Bab 13 (Tragedi)

2.1K 92 6
                                    

Pagi ini aku duduk di depan tenda dan mengobrol dengan Caitlin. Jane, entahlah dia ada dimana. Aku tak tahu.

"Acara api unggunnya kapan? Itu acara yang paling aku suka" tanya Caitlin.

"Mungkin nanti malam" jawabku.

"Viona" panggil Mrs. Parker.

"Iya Miss" aku menghampirinya.

"Bisa minta tolong ambilkan air di sungai dekat sini?" tanya Mrs. Parker.

"Ya Miss" aku mengambil ember yang di bawa Mrs. Parker.

"Dan Caitlin, bantu Miss memasak" ucapnya pada Caitlin.

Aku berjalan sendirian menuju sungai. Tapi aku merasa ada yang mengikutiku sedari tadi. Aku mendengar sesuatu.

"Ssrrkk.. ssrkk.."

Aku menoleh ke belakang. Tapi tak ada siapapun. Aku berjalan lagi.

"Srrkk.. srrkk" suara itu terdengar lagi.

Aku kembali menoleh ke belakang. Gagak itu?

Yeah itu gagak yang sama. Dia menatapku tajam lalu terbang ke arahku. Ia terbang tepat di atas kepalaku.

"Aaaaaaaaa" aku panik dan merunduk.

Aku mundur ke belakang. Tapi aku menabrak sesuatu. Sesuatu yang keras dan dingin. Aku berbalik badan.

"Jadi kau yang bernama Viona?" ucapnya sembari menyentuh pipiku.

"Jangan sentuh aku!" bentakku sembari mundur beberapa langkah.

"Ow ow. Kau gadis yang pemarah"

"Mau apa kau?" tanyaku panik saat dia maju mendekatiku. Aku tahu dia adalah vampire. Karena tubuhnya yang dingin dan keras serta lensa matanya yang berwarna merah.

"Tadinya aku ingin membunuh kekasihmu untuk membalaskan dendamku atas kematian adikku. Kau ingat Felix?"

"F f fe felix?" aku gemetaran.

"Ya. Dia adikku. Tapi mungkin tidak akan menyakitkan jika aku hanya membunuh Justin. Jadi ku putuskan untuk membunuh manusia yang membuatnya membunuh adikku. Dan manusia itu adalah kau. Justin pasti akan sangat menderita jika kekasihnya mati. Tapi kau terlalu cantik untuk dibunuh. Jadi aku memutuskan untuk tidak membunuhmu tapi menjadikanmu sebagai kekasihku"

"Tidak. Sampai kapanpun aku tidak akan mau"

Dia hanya tersenyum sinis.

"Aku juga akan memberitahu dunia bahwa Justin Bieber, sang superstar itu ternyata adalah seorang vampire. Aku akan membuatnya mengaku di depan umum dan kau adalah umpannya. Tak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika semua orang tahu bahwa Justin adalah seorang vampire"

"Itu tidak akan pernah terjadi" teriakku.

Aku berlari menjauhinya tapi burung gagak itu mengejarku dan mencengkeram ke dua bahuku.

"Awww" pekikku kesakitan.

"Kau memang hewan yang sangat berguna. Sekarang pergilah. Tugasmu sudah selesai" Lalu gagak itu melepaskan cengkeramannya dan terbang ke tengah hutan.

"Kau tidak akan pernah bisa kabur dariku, Viona sayang" dia membelai rambutku.

"Don't touch me" bentakku lagi.

Dia hanya terkekeh.

"Oh iya, kita belum berkenalan. Namaku Frederick. Kau bisa memanggilku Erick" ucapnya sopan.

"Erick, kau memang tampan tapi hatimu tak setampan wajahmu" sindirku.

"Apa aku tak salah dengar? Kau bilang aku tampan? Woww"

Because My Angel is a VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang