Part 3

4.4K 355 2
                                    

Ali dan Prilly pun menjauh dari obrolan orangtuanya. Mereka kini sedang bersantai di gazebo. Tentunya dengan jarak yang ditentukan oleh Prilly.

"Hafiz Qur'an?" Tanya Prilly memulai obrolan dengan Ali.

"Alhamdulillah." Jawab Ali. Prilly memandang lelaki disampingnya dengan perasaan yg menghangat.

"Maaf, turunkan pandangan kamu. Ga boleh memandang lawan jenis seperti itu." Ucap Ali dengan arah mata yang masih menghadap kolam renang. Prilly mengalihkan pandangannya dan tersenyum malu-malu.

"Maafin sikap gue yang tadi, ya. Gue ga niat ngebentak lo. Perasaan gue tadi lagi ga karuan. Gue baru diputusin sama orang yang gue sayang." Jelas Prilly. Matanya langsung memanas dan perlahan air mata keluar dari mata hazelnya.

"Kamu pacaran?" Tanya Ali. Prilly mengangguk.

"Dulu. Sebelum dia mutusin gue." Jawab Prilly sambil menghapus airmata yang mengalir deras dipipinya.

"Tersenyumlah. Harusnya kamu bersyukur, karena Allah sangat sayang sama kamu. Allah sengaja membalikan perasaan mantan kamu agar kamu lebih dekat kepadaNya." Ucap Ali. Prilly tersenyum simpul. Benar kata Ali. Ia terakhir kali bersujud dihadapanNya pas kelas 2 SD. Setelah itu, ia langsung lupa dengan Allah dan malah mementingkan urusan duniawinya.

"Lo cocok jadi ustad. Hehe." Ucap Prilly diakhiri dengan kekehan khasnya. Ali tersenyum. Prilly belum tau siapa dirinya.

"Aamiin." Jawab Ali.

Mereka berdua pun mengobrol ditemani dengan suara kelinci milik Prilly. Hari ini mungkin akan jadi hari termanis bagi Ali maupun Prilly.





















I hope you like it! Menjelang ulangtahun aku, cerita ini di publish. Hehe kadonya aku tunggu ya:v

Kekasih HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang