Bab 14 (Permulaan)

2.9K 158 52
                                    

maaf lama. dan maaf ini pendek :(

VIONA POV            

Aku merasa sesuatu yang dingin merobek leherku. Sakit sekali saat 'bisa' itu mulai menyebar ke seluruh tubuhku. Membuatku seperti dibakar hidup-hidup. Bahkan rasa sakit ditembak pistol tadi tidak ada apa-apanya dibanding rasa sakit ini. Aku berusaha untuk tidak membuka mataku, tidak berteriak, dan tidak bergerak sedikitpun. Walaupun aku sangat kesakitan. Aku tak mau membuat Justin semakin khawatir.

Justin selalu ada di sini dan mengenggam tanganku. Sesekali ia membelai rambut dan pipiku atau mencium tangan, kening, dan pipiku.

Tak ada yang bisa ku lakukan selain menghitung waktu yang telah berlalu. Aku mendengarkan Justin menarik dan membuang napas. Itu memerlukan waktu 2 detik. Aku menghitung sudah berapa kali ia menarik dan membuang napas. Sekarang aku sudah menghitung sampai 97.681.

Aku semakin tak tahan dengan rasa sakit ini. Seperti ada api yang menggerogoti semua organ tubuhku. Jantungku, paru-paruku, lambungku, hatiku, ginjalku, pankreasku, ususku, dan semuanya. Rasanya aku ingin mati saja.

Lalu pada hitungan ke 259.200 aku sudah tak merasakan rasa sakit itu. Jantungku berhenti berdetak. Sekarang ia tak perlu lagi bekerja keras karena vampire itu tak punya darah yang mengalir di tubuhnya. Akhirnya jantungku beristirahat setelah selama 17 tahun lebih lelah memompa darahku.

Aku membuka mataku, melihat dunia untuk pertama kalinya dengan mata vampire ku. Apa yang dikatakan Justin itu benar, semua panca indera ku sangat tajam. Dengan mudahnya aku langsung turun dari tempat tidur dan berdiri. Justin yang tadinya duduk di kursi sebelah tempat tidur, berdiri di hadapanku. Oh my God, apa aku tak salah lihat? Dia Justin? Aku melihat wajahnya dengan sangat jelas. Ternyata mata manusia itu sangat buram dibandingkan dengan mata vampire. Justin terlihat sangat-sangat tampan. Dia benar-benar seperti malaikat. Garis wajahnya sangat sempurna. Tak ada cacat sedikitpun.

Justin tersenyum lalu memelukku. Tubuhnya tak terasa dingin lagi karena suhu tubuh kami sekarang sama.

Justin melepaskan pelukannya.

"Justin" suaraku seperti genta angin, sangat merdu.

"Iya shawty" jawabnya.

"Lihat dirimu sekarang" Justin mengandengku ke depan cermin.

Terlihat seorang wanita yang sangat cantik dengan gaun putih yang panjang. Tapi matanya sungguh menakutkan, warnanya merah mencolok.

"Mataku?" aku sedikit panik.

"Tenang saja. Semua vampire baru mempunyai warna mata seperti itu. Dulu aku juga iya. Semakin lama warna lensa matamu akan menggelap dan beberapa minggu lagi akan berwarna coklat" jelasnya.

"Aku haus, Justin" tenggorokanku rasanya seperti terbakar.

"Ayo. Akan ku ajari cara berburu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because My Angel is a VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang