Part 4

4.6K 363 4
                                    

Setelah beberapa menit mengobrol di gazebo, Ali dan Prilly segera kembali ke ruang tamu. Terlihat Umi Ida dan Mama Vita mengobrol sambil cekikikan.

"Ma." Panggil Prilly yang langsung memeluk Mamanya dari samping.

"Kenapa, Sayang?" Tanya Mama Vita heran dengan sikap anaknya. Mama Vita mengalihkan pandangannya ke Ali. Namun yang ditatap hanya menggendikan bahunya.

"Maafin Prilly, Ma." Ucap Prilly. Terdengar sekali nada bicaranya bergetar. Mama Vita mengusap lengan anaknya lembut.

"Emang kamu salah apa, Sayang?" Tanya Mama Vita sangat lembut. Prilly melirik Mamanya sebentar lalu kembali memeluk wanita terhebatnya.

"Sejak Prilly jadi model, Prilly lupa sama Allah. Prilly lebih fokus untuk merawat diri demi hasil yang maksimal daripada berwudhu untuk beribadah. Prilly jarang sholat. Prilly juga jarang ngaji. Hampir ga pernah malah. Prilly sadar, Ma. Dengan Prilly yang seperti ini, Allah akan semakin marah sama Prilly." Ucap Prilly panjang lebar. Mama Vita tertegun dengan penjelasan sang anak. Ternyata anak manjanya kini sudah dewasa.

"Kalo Prilly udah sadar, kenapa minta maafnya sama Mama? Kan yang udah Prilly lupain Allah bukan Mama. Jadi, Prilly harus ngapain sayang?"

"Sholat. Minta ampun sama Allah." Jawab Prilly.

"Pinter anak Mama!"

Ali dan Umi Ida yang melihat kekompakan Prilly dan ibunya pun tersenyum senang. Terlebih Ali. Perasaan hangat seketika menjalar ditubuhnya saat Prilly berbicara lembut padanya.

"Hmm tapi Ma.."

"Tapi apa Sayang?"

"Prilly lupa caranya sholat dan baca Qur'an." Ucap Prilly lalu menundukan kepalanya karena malu.

"Gausah malu, Prill. Nanti biar Umi bantu ya." Ujar Umi Ida dengan senyum tulusnya.

"Aku juga akan bantu kamu."

Semua pandangan tertuju pada Ali. Prilly menatap Ali kagum. Pasti banyak wanita yang menginginkan Ali.

"Bener?" Tanya Prilly. Ali mengangguk.

"Eh udah masuk waktu maghrib nih. Aduhh saking kelamaan ngobrol sampe lupa sama adzan." Kekeh Mama Vita.

"Yasudah kita sholat berjamaah. Ali yang jadi imam." Ucap Ali dengan senyum khasnya.

Umi Ida dan Mama Vita tersenyum. Ali masih sama seperti yang dulu. Ibadah nomer 1.

"Hmm tapi.." Ucapan Prilly terpotong Umi Ida.

"Nanti Umi ingatkan kamu kembali tentang wudhu dan sholat. Yuk, sayang." Ajak Umi Ida.

Prilly pun mengikuti Umi Ida yang mulai berwudhu.

"Sini, Nak. Umi ajarkan. Dengarkan Umi, ya."

1. Mencuci / membasuh kedua telapak tangan tiga kali sambil membaca basmalah.
"Bismilaahir rahmanir rahiim"

2. Membersihkan mulut dan lubang hidung, masing-masing sebanyak tiga kali.

3. Membasuh muka sebanyak tiga kali sambil mengucapkan doa niat wudhu.

Bacaan Doa Niat Wudhu
“Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”

Arti Doa Niat Wudhu
“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah semata.”

4. Mencuci / membersihkan tangan kanan dan kiri, mulai dari ujung jari hingga pangkal / batas siku, masing-masing sebanyak tiga kali.

5. Mengusap kepala mulai dari dahi hingga batas rambut bagian atas sebanyak tiga kali.

6. Menyapu / membersihkan kedua telinga mulai bagian daun telinga bawah dan menuju bagian atas, sebanyak tiga kali.

7. Mencuci / membersihkan kaki kanan dan kiri, mulai dari ujung jari merata hingga mata kaki, masing-masing sebanyak tiga kali.

8. Membaca doa setelah wudhu.

Bacaan Doa Setelah Wudhu
“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan ‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”

Prilly mengikuti langkah-langkah berwudhu yang diucapkan oleh Umi Ida. Umi Ida juga mengajarkan Prilly dengan sangat sabar. Prilly merasa beruntung mengenal Umi Ida.

Selesai berwudhu, Prilly dan Umi Ida langsung menuju ruang yang dikhususkan untuk sholat. Terlihat Ali dan Mama Vita yang sudah lengkap dengan perlengkapan sholat mereka. Tentunya Ali dengan sarungnya dan Mama Vita dengan mukenanya.

"Prill, mukena kamu nih." Ucap Mama Vita sambil memberikan mukena berwarna peach yang kelihatan masih baru. Prilly mengerutkan keningnya heran.

"Itu Mama beli 3 tahun yang lalu. Waktu kita berdua shopping di mall. Pas itu, Mama liat mukena yang bagus banget. Awalnya Mama mau beli itu buat Mama sendiri. Tapi Mama ubah pikiran karena ngeliat kamu yang makin hari makin jauh dari sholat. Mama berharap, setelah Mama beli mukena ini, kamu bisa sholat lagi. Tapi dugaan Mama salah. Kamu malah ga inget kalo Mama beli mukena." Ucap Mama Vita lirih. Prilly terharu dengan Mamanya. Prilly benar-benar menyesal telah mengabaikan pesan Mamanya.

'Prilly, kalo kamu keluar rumah, jangan pernah tinggalin sholat ya. Inget sayang, kamu menjadi model seperti ini karena Allah. Pemotretan aja kamu selalu inget, masa Tuhannya sendiri enggak?'

Itulah pesan dari Mamanya setiap kali dirinya ingin pergi untuk sekedar pemotretan atau hangout dengan rekan sesama model.

Hati Prilly nyeri mengingatnya. Ia telah melupakan kewajibannya. Sangat lupa. Bahkan baju di lemarinya lebih banyak baju yang menunjukkan keseksian tubuhnya. Baju yang ia pakai sekarang yang benar-benar tertutup.

"Maaf, Ma.." hanya itu yang bisa Prilly katakan. Prilly dan Mama Vita berpelukan hangat.

"Ditunda dulu peluk-pelukannya. Kita sholat, yuk." Ucap Umi Ida yang membuat Prilly cengengesan.

Akhirnya mereka berempat pun sholat berjamaah. Tentu dengan posisi Ali yang paling depan sebagai imamnya. Hari itu akan menjadi saksi proses tobatnya Prilly menjadi yang lebih baik.











Haii!! Kadang sedih deh. Cuma cerita ini yang peminatnya dikit banget:'(

Dan aku sengaja copas tata cara berwudhu dari mbah goggle biar kalian juga bisa belajar tanpa bingung dengan ketikan tangan aku. Hehe

Kekasih HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang