Chapter 5

4.8K 577 70
                                    


Incheon Airpot 14.00 p.m

Nampak Tuan Son bersama istri juga Amber–sahabat Wendy– tiba di bandara Incheon pukul dua siang. Mereka memang sengaja tidak menelepon Wendy jika merencanakan keberangkatan mereka ke Seoul. Katakanlah ini sebuah kejutan kecil untuk puteri mereka.

Tuan Son melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Harusnya seorang supir hotel sudah menjemput mereka saat ini, namun di mana supir itu sekarang?

Seseorang dengan kemeja hitam tengah berlari dengan memegang sebuah kertas putih dengan tulisan nama Son Jin Young. Lantas Tuan Son yang melihat itu, langsung mengangkat tangannya kea rah orang dengan kemeja ala pegawai hotel itu, dan secepat kilat orang tersebut langsung menghampiri Tuan Son. Tidak lupa ia menundukkan kepalanya, meminta maaf atas keterlambatannya menjemput Tuan Son dan sekeluarga.

"Maaf tuan, tadi sangat macet," ujarnya dengan kejujuran sambil menundukkan badannya berulang kali.

Tuan Son menghela napasnya jengah. Alasan klasik menurutnya.

"Tidak masalah, kau hanya terlambat 3 menit," ucap Nyonya Son tersenyum ramah.

Setelah pegawai hotel itu meminta maaf atas kesalahannya, tidak menunggu lama mereka semua mengikuti langkah pegawai hotel itu menuju mobil jemputan dari hotel, yang sudah Tuan Son pesan jauh-jauh hari.

"Jadi Wendy tinggal bersama Chanyeol?" Tanya Tuan Son sambil memainkan jemarinya di atas ponsel miliknya, untuk mengirimkan pesan pada sekretarisnya di Canada.

"Mm," jawab Amber yang sedang memakai sebuah Headphone yang menutupi telinganya. Namun, meski begitu, lagu yang gadis tomboy itu dengarkan hanya bervolume kecil, hingga mmebuat Amber masih bisa dengan jelas mendengar suara-suara percakapan.

"Kau tidak khawatir puterimu tinggal bersama seorang pria?" tanya sang istri menatap suaminya, yang baru saja memasukkan ponselnya ke dalam saku kemejanya.

"Untuk apa? Lagi pula mereka sudah besar, dan mereka akan menikah. Jika pun Wendy hamil, semua akan baik-baik saja," jawab Tuan Son dengan gampangnya membuat sang istri mencubit perut suaminya itu dengan kesal.

Bukankah perkataan Tuan Son barusan, tidak menunjukkan seorang sosok ayah yang harusnya menjadi panutan bagi puterinya? Ucapan macam apa itu, yang menggampangkan masalah puterinya hamil di luar nikah? Tapi, percayalah, Tuan Son hanya bercanda.

"Astaga Jina-ya, aku juga yakin mereka tidak akan melakukannya sebelum menikah. Aku kenal puteriku, mengerti? Sudahlah, lagi pula Chanyeol pemuda yang baik dan bertanggung jawab," kaya Tuan Son menenangkan.

Sontak ucapan Tuan Son barusan membuat Amber mencibir pelan, dan sayangnya cibiran ituterdengar di telinga kedua orang tua Wendy itu. Mereka menatap Amber bersamaan, membuat Amber jadi salah tingkah, jika ia baru saja mencibir ucapan Tuan Son mengenai Chanyeol yang dibilang 'pemuda yang baik dan bertanggung jawab'.

Jujur Amber sangat tidak setuju akan hal itu. Namun, Amber tidak membenci Chanyeol.

Tidak! Tidak sesimple itu.

Hanya saja ia merasa Chanyeol bukan pria seperti yang disebutkan Tuan Son barusan. Apakah memiliki dua orang kekasih sekaligus adalah pria yang baik dan bertanggung jawab? Meski Amber tahu, alasan Chanyeol bisa memiliki dua kekasih karena apa, namun tetap saja, ia bukanlah pria yang baik di mata Amber.

• Ending Scene | Wenyeol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang