Chapter 6

5.7K 528 62
                                    


Cekrek!

Suara kamera berbunyi di sebuah ruangan kamar. Nyatanya, semua suara yang terdengar itu adalah, ulah tangan ahli Chanyeol yang sedang bermain dengan kameranya pagi ini. Apa yang sedang Chanyeol lakukan?

Pria itu sedang memotret Wendy saat tidur. Ia bahkan tersenyum dikala memotret Wendy yang cantik luar biasa meski tanpa polesan make up. Selimut putih yang menutupi tubuh gadis itu, seperti menambah kesan indah bagi Chanyeol. Entahlah, hanya pria Park itu yang mengerti mengenai seni keindahan dalam potret memotret seperti ini.

Lantas, sang gadis yang sudah merasa terganggu dengan suara-suara jepretan kamera, juga flash dari kamera tersebut, kini membuka matanya dan mulai mencadi sosok pria yang menjadi teman tidurnya semalam itu.

Wendy menegakkan tubuhnya sambil mengucek kedua matanya. Sejenak, gadis Son itu melirik jam yang berada di atas nakas. Ini masih pukul 6.30 pagi, dan Chanyeol sudah mengganggu ketenangan tidurnya. Chanyeol yang tersadar jika gadis itu sudah bangun, lantas memposisikan dirinya untuk duduk di samping Wendy, dan memperlihatkan beberapa hasil jepretan fotonya.

"Kau tidur nyenyak?" tanya Chanyeol sembari mencium bibir Wendy dengan sedikit melumatnya lembut. Seakan tidak ingin menyia-nyiakan waktunya.

Gadis itu menggeleng lemah, sambil menyandarkan kepalanya pada pundak Chanyeol. Sontak pria yang melihat manjanya gadisnya itu tersenyum senang, lalu mencium puncak kepala Wendy dengan lembut. Diresapi feromon gadis itu, dan begiti juga dengan Wendy yang menghirup aroma musk dari tubuh prianya.

Chanyeol pun memperlihatkan beberapa hasil foto itu pada Wendy, dan gadis itu tersenyum manis melihat foto dirinya sendiri. Wendy melingkarkan tangannya pada lengan Chanyeol, sambil menyandarkan kepalanya pada lengan kekar pria itu. Bahkan terkadang Wendy mencium lengan Chanyeol dengan lembut.

Nyaman.

Chanyeol menolehkan kepalanya pada Wendy, dan gadis Son itu mendongak ikut menatap wajah Chanyeol. Keduanya saling pandang dalam diam. Mereka tahu isi perasaan masing-masing, dan apa yang sedang mereka pikirkan saat ini.

"Yeol..."

Wendy terkejut, saat merasakan sesuatu yang kenyal mendarat di bibirnya. Ini masih pagi, dan Chanyeol sudah menciumnya dengan sedikit bergairah. Atau mungkin, menciumnya dengan kasar sebagai bentuk oelampiasan kemarahannya. Wendy sampai kesulitan membalas setiap ciuman Chanyeol untuknya. Ia tahu, jika Chanyeol mencoba untuk mengalihkan pembicaraannya saat ini. Namun Wendy juga tidak berniat menghentikan kegiatan mereka saat ini. Hingga...

Ring ring!

Terdengar dering ponsel milik Wendy yang berdering, menandakan sebuah panggilan masuk dari sana. Wendy melepaskan tautan bibir mereka, membuat Chanyeol kesal dan hendak menarik Wendy untuk kembali berciuman lagi dengannya. Namun dengan sigap Wendy menyentuhkan telunjukknya pada bibir Chanyeol, sambil menggesekkan hidungnya pada Chanyeol dengan sayang. "Sebentar saja," ucap Wendy Wendy menjanjikan.

Gadis itu mengambil ponselnya dari atas nakas, lalu melihat siapa peneleponnya. Wendy sedikit tertegun melihat siapa penelponnya saat ini. Ya, Park Sungjae tengah menelponnya. Melihat ekspresi wajah Wendy yang sedikit aneh, Chanyeol akhirnya berasumsi jika Sungjae yang meneleponnya saat ini. Dengan sigap Chanyeol merebut ponsel Wendy dari tangan gadis itu, dan menatap geram layar ponsel tersebut. Benar saja. Park Seungjae meneleponnya.

"Yeolie, berikan padaku," pinta Wendy.

"Tidak!" ucap Chanyeol dengan tegas.

"Aku mohon. Berikan padaku, sayang." ucapnya sekali lagi, dan Chanyeol mengalah. Ia memberikan ponsel itu pada Wendy.

• Ending Scene | Wenyeol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang