Chapter 2

5.9K 700 98
                                    

"Bisakah kau memelukku lebih erat dari ini? Aku takut akan berusaha berbalik dan masuk ke dalam," bisa didengar sungjae suara bergetas wendy yang terasa sangat pelan bahkan hampir tidak terdengar. Namun sungjae mendengarnya dengan jelas, ia selalu bisa mendengar suara wendy.

Dan akhirnya sungjae mengeratkan pelukannya pada wendy dan wendy ikut memeluk sungjae dengan erat.

Cklek

pintu kamar Rae Na terbuka dan betapa terkejutnya Chanyeol dan Rae Na saat menemukan Wendy dan Sungjae yang tengah berpelukan dengan erat, bahkan kedua orang itu belum menyadari kehadiran Rae Na dan Chanyeol yang tengah menatap kegiatan keduanya.

Hingga terdengarlah suara deheman dari Rae Na membuat Sungjae terkejut dan langsung melepaskan tubuh Wendy dari dekapannya. Kini Sungjae bisa menatap wajah Chanyeol yang mulai menatapnya tajam. Sungjae serba salah, mengapa ia juga dalam posisi sulit akhirnya?

Padahal ia hanya mencoba menenangkan Wendy agar gadis itu tidak sakit hati ketika melihat apa yang Chanyeol lakukan dengan Rae Na di dalam kamar.

Sungjae sudah melepaskan pelukan itu, namun wendy masih setia berada di posisinya. Yaitu, membelakangi mereka. Itu semua karena air matanya yang masih setia mengalir tanpa henti. Bahkan Chanyeol tahu jika Wendy tengah menangis, itu semua terlihat dari bahu gadis itu yang naik turun, meski Wendy mencoba dengan sekuat tenaga untuk menahannya.

Wendy meremas kaos Sungjae dan pria itu kembalimeraskan ketakutan Wendy. Perasaan gadis itu kacau dan dadanya sangat sakit sekali.

"Wendy-ah..." panggil Chanyeol kemudian melangkahkan kakinya mendekati Wendy. Namun Wendy lebih dulu membalikkan tubuhnya dan memberanikan diri untuk menatap Chanyeol dan Rae Na.

Dan kini perasaannya semakin kacau saja saat melihat Rae Na merengkuh lengan Chanyeol dengan mesranya. Hal apa pun itu, asal jangan berperilaku mesra di depan wendy seperti ini. Ia tidak tahan dan juga tidak kuat melihatnya.

"Ab-abeonim memanggil ka-kalian untuk makan malam," ucap Wendy dengan suara bergetar, kemudian pergi dari sana secepat mungkin.

Bahkan suaranya sangat jelas didengar Chanyeol, jika ia menahan tangisannya. Chanyeol begitu bodoh tidak bisa melakukan apa-apa. Pria itu malah diam dan hanyut dalam kebodohannya, layaknya sebuah patung tidak bernyawa.

Ingin sekali rasanya Chanyeol memeluk Wendy dan mengatakan padanya bahwa Chanyeol masih miliknya dan berlaku sampai kapan pun.

"Susul Wendy wendy hyung, ia membutuhkanmu," titah Sungjae pada Chanyeol, membuat pria itu tersadar dan mengangguk. Namun, baru saja mau melangkah, tangan kecil Rae Na menahan pergelangan tangan chanyeol dan akhrinya, pria itu berhenti dan menatap Rae Na.

"Aku lebih membutuhkanmu, Yeol. Aku mohon, tetaplah bersamaku." Rae Na memohon.

Chanyeol seperti tidak bernyawa. Bisakah bumi melenyapkannya saja saat ini juga? Kepalanya mau pecah rasanya. Wendy dan Rae Na sama-sama memerlukannya, namun dalam hati Chanyeol, ia merasa Wendy lebih membutuhkan pria itu di sampingnya.

Sialan!

"Yoon Rae Na! Berhenti bersikap egois! Kejar Wendy, hyung. Aku akan bersama dengan Rae Na," tutur Sungjae membuat Chanyeol langsung pergi tanpa berpikir panjang. Rae na menatap tajam ke arah Sungjae, begitu juga sebaliknya.

Mereka beradu pandang dengan tajam, seakan mengisyaratkan kemarahan disorot mata keduanya. Gadis ini benar-benar keterlaluan pikir Sungjae. Bagaimana bisa ia berpikir mau menguasai Chanyeol? Sedangkan ia tahu siapa yang berhak atas pria itu?

• Ending Scene | Wenyeol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang