EMPAT BELAS : Lomba Dance

28.5K 1.4K 28
                                    

"Alvin nggak ikut, Jen?"

Lisa yang tengah memakai mascara bertanya pada Jennie yang barusan selesai dengan makeupnya.

"Biarin aja elah."

Jessie yang masih kesal dengan lelaki bernama Alvin itu langsung sewot karena pertanyaan Lisa. Padahal yang ditanya Jennie bukan dia.

"Kayaknya dia marah sama gue."

"Kok dia yang marah? Elo lah mestinya!"

Amarah Jessie membara setiap kali membicarakan pacar temannya itu. Jika dia adalah anime Jepang maka akan terlihat api menyala-nyala di sekitar tubuhnya.

"Jes, jangan terlalu benci ntar jadi cinta lho." Kata Rossa yang masih merapikan tatanan rambutnya.

"NAJIS!"

"Bener tuh! Masa persahabatan kita rusak gara-gara lo sama Jennie rebutan cowok." Lisa yang kini sudah selesai dengan riasan matanya ikut menimpali.

"Kalau di muka bumi cuma sisa cowok itu sama kambing, gue pilih kambingnya kali."

"Oh bagus deh berarti Jennie dapet Alvin dan lo dapet kambingnya."

Lisa menyenggol Jennie yang berdiri di sampingnya. Tadinya dia bermaksud mengajak Jennie bercanda tetapi mood temannya itu tampak sedang tidak begitu baik.

"Serah elo deh, Lis."

"Lo kenapa sih?"

Rossa berdiri dari tempat duduknya yang terletak di depan cermin. Dia sudah selesai berdandan juga. Pelan-pelan Rossa berjalan menghampiri Jennie dan Lisa.

"Jennie?"

"Ha? Nggak papa kok."

"Muka lo asem gitu bilang nggak papa?" Jessie ikut mendekati ketiga temannya.

"Lo mikirin Alvin ya?!" Kata Lisa dengan semangat.

"Ngapain Jennie mikirin tuh cowok?!" Timpal Jessie.

"Ya kan pacarnya. Lagian gue nanya Jennie daritadi lo mulu yang sewot." Jawab Lisa.

"Beneran Jen?"

"Apanya?"

"Lo daritadi mikirin Alvin?"

"Nggak kok."

Rossa masih memperhatikan gerak-gerik Jennie yang tidak biasa. Merasa tidak nyaman ditatap lekat oleh Rossa, Jennie pun berteriak.

"GUE MIKIRIN ELO!"

"Anjing kaget!"

"Ngapain teriak sih nyet!"

"Mikirin gue?"

Jennie tidak bohong, dia sedang memikirkan Rossa. Ya.. lebih tepatnya sih omongan temannya itu beberapa saat yang lalu. Ketika Rossa bicara pada Jessie tentang benci jadi cinta.

Benci. Itulah yang Jennie rasakan pada Alvin. Sejak pertama kali Alvin mengklaim Jennie sebagai pacarnya, setengah mati Jennie membenci Alvin dan ingin kabur darinya. Tapi sekarang perasaan itu berubah. Bukan! Bukan cinta! Hanya saja.. ada yang berubah.

Masa iya gue cinta sama orang kayak gitu? -batin Jennie.

Barusan bukanlah pikiran tak berdasar, karena sebenarnya dari tadi Jennie memang sedang memikirkan Alvin. Aneh kan?

"Ngapain lo mikirin gue?"

Suara Rossa membuyarkan lamunan Jennie.

"Apa?"

Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang