Enam Belas

79 4 0
                                    

Kalau tuhan mengizinkan maka bagian ini adalah endingnya...

Namun jika tuhan berkehendak lain maka akan ada bagian selanjutnya..☺😊😀😁😂

Langsung baca saja ya😉

《《《《《《》》》》》》《《《》》》

Semenjak mendengar penjelasan mengenai kronologi kejadian sebenarnya sehan semakin menjauhi sehun. Dengan alasan ia sedang fokus dengan ujian kelulusan. Padahal ujian sudah selesai dan ringgal menunggu hasil saja.
"Sehan....sehun terus menelponmu"
"Biarkan saja oppa,aku tidak lagi ingin berurusan dengannya"
"Changi...apa kamu yakin akaan melanjutkan pendidikan di Mokpo dengan Oppa dan Noonamu?" Sehan memang berencana melanjutkan studinya di mokpo bersama dengan siwon dan yoona
"Ne oppa"
"Tidakkah kamu sangat kejam pada sehun?" Chanyeol menghampiri sehan dan juga siwon yang sedang membicarakan sehun
"Siapa yang kejam disini oppa? Dia atau sehan? Dia sudah jelas membunuh eomma"
"Sehan...apa kamu tidak bisa memaafkan dia? Itu kecelakaan sayang"
"Appa...???"
"Sehan....dengarkan appa. Jika appa yang berada di posisi kamu appa juga akan marah pada sehun,namun ini bukan sepenuhnya salah sehun,ini kecelakaan sayang"
"Ne appa,tapi andai dia tidak melakukan itu sehan yakin ini tidak akan terjadi"

"Ne kamu benar sehan andai ini tidak terjadi maka eomma tidak akan pergi,juga sehun tidak akan merasakan sakit"
"Appa..."
"Dikirkan lagi sehan,mungkin memang tuhan sudah waktunya mengambil eomma dari kita,dan jangan simpan dendan dihatimu sayang"
"...." sehan hanya diam karena ia masih sangat marah pada sehun

Hari ini adalah hari kelulusan sehan, ia sangat bahagia mendapat nilai terbaik. Ia juga sudah siap berangkat sore ini menuju ke mokpo meninggalkan sehun dan semua kenangannya bersama sehun.
"Selamat sayang"
Sehan tersenyum manis,namun ia merasa seperti ada yang hilang saat elihat sehun tidak ada datang mengucapkan selamat padanya.
"Kamu berharap sehun datang? Bukankah kamu sudah melarangnya menemuimu eoh?" Chanyeok datang dengan kemeja rapi membuatnya terlihat tampan
"Anni oppa"
"Kalau kamu memang mencintai sehun,tetaplah tinggal disini,jangan hanya karena keegoisanmu kamu kehilangan sosok sehun dihidupmu"

Sore harinya sehan sudah siap berangkat ke mokpo. Walaaupun berat sebenarnya ia meninggalkan seoul namun ia sudah bertekad melupakan semua kenanangan ia dan sehun di seoul.
"Hati-hati ne....jaga kesehatan dan jangan merepotkan oppa dan noona.u"
"Ne arraseo appa" sehan segera berangkat dengan mobil siwon.
Sementara itu di sebuahh perusahaan sehun...
"Sehun....ini sudah sore,kajja kita pulahg" chang soo mencoba membujuk sehun yang akhir - akhir ini bertingkah layaknya robot yang memang diciptakan hanya untuk bekerja
"Ne noona,pulanglah dulu noona terlihat lelah" jawaban sehun membuat chang soo geram
"Dasar bodoh,seharusnya kata-kata itu ditujukan untukmu,bukan untuk noona"
"Noona....pulanglah,jongin sudah menunggu"
"Sehun....bahkan sudah hampir beberapa hari ini kamu tidak pulang dan lebih memilih bermalam di kantor ini"
"Noona..." nada suara sehun seakan memohon membuat chang soo tidak tega
"Sehun...jangan kamu siksa diri kamu seperti ini"
"Noona....bisakah noona segera pergi? Aku sedang sibuk" sehun mengusir chang soo agar segera pergi.

Plak...
Satu tamparan memdarat di rahang tegas sehun dari chang soo karena ia sangat geram dengan tingkah bodoh sehun.
"Dasar bodoh....bahkan noona pernah merasakan hal yang sama sepertimu, tapi bukan begini penyelesaiannya sehun"
"Soo...." kai masuk ke dalam ruangan sehun dan melihat chang soo tengah berdebat dengan sehun
"Kai...bawa noona pulang,ini sudah cukup sore"
"Dan kamu?"
"Aku akan melanjutkan membaca beberapa berkas yang belum selesai, ketika selesai aku akan segera pulang"
"Sehun....jangan hukum dirimu seperti ini,setidaknya cobalah untuk mengerti dengan posisi sehan,jika kamu menjadi dia,maka apa yang akan kamu lakukan" jongin sebagai sahabat mencoba memberi nasehat pada sehun yang tampak semakin kacau
"Kai...bisakah kamu dan noona segera pergi? Aku butuh konsentrasi"
Chang soo yang hendak menyela kalimat sehun aegera ditahan kai,kai mengerti sehun sangat kacau saat ini. Karena sejauh ia mengenal sehun, ia tidak pernah sekacau ini saat diputuskan Kekasih - kekasihnya terdahulu, berbeda dengan sehan. Kai segera membawa chang soo ke basment untuk segera pulang karena memang jam sudah menunjukkan pukul 6 sore.
"Kai.....apa tidak apa kita tinggalkan sehun sendiri di kantor? Aku khawatir" chang soo sebagai seorang noona merasa sangat cemas pada sehun.
"Biar aku yang akan menemaninya di sana,kamu pulang saja eoh" kai memeluk chang soo memberi ketenangan agar chang soo tidak cemas
"Tapi kai..."
"Soo...dengarkan aku hmm"
"Arra...." akhirnya chang soo mengalah,dan mereka menuju ke mension keluarga Oh dimana Chang soo tinggal sementara sehun lebih memilih tinggal sendiri di apartemen miliknya. 30 menit kemudian mereka sampai di mension keluarga oh yang tampak sepi, karena Tn. Dan Ny. Oh sedang melakukan perjalanan bisnis menuju shanghai China.
"Jangan fikirkan sehun,biar sehun aku yang akan menjaganya"
"Gumawo kai"
"Ne changi"
Chupss
Kai mengecup kening chang soo sayang,mencoba menyalurkan kasih sayangnya pada chang soo.
"Cha istirahatlah....biar aku menemani sehun"
"Hhhmmmm.....hati - hati" chang soo segera tirun dan mengantarkan kepergian mobil kai dengan pandangan sendu.

