"Apa yang terjadi pada Alex?" Tanya Rayzen
"Dia cuma bilang, dia minta Dave kesana untuk membantunya. Selain itu, dia tak bilang apa-apa lagi" ujar Daverick sambil memakai jaket miliknya
"Kenapa harus membawa Jammy?" Tanya Rayzen lagi, dia menyelidiki pemikiran anaknya, tentu saja Area juga berpendapat sama dengan Rayzen
"Dad, please. Rio tidak pernah meminta bantuan siapapun, termasuk Dave. Kami berlima tidak pernah saling menghubungi kecuali benar-benar terdesak. Dan hari ini untuk pertama kalinya Rio menelpon meminta bantuan. Kemungkinan terburuk dia terluka dan tidak bisa melawan. Jelas om Jammy harus ikut karna dia dokter" ujar Daverick dan setelah itu dia masuk ke dalam mobil sport miliknya
Mobil Daverick membelah jalanan Kanzpia dengan cepat. Dia berhenti tak jauh dari rumah besar keluarga Dimitry. Daverick turun dari mobilnya menyebabkan sang ayah bersama dengan Ares ikut turun dari mobil mereka
"Ada apa? Kenapa berhenti disini?" Tanya Rayzen
Daverick diam, dia berjalan ke arah semak-semak, sebenarnya Daverick melihat siluet badan Dario berjalan ke arah sana, karena itulah dia berhenti. Daverick tidak menjawab, dia berjalan dengan tenang dan perlahan mendekati sebuah pohon besar
Swussh
Grepp
Daverick memegang pergelangan tangan Dario tepat sebelum linggis di tangan anak itu mengenai kepalanya
"Sorry" ujar Dario
"No prob"
Ting
Dario melepaskan linggis di tangannya dan duduk di atas rumput. Ares langsung mendekati putranya dan melihat betapa mengenaskan wajah putranya saat ini. Dahi sobek dengan darah yang masih mengucur sampai ke pipi, lalu lebam di hampir semua wajahnya dan juga sudut bibir yang berdarah, dan jangan lupakan kemeja biru yang di pakai Dario yang kini berubah warna menjadi keunguan karna darah dari luka gores di tangan, lengan, perut, bahu dan kaki
"Dimana yang lain?" Tanya Ares berusaha menjaga ketenangan dalam nada bicaranya, meski dia sudah benar-benar kehabisan kesabaran karna melihat kondisi putranya
"Sebagian dari mereka ikut dengan Dad, lalu, paman Balto, dan paman Timmy juga paman Zack entah pergi kemana. Mereka memancing ketiga paman itu dengan membuat keributan di luar mansion"
"Sisanya?"
"Mereka justru yang menjadi dalangnya"
Daverick memanggil Jammy untuk mengobati Dario. Dengan sigap Jammy mengobati anak dari orang yang tak kalah menakutkannya dengan bosnya
"Oh my god!" Gumam Jammy dengan suara sangat kecil
Semua orang melihat ke arah Dario dan Jammy. Dario justru terkekeh, Jammy mendongakkan kepalanya dan menatap Dario
"Poison, isn't it?" Ujar Dario pelan
"You know?"
Dario mengangguk
"How?"
Dario terkekeh pelan
"Ayolah, kau punya penawarnya kan?"
"Kenapa anda begitu santai?"
"Secret... Cepat beri penawarnya padaku"
Jammy segera menyuntikkan penawar racun itu dan melanjutkan mengobati luka-luka di badan Dario
"Dad, kenapa dad tidak murka saat seisi rumah sedang dia acak-acak oleh mereka"
Ares menatap Dario tanpa menjawab
"Mereka mencari dokumen itu. Dan ketuanya adalah Louis"
Rahang Ares mengeras saat mendengar nama Louis, orang yang sudah cukup dia percaya. Ares masih diam dia harus memastikan dulu keadaan anaknya
"Bos, saya harus membawanya ke rumah sakit" ujar Jammy pada Ares dan Rayzen
"Saya akui antibody anak ini cukup kuat untuk menahan racun tapi, penawarnya tidak bekerja sama sekali bos"
Ares merasakan jantungnya terhimpit oleh benda berat saat Jammy mengatakan keadaan anaknya. Ares mengangguk, mengizinkan Jammy membawa anaknya
"Pangeran kecil, do you mind to help me?" Tanya Jammy
Daverick langsung mendekat, tapi langkahnya terhenti saat Ares justru menggendong Dario dan berjalan ke mobil. Rayzen menepuk bahu Daverick
"Jangan suruh aku ikut paman Jammy" ujar Daverick
Rayzen terkekeh "kau demam, lebih baik ikut saja"
"Big no! Orang yang sudah menghajar sahabatku tidak akan aku biarkan tenang"
"Terserah. Jangan merepotkan kami!" Ujar Rayzen
"Tidak akan"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)
Teen FictionHidup dalam kemewahan tak serta merta membuat sang pewaris tunggal perusahaan Minyak L'louch Co. merasa bahagia. kurang perhatian dan keinginan yang selalu dipenuhi membuat dirinya menjadi angkuh dan mendapat julukan badboy. tapi, semua berubah saat...