Chapter 2

698 73 5
                                    

  

    Jarum jam kini telah menunjukan angka tiga, itu artinya teman teman Eunha sebentar lagi akan kembali dari gedung sekolah. Mungkin ketika mereka sampai, mereka akan menanyakan kenapa Eunha membolos.

Tapi Eunha tidak memikirkanya, karena yang sedang ia pikirkan adalah rasa kesalnya pada Nayeon.

Eunha yang kini tengah berdiam diri didekat jendela kamar asramanya, tak sengaja melihat Mj yang sedang duduk dibangku taman tanpa ditemani siapapun.

Tanpa sadar Eunha terus menatapnya lekat lekat. Mj yang merasa ada seseorang sedang memperhatikanya langsung melirik kesana sini guna mencari orang yang sedang memperhatikanya.

Pada akhirnya tatapan Mj terhenti pada seorang yeoja berambut panjang yang tengah memerhatikanya dari jendela. Mj yang menyadari jika sosok yang sedang memperhatikanya adalah Eunha langsung melemparkan seulas senyuman tulusnya.

Eunha menyadari jika Mj sedang tersenyum kearahnya, lansung mengalihkan pandanganya ke objek lain. Mj yang melihat Eunha megalihkan pandanganya langsung tersenyum lebih lebar lagi.

Tiba Tiba pintu kamar terbuka dan menampilkan beberapa yeoja cantik yang kini tengah menatap Eunha bingung. Eunha yang menyadari kedatangan lima sahabatnya langsung berdiri dan menyapanya.

"Eunha-ya, kenapa kau membolos? Dan kudengar kau ditampar oleh Nayeon. Apa itu benar?" tanya Sowon yang terlihat khawatir. Eunha hanya menanggapi pertanyaan Sowon dengan seulas senyum.

"Hey!!... Sowon bertanya padamu, ayo jawablah!!" perintah Sinbi tak kalah khawatir.

"Ne, itu benar." jawab Eunha singkat, lalu kembali duduk diranjangnya yang kebetulan bersebelahan dengan jendela yang tadi dia gunakan untuk melihat Mj.

"Aku mau tidur saja."

"Hei, ayolah. Ceritakan pada kami, bukankah kami sahabatmu?" ucap Yuju sambil menyatukan telapak tangannya.

"Kurasa itu tidak penting." respon Eunha dari balik selimutnya.

♥♥♥

    Mj yang masih terduduk ditaman mulai memikirkan cara untuk menyatakan perasaanya terhadap seseorang, yang menurutnya begitu spesial.

'Jung Eunha' nama itulah yang selalu berkelebat dalam pikiranya. Entah mengapa rasanya sangat sulit hanya untuk sekedar mengucapkan satu kalimat saja padanya. Setiap kali Mj mencoba untuk mengatakan sesuatu pada Eunha, entah kenapa jantungnya selalu berdegup dengan sangat kencang. Mungkinkah ini yang namanya cinta?

"Aarrgh... Kenapa sulit sekali untuk megatakanya?!" teriak Mj sambil mengacak rambutnya frustasi. Beruntungnya ditaman belakang asrama tidak ada satupun orang yang sedang menghabiskan waktunya disana. Mungkin jika ada mereka akan menganggap Mj gila karena berteriak tidak jelas.

"Ah!!... Surat. Ya, itu bagus juga." sorak Mj ketika mendapatkan ide dari kepalanya. Beruntungnya, Mj selalu membawa kertas dan pena disaku celananya. Dengan tergesa gesa ia mengeluarkan kertas dan pena itu dari dalam saku celananya.

Satu persatu huruf mulai menghiasi setiap baris kertas itu. Hingga pada akhirnya menjadi sebuah kalimat yang berisikan sebuah pernyataan cintanya pada Eunha. Mj berharap Eunha akan menerima cintanya setelah ia membaca surat cintanya.

Perlahan Mj melipat kertas itu lalu memasukanya kedalam amplop berwarna pink baby, kemudian menyimpanya dalam saku celana, karena Mj tidak berniat memberikanya sekarang. Dan mungkin ia akan memberikanya besok dan tentunya secara diam diam.

Siang sebentar lagi akan berganti malam, rona jingga kini mulai terlihat menawan diatas langit yang hampir gelap. Mj yang menyadari bahwa dirinya sudah lebih dari tiga jam berada ditempat itu akhirnya memutuskan untuk kembali keasrama, ia juga tak ingin membuat teman temanya menjadi khawatir.

Rough-(Gfriend X Astro)  END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang