"Tadi ada tontonan menarik di cafetaria." Seru Nando menghampiri ketiga sahabatnya yang sedang duduk di taman.
"Ada apa?" Tanya Velan.
"Kau tau, Angel. Dia menampar seorang mahasiswa baru." Ucap Nando sambil memakan snack yang ada didepannya. "Dari yang ku lihat gadis itu sepertinya tidak sengaja mengotori pakaiannya."
"Tidak heran jika itu Angel. Dia selalu menyebalkan sejak dulu."
"Yaaa. Pacar Qyle yang itu adalah yang paling menyebalkan diantara lainya."
"Mereka berdua pasangan yang cocok. Sama-sama menyebalkan." Rey menimpali obrolan mereka berdua, dan disambut gelak tawa dari mereka.
"Diamlah aku sedang tidak ingin di ganggu dan Angel bukan pacarku, dia hanya mainan." Ketus Qyle. Qyle terus menelpon seseorang. "Shit." Dia mengumpat kesal sambil membanting handphonenya.
"Ada apa?" Tanya Velan heran
"Anak bodoh itu tidak mengangkat telponku. Ini sudah lebih dari sebulan, apa dia masih marah padaku." Pekik Qyle
"Kurasa dia sibuk. Bukankah tahun ini dia sudah masuk universitas." Seru Nando
"Dan juga kenapa kalian selalu bertengkar. Kau tau kalian sama-sama bodoh dan keras kepala." Ejek Velan.
"Kenapa kau tidak menemuinya saja?" Tanya Nando
"Kau lupa, jika Qyle pergi menemuinya saat ini entah bagian mana tubuhnya yang akan hancur." Velan tertawa mengejek.
"Hahaha kau benar. Gadis itu akan memicu perang dunia ke tiga, jika tiba-tiba Qyle muncul di hadapannya. Dia jauh menakutkan dari pada Angel."
"Jangan membanding-bandingkannya dengan Angel. Itu tidak pantas." Kesal Qyle.
***
Giarlly memandangi wajahnya di toilet wanita. Masih terasa perih tamparan yang ia terima.
Shit. Lihat saja nanti jika gadis itu mencari masalah denganku lagi. Batin Giarlly
"Bagaimana jika ke club malam ini?" Ujar Kim yang baru saja keluar dari salah satu toilet.
"Kedengarannya menarik."
"Baiklah. Aku akan menjemputmu." Giarlly mengangguk.
"Akan ku kirimkan alamatku."
Kim sedang menunggu Giarlly di mobil.
"Oh shit." Pekik Kim.
Giarlly hanya mengangkat sebelah alisnya memandang Kim. "Ada apa?"
"Lihatlah penampilanmu. Kau sangat menggumkan." Ujar Kim saat melihat penampilan Giarlly saat ini. Dress merah sepanjang lutut tanpa lengan yang mengekspos kedua payudaranya yang seolah-olah ingin menyembul keluar. "Aku tak menyangka di balik jaket busuk mu itu kau memiliki tubuh yang sempurna."
Tidak heran jika Kim merespon seperti itu, selama ini dia hanya melihat Giarlly di kampus dengan penampilan yang jauh dari kata sexy. Berbeda dengan malam ini.
Giarlly hanya memutar bola matanya. "Apa kita akan terus berdiam disini?"
Kim segera menyadarkan lamunannya, dan segera memacu mobilnya. Kim yang seorang perempuan saja bisa terpesona dengan tubuh Giarlly bagaimana dengan kaum adam diluar sana.
Mereka berdua memasuki club malam. Mereka menuju ke meja bartender. Dan memesan minuman. Duduk bersender disana, dimana para lelaki mulai memperhatikan mereka. Terutama Giarlly
KAMU SEDANG MEMBACA
Empty (?)
Romance#WARNING 18+ "Aku menginginkan pelukan, sentuhan, dan kehangatan. Ya, hanya itu. Tapi bukan cinta. Karena cinta hanya ada kekosongan, dan hidupku sudah penuh dengan kekosongan. Aku tidak ingin menambahnya dengan cinta yang penuh dengan omong koson...