4. Hampir emosi

23.6K 1.1K 21
                                    

Bel pertanda istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu, para murid SMA Kusuma sudah berhamburan keluar, kantin terlihat sesak dan penuh sekarang. Alysa berdiam dikelasnya, ia masih belum bisa kemana mana akibat kakinya, padahal perutnya sudah berbunyi meminta makan. Ia lapar.

Alysa terbengong dengan tangan yang menompang dagunya, ia mengingat pembicaraannya tadi dengan teman sebangkunya.

"Tadi lu di anterin sama kak Kavin, Lis?"

Alysa mengangkat alisnya, "Tau darimana Chel kalau gua di anterin sama kak Kavin?"

Chelsea nampak mengingat, "Banyak yang omongin sih, makannya gua nanya, mau denger konfirmasi langsung dari lu?"

"Iya, emangnya kenapa sih?"

Chelsea nampak ragu, terlihat dari ukiran diwajah putihnya itu, "Em ngasih tau aja, lebih baik jauh jauh dari kak Kavin deh Lis, dia itu acuh, dingin, sama kalau ngomong ngga pernah di pikir."

"Tapi bukannya biasanya para cewek suka ya kaya cowok model kak Kavin?"

"Suka sih suka, tapi kalau kaya kak Kavin gua mundur deh Lis, ngga kuat, makan hati mulu."

Memang benar, Alysa yang kemaren saja baru mengenal Kavin sudah ingin memakan hatinya karena ucapan Kavin, belum lagi percakapan mereka tadi pagi yang membuat Alysa harus selalu berdekatan dengan Kavin.

Bangku disamping tergeser, membuat Alysa menolehkan kepala kecilnya itu. Disana Kavin dengan sebungkus makanan yang ada dimeja, terbalut dengan sterofom dan plastik.

Kavin mengeluarkan sterofom yang berisi bubur ayam itu dari plastik, ia hanya membelinya satu dan itu untuk Alysa saja. Ia membuka penutup sterofom itu dan mengambil sendok plastik di dalam plastik tadi.

Alysa belum paham, melihat Kavin yang mengambil bubur dengan sendok dan menyodorkan kepada dirinya belum membuat Alysa sadar kalau Kavin tengah ingin menyuapinya.

Tak kunjung mendapat respon, Kavin berdecih, "Buka mulut dan makan ini, Alysa."

Membuka mulut, bubur itu masuk kedalam mulut Alysa. Banyak yang melihat adegan tersebut, mereka tidak yakin jika itu Kavin yang melakukannya, pasalnya Kavin dikenal acuh dan sangat menjaga jarak dengan lingkungan sekolah.

Kavin Putra (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang