Gue mengizinkan segelintir cahaya masuk ke dalam bola mata Gue. Ini sudah pagi dan Gue terlambat untuk bangun.
Gue mengucek mata Gue dan mengumpulkan nyawa yang mungkin sudah lelah karena semalam.
Gue memperhatikan sekeliling, sebagian sudah beraktivitas dan sebagian lagi masih duduk santai.
Mata Gue terbuka lebar, melihat para senior dan teman gue duduk melingkar. Tepat di depan gue.
Maaf, Gue baru engeh.
"Sikat gigi lu pada! Bau banget." Seru salah satu dari mereka
Semalam, Gue tidur paling terakhir. Semua lelah, tidur dengan posisi tidak wajar.
Dasar! Menyebalkan!
Amazia melirik Gue dan tertawa kecil. Apa yang baru saja mereka bahas?
"Mau sarapan?" Tanya Nafi
Gue menggeleng, "Ngga ada nafsu makan."
"Mau susu." Papar Sarah yang langsung mengajak Nafi keluar
Gue pun memperhatikan Nafi dan Sarah,
"Emang ada yang jualan?" Tanya Gue ke Anisa
Anisa mengangguk, "Ada. Dari tadi pada beli jajan."
Gue mengangguk paham.
Menyandarkan tubuh Gue yang lemas ke meja yang tertumpuk rapih.
"Selamat Pagi!" Sambut seorang pria yang sudah rapih
Gue pun sepintas melirik, "Sudah rapih saja?"
Joseph pun tertawa, "Mau tahu ngga?"
Gue pun mengangkat dagu, antusias mendengar cerita Joseph
"Gue duluan yang cerita" Pinta Nafi serobot
Gue mengangkat kedua alis, "Kenapa?"
"Mau?" Tanya Sarah menawarkan segelas susu hangat
Nafi meraihnya, "Beli? Berapa?"
"Tinggal minum saja masih ribet tanya harga." Sindir Reza yang duduk diatas tumpukan meja
"Mau Shaf?" Tawar Anisa dengan minuman hangatnya
Gue menggeleng
Reza merebut minuman tersebut, "Gue saja."
Anisa pun merelakan minuman hangatnya
"Semalem kan Sarah ngeliat setan." Papar Nafi
Paparan Nafi membuat kami menoleh tidak berkutik
"Mana ada." Tegas Anisa tidak percaya
Amazia pun menggosok kedua matanya yang sipit, "Masih pagi, sudah cerita gituan saja."
"Serius." Jawab Sarah
"Lu juga." Kesal Nafi menunjuk Gue lurus dengan jarinya
Dahi Gue pun berkerut
"Di bangunin, cuma begitu saja." Lanjut Nafi
"Dia tidur paling terakhir, gue yang nungguin." Balas Joseph
"Eh makasih." Gumam Gue kepada Joseph
"Kayu Putih?"
Gue mengangguk
"Gue mana tega liat perempuan kedinginan." Balas Joseph
"Pengennya langsung peluk ya?" Canda Reza
Kami pun serentak berseru, "Heh!"
Joseph pun tertawa kecil dan menggeleng, "Ngga beres memang lu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Kemah⛺
Viễn tưởngTeruntuk Pangeran Berkacu, Terima kasih telah menuntunku menjadi pribadi tangguh, walau dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang. Terima kasih karena sudah memberikan aku sedikit waktu, untuk lebih mengenal apa itu cinta. Terima kasih telah me...