Journey to The Outland (3)

604 57 16
                                    

"Melody? Jadi pemimpin kalian seorang Dewi ya" ucap Marco

"Dia akan segera mengirim pasukan untuk memburu kalian dan sebentar lagi dunia kalian juga akan segera dikuasai oleh Orc" ucap Shaman itu

"Arrghhh" anak panah Gracia tercabut dari pundak Orc itu dan melayang ke tangan kanan Gracia

"Selama kami masih hidup, itu tidak akan pernah terjadi" ucap Gracia

"Baiklah sekarang, dimana letak istana kalian?" tanya Marco

"Di tengah dataran ini, istana Orc adalah pusat dari segalanya, argghh" jawab Shaman itu sambil memegangi dadanya yang berlubang akibat serangan Gracia

"K-kalian tidak akan selamat jika ke sana" ucap Shaman itu lalu ia roboh ke tanah

"Sebaiknya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri kakek tua" ucap Marco

"Jadi sekarang kita kemana?" tanya Gracia

"Tentu saja ke istana mereka" jawab Marco

"Tapi bagaimana dengan Okta, Anin dan Yuriva?" tanya Gracia

"Ah iya benar juga, apa kamu tidak bisa menemukannya dengan jangkauan mata mu?" jawab Marco sambil balik bertanya, Gracia melompat ke atas sebuah tiang dan memandang sekelilingnya dari sana

"Tidak bisa, yang aku lihat hanya hamparan dataran berwarna merah dan batu yang melayang di atas jurang" jawab Gracia

"Hhhh sepertinya ini akan menyusahkan" ucap Marco

"Baiklah kita akan berjalan menuju istana mereka sambil mencari yang lain, lagipula kita juga tidak tau di mana tepatnya letak istana mereka" ucap Marco, Gracia melompat turun dari atas tiang itu

"Hmmm baiklah, aku setuju" ucap Gracia

"Tapi sebelum itu aku ingin mengecek dulu tenda-tenda yang ada di sini" ucap Marco, dia mulai memasuki satu persatu tenda yang ada di sana sedangkan Gracia mengecek keadaan di luar

"Bagaimana?" tanya Marco saat keluar dari tenda terakhir

"Aku nggak tau ini penting apa nggak tapi mereka sepertinya sedang bersiap untuk pergi dari tempat ini" jawab Gracia

"Aku juga merasakan hal yang sama, beberapa barang di dalam tenda juga sudah dirapikan dan tampak siap untuk di bawa" ucap Marco

"Perasaanku tidak enak, kita harus cepat menemukan yang lain lalu pergi ke istana mereka" ucap Marco sambil berjalan keluar area itu diikuti oleh Gracia

Di posisi Okta dan Anin, mereka tampak berjalan tanpa tujuan yang jelas karena sedari tadi mereka tidak menemukan siapapun atau apapun

"Apakah benar ini dunia Orc? Aku tidak merasakan tanda-tanda adanya Orc sama sekali" ucap Anin sambil berjalan, di belakangnya Okta berjalan mengikuti Anin

"Kamu benar tapi aku merasa seperti ada yang mengawasi kita" ucap Okta

"Aku juga merasakannya tapi aku tidak bisa melihat apapun atau merasakan sesuatu ada di sekitar kita" ucap Anin

"Kalau mereka menggunakan sihir untuk membuat tubuh mereka tidak terlihat seharusnya aku dan Anin masih bisa merasakan hawa keberadaannya" batin Okta

Sementara itu di sisi lain dataran itu Yuriva juga merasakan hal yang sama dengan Okta dan Anin, dia merasa kalau ada yang mengawasinya tapi dia tidak merasakan ada siapapun di sekitarnya

"Aneh, keadaan di sini sangat sepi" batin Yuriva

Wusshhh

Tiba-tiba sebuah tombak melesat dari belakang Yuriva, dia menyadari itu namun terlambat

3 KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang