Daverick mengajak Erika untuk pergi ke mall demi mengusir kebosanan di hari libur. Erika sudah berada di Mansion Ardlan sejak pagi dan ini sudah pukul dua siang. Mereka memilih bermain-main di mall sampai waktu sudah menunjukan pukul delapan malam
"Ayo pulang, nanti kamu dicariin uncle" ajak Daverick
"Masih pengen main..." Rengek Erika seperti anak kecil
Daverick terkekeh dan mengacak pelan rambut Erika
"King! Rambutku..." Ujar Erika sambil cemberut membuat Daverick semakin tergelak
Setelah berhasil menenangkan diri dia menarik pelan tangan Erika, mengajak anak itu pulang. Mau tidak mau Erika menurut, dia berjalan bersisian dengan Daverick menuju lapangan parkir dan segera meninggalkan mall itu
"Ya dad? Oh, begitu... Ya sudah... Hn. See you"
Daverick hanya diam sejak tadi. Sejak dia melajukan mobilnya keluar dari mall, kekasihnya mendapat telpon dari sang ayah membuat Daverick hanya bisa terdiam mendengarkan
"Kenapa?" Tanya Daverick setelah Erika memasukkan ponselnya ke dalam tas
"Gak ada apa-apa... Dad cuma bilang pulang ke rumahmu saja dad sedang kesana"
"Oh..." Daverick hanya mengangguk
Dia menatap kaca spionnya dan melihat sebuah mobil berwarna hitam tengah mengikuti mereka. Daverick menghela napas sejenak. Dia melajukan mobilnya setenang mungkin menjauhi mobil di belakangnya dan justru semakin jelas terlihat kalau mobil itu mengekorinya
"Shit!" Umpat Daverick
"Ada apa?" Tanya Erika heran dengan tingkah Daverick yang tiba-tiba mengumpat
Daverick tidak menjawab. Dia mengeluarkan ponselnya, memasang earphone-nya dan menghubungi Roan
"Gue mau delapan mobil, all black and bulletproof and our best man. Send them to Arterith building asap!!!" Ujar Daverick dan dia langsung memutus panggilan itu
"King ada apa?" Tanya Erika khawatir
Daverick menggenggam tangan kiri Erika dengan tangan kanannya. Dia mengusap pelan punggung tangan Erika
"Everything will be okay. You'll be fine. Trust me" ujar Daverick menenangkan Erika
Erika mengangguk. Daverick menarik punggung tangan Erika dan mengecupnya singkat. Sebelum dia menuruh Erika untuk mengencangkan pegangannya. Daverick menambah kecepatan mobilnya. Dia menyalip mobil di depannya secara zig-zag untuk memberi jarak sejauh mungkin dari orang itu. Daverick berputar-putar dan segera pergi memasuki area parkir gedung Arterith yang merupakan gedung milik ibunya. Disana sudah ada anak buah ayahnya menunggu dirinya
Daverick keluar dan segera membukakan Erika pintu. Daverick menarik Erika ke mobil yang dia pilih sesaat setelah Erika keluar dari mobilnya. Dia memasukan Erika ke kursi belakang
"Dengar Queen... Duduk diam disini dan be a good girl okay. I'll meet you after this" ujar Daverick sebelum dia mengecup kening Erika dengan penuh sayang"
Daverick menutup pintu mobil itu dan menghadap ke arah anak buah ayahnya
"Loui, Ken" panggil Daverick
"Yes, young master" ujar kedua orang itu
"Kalian berdua di mobil ini!" Perintah Daverick
Daverick sengaja memilih Loui dan Ken karena mereka adalah orang yang cukup dipercaya oleh ayahnya. Ken adalah adik dari Roan
"Yang lain pastikan kalian mengawal dia sampai ke mansion! Satu luka akan aku pastikan kalian tamat!!!" Ancam Daverick
"Yes young master!" Ujar mereka semua serempak
"Berangkat setelah aku pergi sepuluh menit, mengerti?!" Tambah Daverick lagi
"Yes young master!"
Daverick mengangguk dan mereka segera membubarkan diri. Daverick masuk ke mobilnya dan melajukan mobil itu keluar dari area parkir. Benar saja orang itu masih mengikutinya. Daverick sengaja memacu mobilnya dengan sangat cepat ke arah Zevall
Dia terus memacu mobilnya dengan cepat. Daverick mengambil jalan yang cukup sepi sebenarnya. Mengingat jarang ada orang yang akan ke Zevall pada waktu malam. Daverick menelpon Ken menyakan keberadaan mereka
"Sudah sampai?" Tanya Daverick
Laporan meluncur mulus dari mulut Ken. Daverick melihat sebuah mobil lain datang dari arah berlawanan dengannya dan saat itu dia tersadar jika dirinya telah melakukan kesalahan. Perhitungannya meleset
"Shit!!!"
Brakkk!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)
Ficção AdolescenteHidup dalam kemewahan tak serta merta membuat sang pewaris tunggal perusahaan Minyak L'louch Co. merasa bahagia. kurang perhatian dan keinginan yang selalu dipenuhi membuat dirinya menjadi angkuh dan mendapat julukan badboy. tapi, semua berubah saat...