Chapter 23

231 23 2
                                    

  Persiapan festival musik kali ini membuat semua orang sibuk memasang dekorasi cantik di sekitar panggung. Belum lagi menyiapkan alat musik yang nantinya akan digunakan para peserta. Stand stand makanan dan minuman kini telah berdiri kokoh di pinggir lapangan, karena selain membuka acara musik, sekolah juga mengadakan acara bazar.

Eunha yang tengah merapikan stand nya dikejutkan oleh kedatangan Eunwoo. Eunha berbalik dan mendapati Eunwoo tengah tersenyum manis padanya.

"Bukankah kau harus berlatih, Eunwoo-ssi?" tanya Eunha mengingatkan.

"Sebentar lagi, Eunha-ya."

"Wae?" tanya Eunha sambil mengernyitkan dahinya tak mengerti.

"Acaranya masih lama, aku masih punya banyak waktu." balas Eunwoo, sambil menatap Eunha aneh.

"Ahh,,, anu..." Eunha memilin ujung jasnya  karena bingung harus menagatakan apa.

"Eunha-ya!!" Panggil Yerin yang sengang berusaha membawa sekardus besar dekorasi, dan tentunya Yerin terlihat sangat kesulitan. "Bisa kau membantuku??"

"Ne!!" Eunha balas berteriak. "Aku pergi dulu, Eunwoo-ssi." pamit nya kemudian segera berlari ke tempat Yerin berada.

"Astaga, buat apa semua dekorasi ini, Yerin-ah? Stand kita tidak membutuhkan semua ini." ujar Eunha sambil mengangkat bagian kiri kardus, sedangkan Yerin bagian kanan nya.

"Tentu saja tidak, kita akan berbagi." balas Yerin sambil terus berjalan.

"Dengan siapa?"

"Tuhhh!!!" ucap Yerin sambil menunjuk salah satu stand dengan dagunya. Eunha mengikuti arah dagu Yerin, dan jika ia tidak salah yang di maksud Yerin adalah stand nya Jinjin. Eunha hanya mengangguk ketika ia mengingat satu hal. Yerin dan Jinjin itu kan pacaran!

Ketika sampai di stand milik mereka, Eunha dan Yerin memilih dekorasi yang cocok untuk menghias standnya, dan setelah dirasa cukup, Yerin segera beranjak membawa kardus besar itu ke stand nya jinjin. Kali ini Yerin tidak memerlukan bantuan Eunha, karena sekarang berat kardus itu tidak seperti sebelumnya.

"Eunha?..." Eunha menoleh ketika mendengar seseorang menyebut namanya. "Bisa kita bicara sebentar?"

"Ah,, tentu saja." balas Eunha sambil tersenyum manis.

"Kajja..." ucap nya sambil meraih tangan Eunha dan membawa nya ke taman belakang sekolah. MJ tidak tahu harus memulai pembicaraan dari mana, tapi yang pasti ia menginginkan kepastian dari Eunha. MJ sudah terlanjur sayang pada Eunha, dan jujur saja ia tak mau kehilangan nya.

Eunha hanya berjalan mengikuti kemana langkah kaki MJ, ia tahu jika MJ akan menanyainya lagi. Tapi kini Eunha sudah memiliki keputusan, dan ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan nya.

Pikiran dan hati MJ sudah benar benar tak tenang, ia takut jika sampai sekarang Eunha masih belum mencintai nya. Tapi bagaimana pun MJ tak bisa memaksakan kehendak nya, perempuan yang di cintainya berhak menentukan pada siapa hatinya akan disimpan.

"Apa semua baik baik saja, MJ-ssi?" tanya Eunha ketika melihat langkah kaki MJ terhenti. Mj berbalik dan menatap Eunha dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Eunha..." belum sempat melanjutkan kalimat nya, MJ menunduk dan meraih kedua tangan Eunha. Eunha hanya bisa diam dan menebak nebak apa yang akan terjadi.

"Aku tahu apa maksud mu membawa ku kesini." tutur Eunha yang membuat MJ menatapnya.

"Mianhae MJ-ssi, aku tidak mencintai mu seperti kau mencintaiku." jelas Eunha. "Aku tahu ini berat bagi mu, aku tahu kamu kecewa. Tapi menerima cintamu sama saja membohongi diriku sendiri. Aku tak bisa melakukan itu, jadi berhentilah mengejarku. Mianhae."

Rough-(Gfriend X Astro)  END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang