II. Harapan

61 45 38
                                    

SMA Harapan Baru, sekolah elit terkenal dengan ribuan rumor dan prestasi, memakan waktu sekitar 45 menit dari rumah ke sekolah.

"Roy, turunlah kita sudah sampai," ujar ayah.

Di depan gerbang aku merasa sangat puas dengan motivasiku ingin bersekolah disini,

"BANYAK AMAT CEWEK CAKEPNYA!!!" batinku menjerit keras.

Tapi,
Sekarang aku harus kemana? terlalu gugup aku bahkan bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya,
aku masih berada di depan gerbang sekolah ini,

"Peserta MPLS?" tanya seorang perempuan berkacamata yang memegang banyak buku

"Iya, Kak sekarang Saya harus kemana?"

"Gedung Serbaguna, Lurus ke depan aja," jawabnya lalu berjalan ke arah perpustakaan.

Bagus! Dialog pertama! tapi, Aku bahkan belum tahu siapa namanya.

Ok, Modus pdkt ala gue,

"Kak.. tunggu biar Saya bantu bawa bukunya," tanyaku

"Gausah udah biasa kok.."

"Tapi itu banyak banget kak biar Saya bawain aja." Aku mengambil buku dari tangannya,"ke perpustakaan kan?" Tanyaku lagi

Dia tertawa lalu berkata, "hahaha!, engga aku mau bawa ke ruang OSIS ini data peserta MPLS nya, sok tau banget deh."

Checkmate,nyesek banget dah!
Ok, ikutin aja alurnya.

"Saya kira kakak mau bawa ke perpustakaan, btw kakak anggota OSIS kah?" sahutku membela diri dan mengubah topik pembicaraan,

"Iya, Aku Wakil Ketua OSIS, namaku Diana Putri, arah ke ruang OSIS naik tangga ini lalu ke kanan, kamu bawakan ini kesana ya, masih banyak yang harus kuurus,"

"Nanti kalau sudah selesai acara tunggu aku di belakang Gedung Serbaguna," Lanjutnya.

"Gausah repot-repot kak..''

"Haha, engga kok, dah ya, bye!"

Good job! Sekarang aku tahu namanya, "gak sia-sia gua nyesek tadi, Habis dari tangga ke kanan-"

BRAK!

"Maaf, Saya buru-buru, kamu penanggung jawab data keanggotaan? Haha! Masuk aja langsung uda ditungguin tuh ." Perempuan itu pergi meninggalkanku dengan buku yang bergeletakan di lantai.

Perempuan cantik yang menyebalkan, tipikal ini yang paling kubenci.

"Baiklah ruang OSIS ini berarti pintunya."

SLAP!, tamparan keras menghantam pipi sebelah kiri pria itu.

"MAKSUD LO APA?"

"Datanya sama Diana."

Sepertinya aku masuk disaat yang kurang tepat disini sedang ada algojo yang terlihat sedang menghakimi mangsanya.

"SEKARANG LO CARI DIANA! , DASAR COWO GABECUS."

"Apaan lu? Dasar Rara bawel." Pria pendek ini pergi melewatiku dengan tatapan kesal.

"Permisi, saya bawa data daftar anggota MPLS nya-"

"Kenapa baru dateng? Lo gatau kalo nunggu lama-lama tanpa kejelasan itu capek?" kata-kataku yang bahkan belum selesai itu langsung disambarnya.

"Lo anggota MPLS kan? Yang kata Diana cocok untuk gantiin si Adi kan?, menurut gue cocok aja sih, Adi juga napa harus drop-out segala!"
Lanjutnya lagi.

Fix, Tipikal cewe cerewet.

"Iya saya peserta MPLS kak, tapi,"

Buset dah! Diana aja baru ketemu sama gua sekali masa iya, udah langsung tau kalo gua cocok jadi pengganti si Drop-Out itu.

"Pake ini sekarang." Perempuan itu melempar kearahku rompi khusus yang menandakan bahwa aku adalah anggots OSIS trus bantuin Diana di Gedung Serbaguna buru gih."

"Tapi saya bukan-"

"Mulai hari ini lo jadi anggota OSIS sampe nanti lo naik kelas."

"Sono buru !"

"Cakep sih mayan, tapi keknya pdkt sama orang kek gini yang ada gua cepet mati," batinku

"Ok gue ngerti lo mau imbalan? Besok lo harus kesini ."

"Gausah kak, walaupun mendadak tanggung jawab yang sudah diberikan harus saya selesaikan," sahutku dengan nada sok berwibawa.

"Sok puitis, lo kira gua mempan gituan? Kecepetan 100 tahun kalo lo ngarep deketin gua,"

Checkmate, perempuan ini tidak memberiku harapan untuk mendekatinya.

"Ok kak, saya langsung ke Gedung Serbaguna aja ya."

"Bentar,"

"Iya?"

dia membenahi posisi dari dasiku lalu berkata,
"Dasi lo tadi kurang rapih sebagai anggota OSIS lo harus rapih."

"Terimakasih kak, saya memang kurang memperhatikan kerapihan saya."

Ralat,
Bukan tipikal perempuan cerewet dia adalah tipikal yang sangat perhatian.

Dia memberiku secercah harapan untuk melangkah maju dan mendekati dirinya.

Terlihat mustahil namun, jauh lebih mustahil kalau tidak dicoba.

"Sengganya udah diusahain," gumamku dalam hati.

HOHOHO :v, tenang-tenang.. yang ngerasa cerita bagian 1 gacocok sama bagian 2 nanti ada kaitannya sama bagian 3 kok.

Kalo masih gaje juga alurny nti, Ya, brarti, salah gua itu.
-,-

Vommentnya jangan lupa yoo! Klo ada salah tulis ato typo ato mau kasi masukan langsung kasih tau ajah.

Starry NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang