Chapter 3 Meet the Parents

412 37 11
                                    

~ Korea ~

-
-
-
Seorang wanita berlari terpincang-pincang di kegelapan malam melewati sebuah gang sepi. Sekujur tubuhnya penuh luka yang darahnya masih mengalir, menimbulkan bercak merah pada sisa pakaian yang menempel di badannya. Namun semua itu tak ia rasakan, yang ia tahu hanyalah berlari sejauh mungkin dari tempat terkutuk itu.
Wanita itu tahu, bahwa orang-orang brengsek itu pasti akan segera sadar dirinya kabur, tapi sebelum itu terjadi ia harus sudah tak terlihat lagi. Harus! Tapi bisakah?

Wanita itu terus berlari hingga terseok-seok karena ia kelelahan dan kehilangan banyak darah, ia mulai menangis memohon keajaiban dari dalam hatinya. Saat melihat seberkas cahaya beberapa meter di depannya, harapannya terkabul. Ini jalan raya, yang berarti dia bisa mencari pertolongan.
Dari kejauhan sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang, wanita itu mencoba melambaikan tangannya. Tapi sebelum itu..

Doorr!!

Suara tembakan terdengar di belakangnya, tiba-tiba punggungnya terasa sesak dan panas lalu semua menggelap.

-
-
-

- Sohee POV -

Aku mencium aroma khas dari obat-obatan. Dimana aku? Kumohon jangan lagi di tempat terkutuk itu. Perlahan ku mencoba membuka mataku, sorot cahaya asing menusuk ke mataku.

"Suster, dia sudah sadar! Suster! Cepat kemari!"

Suara itu, siapa dia? Aku seperti pernah mendengarnya. Perlahan ku biasakan mataku menerima bias cahaya dari sinar lampu. Kukerjap-kerjapkan mataku, lalu dengan sedikit lirikan, aku menoleh ke arah seseorang yang kini tengah berdiri membelakangiku.
Orang asing!
Aku sangat takut sekali dengan orang asing. Siapapun itu. Bagaimana jika ternyata orang itu salah satu suruhan si Oh itu? Tidak! Ini tak boleh terjadi! Aku harus pergi dari sini, aku tak mau tertangkap lagi oleh orang-orang itu untuk yang kedua kalinya. Aku mencoba menggerakkan tanganku yang penuh dengan perban, bahkan kurasakan juga di kepala dan kakiku. Ah, di seluruh tubuhku juga.
Susah sekali mencoba berdiri, sekarang aku baru merasakan sakit luar biasa?

Dan sebelum aku bisa berdiri, orang itu berbalik ke arahku dan menatapku dengan tatapan panik sekaligus senang. Sementara aku, terpaku saat mengetahui siapa dia.

Han Kyung oppa?

Bagaimana bisa dia menemukanku saat keadaanku seperti ini? Bagaimana mungkin aku sanggup menunjukkan wajahku sekarang? Aku, aku merasa malu.

"Sohee? Bagaimana perasaanmu? Hei, kenapa kau tiba - tiba menangis? Tenanglah aku ada di sini menjagamu, aku sudah memanggil perawat dan dokter untuk memeriksamu, sebentar lagi mereka datang, kau istirahat saja. Kita akan bicara lagi nanti, oke?"

Dia tersenyum padaku, dan dia juga masih mengingatku, dia selalu begitu baik padaku. Air mataku mengalir semakin deras tatkala ia mengusap pipiku untuk menghapus air mataku.

"Sohee, sudahlah, ini semua bukan salahmu, aku tahu kau pasti merasa sangat sakit sekarang, jadi tenanglah.
Jika kau merasa malu dan ingin lari dari hadapanku, kau harus sembuh terlebih dahulu lalu bersembunyilah sejauh mungkin dariku. Aku tak keberatan."

Aku mengangguk lemah, semakin merasa malu sekaligus menyesal. Maafkan aku oppa, karena dulu telah berbuat jahat padamu. Sekarang aku sedang mendapat hukuman yang benar-benar berat dari Tuhan atas semua yang telah kulakukan. Maafkan aku, seharusnya aku tak menerima ajakan si Oh itu untuk menjatuhkanmu. Dia iri padamu.

~Skip Time~

3 minggu aku di rumah sakit ini. Selama itu pula kesehatan dan perasaanku semakin membaik. Aku mendapat cerita dari para perawat, bahwa saat aku dibawa ke rumah sakit ini, keadaanku sangat mengenaskan. Sekujur tubuhku penuh luka bekas sayatan, bekas terbakar dan di bagian belakang pundakku terdapat luka tembak.
Ah, jadi waktu itu aku yang jadi sasaran tembakan. Tapi, siapa yang sudah menembakku? Lalu bagaimana bisa Han Kyung oppa menemukanku? Haaah..aku masih malu berbicara dengannya, yang kulakukan malah terus mengacuhkannya dan tak berbicara sepatah kata pun. Aku memang tak tahu berterima kasih kan, tck.
Semua perawat dan pasien yang aku kenal disini merasa iri padaku, karena aku memiliki kekasih yang sangat baik dan kaya. Namun siapa sangka bahwa kenyataannya aku bukanlah siapa-siapa. Hanya seorang teman lama yang selalu membawa masalah untuknya.

Just One More Time [Hunmin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang