Daverick tersenyum kembali. Hari ini dia mengundang semua kerabatnya dan juga keluarga besar Malven dan Dimitry. Dia juga mengundang teman-temannya. Ya, hari ini akan menjadi salah satu hari bahagianya
"Excuse me, do you see my girlfriend?"
Erika memukul lengan Daverick pelan. Kesal dengan pertanyaan Daverick
"Apa-apaan itu?! Masa lupa sama pacar sendiri?! Atau jangan-jangan pacar kamu itu banyak ya?!"
Omelan Erika memancing semua mata terarah pada mereka sedangkan Daverick hanya terkekeh geli mendengar ucapan Erika
"Maaf, Queen maaf"
"Maaf-maaf! Aku kesal!!"
Daverick menangkap tangan Erika yang masih memukul lengannya
"Kalau mau pukul jangan disana tapi, disini" Daverick membawa tangan Erika ke pipinya
Erika terkejut bukan main mendengar ucapan Daverick. Dia memang kesal karena kejahilan Daverick tapi, menampar Daverick? Tentu dia tidak inginkan itu terjadi
"Aku minta maaf, hm.. Habis kamu cantik sekali. Aku pikir kamu itu putri kerajaan Kanzpia"
Erika terkekeh
"Dasar gombal" ujarnya
Erika menarik tangannya dari pipi Daverick. Daverick sendiri memilih menggandeng tangan mungil Erika. Mereka menyambut tamu dan saling memperkenalkan satu sama lain ke keluarga mereka
"Grand pa, ini Erika"
Erika tersenyum simpul ketika Daverick membawanya ke hadapan seorang pria yang sudah seumuran dengan kakeknya
"Good evening sir.."
Alis Davian Ardlan mengkerut bingung
"Kenapa harus sungkan begitu? Kamu kan akan menjadi cucuku juga. Panggil saja grand pa" ujar Davian dengan senyum di wajahnya
"Grand pa"
Tak lama muncul seorang wanita cantik dan anggun walaupun usianya sudah tidak muda lagi
"Ini calon cucuku... Ya ampun cantik sekali" wanita itu memeluk Erika
"Ini grand ma, namanya Sheela Adrious"
"Good evening grand ma"
Sheela tersenyum sembari mengusap pipi Erika
"Sayang sekali, Rose dan Charles tidak bisa melihat calon cucu mereka" ujar Sheela membuat kening Erika berkerut
"Mereka nenek dan kakek dari mom" Daverick memberi penjelasan
"Namanya Rose Hamilton dan Charles Atradcy"
Erika mengangguk paham
"Nah yang itu bibiku, ibu dari Ren. Namanya Roxeanne Atradcy, lalu yang di sebelahnya suaminya, Julian Victor" Daverick menunjuk sepasang suami istri yang sudah berumur setengah abad
"Yang itu?" Tanya Erika sambil menunjuk seorang wanita cantik
"Itu orang tua Jeanna"
"Oh... Sir Arthur Keant dan Dianna Atradcy?"
Daverick mengangguk
Tak lama acara dimulai. Seperti pada pertunangan umumnya, Daverick dan Erika saling memasangkan cincin di jari manis pasangannya
"Besok aku akan mengajakmu menemui seseorang lagi"
Erika mengangguk. Kini Daverick tengah duduk di kursi taman sambil bersenda gurau dengan teman-teman juga sepupu dari keluarga Erika. Mereka saling mengejek dan tertawa
"Queen?"
Erika tidak menjawab. Dia hanya muncul dari dalam rumah dan tiba-tiba duduk di pangkuan Daverick dengan kepala bersandar di bahu tunangannya itu
"Kenapa? Kamu demam? Atau lelah?"
"Lelah... Anak kak Jessie nakal banget"
Daverick tersenyum. Memang sejak tadi Erika bermain dengan keponakannya. Tak butuh waktu lama dan Erika terlelap
"Granny..." Panggil Daverick pelan
"Ya tuan muda"
"Bisa minta pelayan bawakan selimut?"
Granny tersenyum dan mengangguk. Sebenarnya, semua pelayan di mansion Ardlan bisa melihat perubahan Daverick sejak kedatangan Erika. Mereka merasa Daverick lebih manusiawi sejak ada Erika di sisinya
"Ini tuan"
"Thanks"
Daverick membungkus badan Erika dengan selimut perlahan. Dario sampai terkekeh geli
"Nggak usah gitu juga Luce. Adik gue itu kalau sudah kelelahan tidurnya pulas banget. Nggak bakal bangun walau lo siram pakai air"
KAMU SEDANG MEMBACA
[KAS #1] King And Queen (Of The Underworld)
Teen FictionHidup dalam kemewahan tak serta merta membuat sang pewaris tunggal perusahaan Minyak L'louch Co. merasa bahagia. kurang perhatian dan keinginan yang selalu dipenuhi membuat dirinya menjadi angkuh dan mendapat julukan badboy. tapi, semua berubah saat...