Sementara kai tidak langsung pulang, ia lebih memilih ke kediaman sehan dan mencoba memberi pengertian pada keluarga sehan sekaligus meminta maaf dan menceritakan kondisi sehun saat ini.
Tok....tok....tok...tokk
Kai mengetuk pintu mahoni tersebut dengan perasaan gugup.
"Ne...ah jongin sajangnim" suara chanyeol yang menyambut kedatangan kai
"Ne..." kai tersenyum canggung
"Silahkan masuk sajangnim"
Kai mengekor chanyeol yang membawanya ke ruang tamu di sana terlihat jung soo sedang duduk.
"Selamat malam Tn. Jung soo"
"Ah selamat malam sajangnim,ada apa sehingga anda datang ke mari?" Jung soo heran, pasalnya ini pertama kalinya kai menginjakkan kaki ke rumah mereka.
"Maaf Tn. Jung soo bila saya datang di waktu yang tidak tepat,hanya saj bisakah saya berbicara dengan sehan?"
"Mengenai apa?"
"Kalian pasti tahu bahwa penyebab kematian Ny. Kang sora adalah sehun, namun ini semua murni kecelakaan. Bahkan sehun tidak bisa berjalan dengan benar selama 6 bulan saat itu, tolonglah mengerti keadaan sehun"
"Maaf Tn. Jongin...kami mengerti keadaan yang ada,ini murni kecelakaan dan jikapun saya menuntut,maka istri saya juga tidak akan kembali hidup,namun kalian juga harus memikirkan bagaimana perasaan sehan,ia hanya anak kecil yang saat itu masih sangat butuh kasih sayang seorang eomma.." jung soo menjeda kalimatnya dan melihat kai yang menunduk

"Jadi kalau menurut saya wajar jika sehan syok dan otomatis membenci Tn. Oh Sehun dan menjauhinya,saya tidak menyalahkan Tn. Sehun sepenuhnya namun saya juga tidak mendukung putri saya....tapi saya harap kalian tidak memaksakan diri pada sehan,saat ini ia hanya butuh menenangkan diri....dan mencoba menerima keadaan yang ada"
"....." kai diam karena ia juga membenarkan apa yang jung soo katakan
"Tn. Jongin.....saya harap kalian tidak lagi memmaksa sehan menerima Tn. Sehun. Karena sehan masih sangat terpukul saat ini"
"Ne Tn. Jung soo....tapi saya berharap mungkin untuk terakhir kalinya sehun biaa bertemu muka dengan sehan"
"Dan maaf Tn. Jongin....sehan saat ini sudah tidak ada di seoul lagi"
Kai diam membisu,jika sehun tahu maka ia akan semakin kacau dan hancur. Namun ini sudah menjadi keputusan sehan,maka sehun harus bisa menghormati keputusan itu.
"Baiklah Tn. Jung soo saya permisi dulu selamat malam" kai meninggalkan kediaman sehan menuju kantor sehun,menemani sehun di saat namja tampan tersebut terpuruk,karena ia yakin saat ini sehun tidak sedang membaca berkas namun sedang memandangi wajah sehan dalam handphonenya.

"Sehun....kamu di mana?" Kai panik saat sampai di ruangan sehun namun pemilik ruangan tidam ada di manapun,sehun tidak mungkin di ruangan lain,karena kantor saat ini sudah kosong,hanya ada ia dan sehun juga petugas keamanan yang bertugas.
"Sehun...." kau berlari keluar ruangan ia menekan tombil lift menuju lantai paling atas untuk melihat apakah sehun berada di sana, dan ternyata benar saja sehun sedang bersandar di tembok yang dingin.
"Sehun..."
"Kai....aku sangat mencintai sehan kai"
"Sehun....biarkan sehan menenangkan diri dahulu,jika waktunya tiba maka ia akan kembali padamu"
"....."sehun hanya diam dengan terus memperhatikan layar ponselnya yang menampilkan wajah sehan tersenyum manis,foto yang ia ambil dari ponsel sehan.
"Sehun....saat ini mungkin sehan belum bisa memaafkanmu,dan juga dia butuh waktu untuk kembali menata hatinya,tapi percayalah...jika kalian memang ditakdirkan bersama maka ia akan kembali padamu"



Halo....halo...haloo
Ternyata tidak bisa habis di bagian ini...

Maka akan ada bagian terakhirnya..

Lanjut bacanya...

I Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang