Part 5 (Lidya in Action)

1K 86 20
                                    

Siang itu Lidya, Gracia, Terios beserta seorang perempuan berambut panjang yang mengenakan jubah berwarna putih menghadap Ratu Naomi di ruang tahta.

"Kemarin aku mengirim Ikha ke Desa pelabuhan yang berada di utara untuk menyelidiki dua orang yang menurut laporan gerak-geriknya mencurigakan. Dan pagi tadi, aku menerima pesan darurat dari desa tersebut yang meminta bantuan pasukan dari Kerajaan se segera mungkin" ucap Ratu Naomi

"Yang Mulia, apakah kita sudah mengetahui keberadaan Ikha sekarang?? Seharusnya dia sudah sampai di desa itu, lalu kenapa mereka meminta bantuan lagi dari kita? Apakah terjadi sesuatu? Atau ada maksud lain?" tanya Lidya

"Sampai saat ini aku masih bisa mendeteksi keberadaan Ikha, jadi dapat di simpulkan kalau Ikha masih hidup, hanya saja....." Adriel berhenti sejenak

"Hawa keberadaannya sangat lemah, entah apa yang terjadi di sana tapi menurut perkiraanku desa tersebut di serang oleh musuh yang belum diketahui dan Ikha berusaha melindunginya namun gagal, karena itulah mereka mengirim pesan darurat dan meminta bantuan pasukan kepada kita" ucap Adriel

"Kalau begitu izinkan saya dan pasukan saya pergi ke sana dan mengecek langsung keadaannya" ucap Terios

"Tidak, untuk kali ini aku tidak akan mengirim mu Terios" ucap Ratu Naomi

"Kenapa Yang Mulia? Apa karena pasukanku gagal melindungi Tuan Putri ??" tanya Terios, Ratu Naomi tersenyum mendengar pertanyaan Terios

"Tidak, bukan karena itu. Tapi karena aku memiliki tugas yang lain untukmu, yaitu menggantikan posisi Ikha untuk sementara sebagai pemimpin pasukan penjaga perbatasan" jawab Ratu Naomi

"Dan untuk masalah di desa pelabuhan utara, aku akan mengirim Marco, Lidya, Gracia dan ........." Ratu Naomi menghentikan ucapannya sejenak lalu memandang perempuan berjubah putih yang berada di sebelah Gracia

"Della" lanjut Ratu Naomi

"Lidya, sejak menjadi pengawal pribadi Yona kamu tidak pernah terlibat pertarungan langsung, jadi anggaplah ini sebagai ujian untuk membangkitkan kembali insting bertarungmu" ucap Ratu Naomi

"Baik Yang Mulia" ucap Lidya

"Dan untuk tugas kali ini, aku mengizinkan kalian membunuh musuh jika memang mereka sudah bertindak diluar batas dan membahayakan warga" ucap Ratu Naomi

"Baik Yang Mulia" ucap Gracia, Lidya dan Della serentak

"Baiklah, hanya itu yang ingin aku sampaikan, segera jalankan tugas kalian" ucap Ratu Naomi, mereka pun keluar dari ruang tahta dan bersiap-siap untuk berangkat menuju desa pelabuhan utara kecuali Terios, dia nampak sedikit kesal karena bukan dia yang di beri tugas untuk mengecek keadaan di desa pelabuhan utara dan Gracia menyadari hal itu karena sejak permintaan Terios ditolak tadi Gracia sudah memperhatikan ekspresi wajah Terios.

"Yang Mulia, kalau begitu saya permisi juga" ucap Marco sambil membungkuk hormat, lalu ia pergi meninggalkan ruang tahta.

"Huft, kok aku nggak ikut lagi sih, malah si Lidya yang ikut" ucap Viny sambil mengerucutkan bibirnya saat Gracia memberitahu tugas yang diberikan Ratu Naomi kepadanya, Lidya, Della dan Marco.

"hahaha ya mau gimana lagi Vin kan itu udah perintah Yang Mulia, tapi aku seneng juga sih, jadi kan ada kemungkinan aku bisa liat Lidya bertarung, sejak aku dateng ke sini satu tahun lalu aku belum pernah liat Lidya bertarung" ucap Gracia

"Ah iya juga ya, selama kamu di sini kamu belum pernah liat dia bertarung" ucap Viny mengiyakan ucapan Gracia

"Kamu pasti pernah kan liat dia bertarung??" tanya Gracia

3 KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang