Chapter 10

364 50 0
                                    

   Eunha terduduk diatas bangku taman yang terletak di belakang asrama yeoja sambil menatap kosong kedepan. Pikiranya terasa begitu kacau saat tadi siang ia dipermalukan oleh Nayeon. Jika diingat kembali, Eunha memang sudah pernah menabrak Nayeon dulu. Tapi itu sudah terjadi sejak seminggu yang lalu, apakah dendam seorang princess sekolah memang tidak pernah hilang? Sungguh harga diri Eunha turun drastis saat Nayeon dengan sengaja melemparnya dengan telur, jelas saja itu mengundang perhatian banyak orang dan gosip mulai bertebaran diseisi sekolah. Ditambah lagi seorang prince disekolah yang membantunya untuk berdiri saat Nayeon mendorongnya sampai jatuh dan  itu semakin menambah gosip gosip yang ada.

Eunha menghembuskan nafasnya kasar kemudian memutar kepalanya kesebelah kiri dan alangkah terkejutnya Eunha saat ia mendapati Mj yang tengah duduk sambil tersenyum menatapnya.

"Mj? Se-sejak kapan kau ada disini?" tanya Eunha gelagapan sambil menatap Mj bingung.

"Sejak 20 menit yang lalu." balas Mj yang merasa teracuhkan karena sejak dua puluh menit lamanya ia duduk disana sambil menunggu Eunha sadar dari lamunanya. "Kenapa kau melamun selama itu? Apa sedang ada masalah? Ceritakan saja padaku, aku akan menjadi pendengar yang baik."

"Ah, aku tidak papa. Kau tidak perlu khawatir." balas Eunha sambil tersenyum meyakinkan. Mj mengangguk kemudian meraih tangan Eunha dan mengelusnya lembut. Eunha yang mendapat perlakuan tiba tiba Mj langsung terlonjak kaget namun tidak menarik tangannya dari tangan Mj.

"Aku ingin tahu jawabanmu Eunha-ya. Apa kau menerima cintaku?" tanya Mj yang lagi lagi membuat Eunha jantungan. "Saat itu aku tidak menanyakannya langsung padamu, karena aku tahu kau perlu waktu untuk menjawabnya. Jadi kurasa, ini adalah waktu yang tepat untuk menjawabnya, aku akan menerima keputusanmu. Jadi Jawablah."

Eunha menundukkan kepalanya menatap kakinya yang terbungkus sepatu hitam, Eunha tak tahu harus berkata apa saat ini, ia terlalu takut jika nantinya Mj akan kecewa atas jawabanya.

Kali ini Eunha mungkin harus berkata yang sejujurnya, bahwa ia tidak mencintai Mj, namun itu terasa begitu sulit untuk ia katakan bahkan suaranya terasa terhenti sekarang. Perlahan Eunha mengangkat kepalanya, menatap manik indah Mj yang kini juga tengah menatapnya.

"A-aku... Aku rasa kita tidak ditakdirkan untuk bersama." ucap Eunha dengan susah payah. Seketika raut kekecewaan dan kesedihan tercetak jelas di wajah Mj, Mj tahu jika Eunha menolaknya. Tak ada lagi yang bisa ia lakukan selain menerima semua kenyataan pahit ini.

"Ma-maafkan aku, Mj-ssi..." ucap Eunha sambil terisak. Mj memegang tangan kanan Eunah kemudian mengelusnya menggunakan ibu jarinya.

"Kau tidak perlu meminta maaf, akulah yang bersalah, Eunha-ya. Jadi hapuslah air matamu, kau tidak cocok menangis seperti ini. Akulah yang bersalah, maka aku yang seharusnya menangis dan meminta maaf karena telah membuatmu sedih." ujar Mj yang juga mulai menitikan air matanya kemudian mencium punggung tangan Eunha.

Eunha menagis sesengukkan saat  melihat Mj menangis seperti ini, Eunha merasa dirinya telah melakukan sebuah kesalahan terbesar dalam hidupnya, namun apalagi yang harus Eunha lakukan? Karena Eunha memang tak mencintai Mj.

"Mianhae... hiks..." ucap Eunha lirih sambil menatap Mj.

"Sudah kubilang, ini bukan salahmu." ujar Mj kemudian melepaskan tangan Eunha dan beranjak pergi. Sebelum Mj benar benar menjauh Eunha segera mengejarnya dan memeluknya dari belakang. Mj yang terkejut hanya bisa mematung ditempatnya saat sebuah tangan mungil itu melingkar sempurna diperutnya. "Kau pasti akan menemukan yeoja yang lebih baik dan pantas dariku."

Mj memengang tangan Eunha yang masih memeluknya erat kemudian berbalik dan beralih menangkup pipi Eunha.

"Aku tak akan pernah melupakan perasaan ini." ucapnya sambil menatap manik hitam milik Eunha cukup lama kemudian melepaskan tagannya lalu segera melangkah pergi.

Eunha yang masih berdiri ditempatnya hanya bisa menagis dan menatap punggung Mj yang semakin menjauh dan menghilang dibalik tembok koridor.

"Mianhae Mj-ssi."

_____

  Sowon melihat Mj yang tengah terduduk dilantai koridor dengan berlinang airmata langsung menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi.

"Mj-ssi, kau kenapa??... Mj-ssi?!!" tanya Sowon kemudian berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Mj. Namun Mj tidak menanggapi pertanyaan Sowon dan hanya melamun dan membuat Sowon geram. Tanpa pikir panjang Sowon langsung menjambak rambut Mj sekeras kerasnya, alhasil Mj mengaduh kesakitan dan menatap Sowon bingung karena menjambaknya tanpa alasan.

"Ya!! Apa yang kau lakukan Sowon-ah??"  tanya Mj sambil mengelus kepalanya.

"Kau itu tuli, ya? Dari tadi aku memanggilmu dan kau hanya melamun dengan matamu yang sembab. Ada apa?"  tanya Sowon geram. Mj mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Tidak ada. Aku pergi dulu, aku punya janji dengan Rocky. Sampai jumpa." ujar Mj kemudian berdiri dan meninggalkan Sowon yang masih kebingungan.

"Kenapa dia, aneh sekali." gumam Sowon kemudian segera melangkah menuju asrama.

______

Eunha kembali kekamar asramanya dan menanggapi Sinb dan Umji sedang bercengkrama. Tanpa mempedulikan mereka, Eunha melangkah menuju tempat tidurnya kemudian berbaring. Sinbi dan Umji saling melempar pandangan, mereka tahu pasti Eunha sedang diluputi masalah.

Sinb bangkit dan menghampiri Eunha kemudian sedikit menggoyangkan bahunya. Eunha berbalik dan mendapati Sinb dengan tampang cemasnya.

"Ada apa?" tanya Sinb kemudian duduk ditepi ranjang Eunha.

Eunha menggeleng. "Tidak, tidak ada." Jawab Eunha kemudian kembali meringkuk dan memunggungi Sinb dan Umji. Umji tahu pasti masalah apa yang sedang Eunha hadapi, namun Umji memilih untuk diam takut jika ia akan memperkeruh suasana hati Eunha.

"Aku ingin istirahat sebentar." ujar Eunha yang masih memunggungi Umji dan Sinb.

"Baiklah. Ayo eonni kita pergi keluar saja." Ajak Umji yang langsung mendapatkan persetujuan dari Sinb.

"Ne." Sinb mengangguk dan segera keluar.

Eunha yang merasa Sinb dan Umji telah keluar mulai terisak kembali.

"Kenapa aku jadi seperti ini? Dan perasaan macam apa ini?" ucap Eunha lirih sambil meremas kerah bajunya. Eunha merasa jika dirinya telah melakukan sesuatu yang sangat buruk terhadap Mj, sehingga kini perasaannya tak luput dari kata 'menyesal'.

"Mianhae Mj-ssi."

_____

Continue.

Rough-(Gfriend X Astro)  END!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang