita belum telat. Cuma ngepas aja sama waktunya,” ujarku

“Ya! Paliwa, kita harus ke kelas cepet,” Ji Won langsung menggaet tanganku dan menarikku.

“Aish, ya! Pelan-pelan..” aku hanya berpasrah dengan apa yang dilakukannya.

(Sesampai di depan kelas)
Aku membuka pintu dan Ji Won langsung menerobosku.

“Anyyeonghaseo, Kim Ji Won here!!” Yap dia Kim Ji Won, salah satu teman yang setia menurutku. Aku bertemu dia saat masih kecil. Kupikir saat kami kelas 3 SD. Waktu itu kami sekelas. Kami juga punya kegiatan yang sama. Selain itu ya kami merasa cocok sebagai teman. Pokoknya kami menjadi dekat.

Singkat cerita aja, sekarang udah pulang sekolah. Aku tidak terlalu bersemangat dengan sekolah. Entahlah kurasa sekolah itu cukup membosankan. Ya ga semuanya sih, tapi kebanyakan membosankan -_- (ya ngga gaes 😄😄)

“Em, taehyung-a kenapa mukamu ditekuk gitu?” tanyanya yang sambil menjilat-jilat es krim yang baru dibelinya

“Kaya kamu gatau aku aja. Jelas bosen lah.” Jawabku agak jutek

“Aish, jangan gitu dong. Senyum ayo senyum😜😜” mencubit-cubit pipiku dengan senangnya

“Eh, udah jangan ditarik-tarik. Nanti pipiku kendur gimana?” kulepaskan kedua tangannya yang sedang mencubitku.

“Hahaha, ga mungkin lah. Oya, hari ini kita ke taman yuk. Kamu ga ada les atau semacamnya kan?” menatapku dengan kedua matanya yang berbinar-binar

“Ada sih, tapi masih ntar sore. Sekarang masih bisa ke taman.”

“Yuk kita ke sana. Tapi aku mau ke rumah bentar ya. Aku mau bawa Ponggi. Kasian dia belum jalan-jalan dari 3 hari yang lalu. Ya ya ya? Mau ya?” dia berdiri di depanku. Dengan tampang memohon-mohon. Sesekali dia memanyunkan bibir dan mengedip-ngedipkan matanya.

“Iya, iya. Ya udah tapi jangan lama-lama nanti aku juga mau les,” ujarku

“Oke deh sip. Kamu ke taman dulu aja, aku mau ke rumah ambil Ponggi, oke?” Ku anggukkan kepalaku dan dia langsung berlari ke rumahnya.

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang