15 : Ombak :

62.9K 7.7K 1.6K
                                    

nyaris 4k words :" kusedang nulis apa sebenernya

-;-

-;-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15

: o m b a k :

[ gerakan naik-turun air laut yang bergulung-gulung di permukaan laut ]


2010



Ketika pintu apartemen Hizraka terbuka, hal pertama yang Nolan lihat adalah sosok Hizraka tengah mengunyah dengan sebuah pisang yang sudah setengah habis di tangannya.

Tak memedulikan hal itu, Nolan membuka kotak bekal di tangannya yang berisi udang goreng tepung. "Ka, lo mau—"

"Mau."

Segera, Nolan menyerahkan kotak bekalnya kepada Hizraka, lantas masuk apartemen temannya itu tanpa basa-basi.

Hizraka tak langsung menyantap makanannya. Dia menatap lama ke arah Nolan yang segera duduk di sofa dan menyalakan televisi. "Kenapa lo?" tanya Hizraka.

"Nggak kenapa-kenapa." Nolan memindah saluran TV sesuai keinginan. Setelah tak menemukan saluran yang menghibur untuknya, Nolan pun berkata, "Lo nggak ada film atau apa gitu?"

"Laci nomor dua dari bufet kiri-atas."

Nolan beranjak ke arah laci yang disebut Hizraka. Membuka laci kemudian mengeluarkan kotak berisi DVD milik Hizraka. Kebanyakan adalah film action, thriller, atau gore. Nolan memilih salah satu DVD dan segera memasukkannya ke DVD player.

Sambil menunggu pembukaan filmnya selesai, Nolan pergi ke kulkas dan mengambil sekaleng soda. Dia kembali lagi ke sofa depan televisi. Hizraka sudah duduk tenang di sisi kiri sofa sambil mengunyah udang goreng tepung buatan Nolan. Nolan segera bergabung dan menyesap sodanya sambil menonton filmnya dengan tenang.

Namun, otak Nolan entah mengapa malah memutar kilasan ucapan Daniel kepadanya saat Nolan mendatangi Kartini tiga bulan lalu. Selama tiga bulan ini, dia hanya disibukkan oleh pekerjaan, pekerjaan, dan pekerjaan. Tak lagi dia mengirim BBM kepada Kartini. Dia bahkan hanya sempat bertanya kabar tentang Hizraka dan Bara lewat BBM. Baru hari ini, setelah tiga bulan lebih hanya bekerja tanpa hari libur, Nolan memilih menghabiskan waktu setelah kerjanya untuk mendatangi apartemen Hizraka sebelum kerja lagi esok pagi. Dia bosan dengan rutinitas tiap pekan tanpa hari liburnya. Dia butuh pengalih selain mengobrol dengan Kartini.

Ah, Kartini lagi.

Dia padahal berniat melupakan perempuan itu dengan menyibukkan diri pada pekerjaan. Namun, meskipun selama bekerja pikirannya memang teralih, ketika dia sudah selesai bekerja, ingatan tentang Kartini muncul lagi.

Aberasi | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang