Suzy

1.4K 70 13
                                    


Masa lalu tak seharusnya diceritakan kembali. Karena tak ada yang berubah di masa lalu, masa sekarang, atau masa depan. Tapi aku yakin dengan belajar dari masa lalu akan merubah masa sekarang dan masa depan. Aku yakin.

Bulan Oktober Tahun 2013 - 16 tahun

PLAKK!!

Suara tamparan yang sangat keras tidak sebanding dengan apa yang dirasakannya. Aku tahu itu. Namun Bona menerima semua itu. Dia sahabatku. Aku melihatnya diganggu oleh Kang Yoon Ah - anak 'tenar' disekolah.

Bona memang lemah dan aku juga sangat ingin membelanya. Karena aku tau dia tidak bersalah. Bahkan dia tidak berbuat apapun. Aku juga tidak tega melihatnya diperlakukan semena-mena oleh Kang Yoon Ah.

Suatu hari, aku sedang mencari Bona untuk memberikan makanan yang diantar oleh ibunya. Aku tidak menemukannya di dalam kelas, kantin, dan perpustakaan. Lalu aku pergi ke atap. Siapa tau dia ada disana. Aku menaiki anak tangga satu persatu. Samar-samar kudengar teriakan dan suara rintih kesakitan. Aku langsung bergegas melihat apa yang sebenarnya terjadi. Aku melihat ada sekumpulan cewe yang sedang berada di atap. Aku samar-samar melihat ada Bona. Bergegas aku lari dan menerobos sekumpulan cewe itu. Benar! Itu Bona. Bona tampak babak belur. Hatiku melihat itu sangat jengkel. Aku langsung berteriak dan mendorong mereka semua.

"YAA!! Bo a neun go ya (apa yang kalian lakuin)?!"

"YAA!! Suzy-ah, minggir! Diam saja kamu!" Yoon Ah yang langsung mendorong pundakku dengan kasar. Aku yang tidak terima langsung saja menjambak rambutnya.

"Aish! Lepasin!" teriak Yoon Ah yang kesakitan

"Sudahlah Suzy, nanti kita bisa dapat masalah," bisik Bona dekat telingaku

"Ah sudah! Aku tidak peduli lagi dengan skor sekolah. Sekolah ini menjadi seram karena adanya anak ini!" kugoyangkan sambil kujambak rambut Yoon Ah dan kulemparkan. Aku langsung menarik Bona dan turun.

"Aish!!! Jinja Suzy-ah, HAIISSH!!" teriak Yoon Ah yang kesal masih bisa kudengar.

Aku terus berlari bersama Bona. Aku bergegas menuju kamar mandi. Aku menyuruh Bona untuk mencuci mukanya terlebih dahulu.

"YA! No wae ke re? (Kamu ini kenapa?) Kenapa kamu ga memanggilku? Seharusnya kamu berteriak memanggilku. Supaya ga terjadi seperti ini," sambil bersandar di tembok dekat wastafel. Jujur saja aku sangat kesal dengan tindakan Yoon Ah. Makin mengada-ngada.
Bona yang sedang mencuci mukanya tiba-tiba terhenti mendengarku dan melihat ke arah cermin, "Sudahlah ga usah dipikirin, na gwenchana,"

DUG!

"YA! Sudah cukup aku dipukul hari ini Suzy!" Ya! Aku langsung menjitak kepalanya yang mungil itu. Tentu saja aku kesal. Terutama karena aku sebagai sahabat tidak bisa menolongnya.

"Mianhae, keun de (maaf, tapi) aku kesal denganmu kenapa kamu ga minta tolong kepadaku. Aku bahkan lebih kesal karena aku yang ga bisa menolongmu. Untung aja tadi aku ke atap. Coba kalau ga! Bisa berabe,"
Bona, segera mengambil tissue dan segera mengeringkan mukanya yang basah. Dia langsung pergi keluar. Aku mengikutinya dari belakang.

"Hei, kenapa diem aja?"
Bona diam terpaku. Aku melihatnya dari samping dengan penuh keheranan.

Bona menghadap kepada ku, "Diamlah Suzy. Cukup diam." Dia langsung pergi meninggalkanku dengan ekspresinya yang sangat datar. Aku tidak menyangka. Kenapa dia jadi sangat berubah. Aku mengejarnya dan meraih lengannya.

"Ya! Kamu kenapa? Kalo terjadi sesuatu cerita aja, gwenchana,"

"Lepasin!" dia membanting tangannya sampai tanganku terlepas dari lengannya. Aku hanya ternganga.

I See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang