Pagi ini cuaca cukup cerah. Jungkook yang sedari tadi sudah bersiap-siap untuk segera menuju kekantornya masih terlihat bingung, pasalnya sedari tadi dia mengirim pesan pada Sinb, tapi perempuan itu tidak membalasnya, sudah sejak dari setengah jam lalu 5 pesan dari Jungkook tidak dibalasnya.
Jungkook bingung, baru kali ini Sinb tidak membalas pesannya sama sekali dipagi hari. Biasanya perempuan itu akan segera membalas pesan darinya. Tidak mungkin jika perempuan itu masih tertidur, dia tau betul Sinb. Sinb perempuan yang rajin, dia pasti sudah terbangun sejak tadi.
Selesai memakai sepatunya, tanpa berlama-lama laki-laki itu segera keluar dari rumah kontrakannya. Laki-laki itu kemudian menuju kerumah Sinb, tentu saja untuk memastikan keadaan Sinb.
-knock knock-
Jungkook mengetuk pintu rumah Sinb, tapi tidak ada jawaban, juga tidak ada tanda-tanda jika pintu itu akan terbuka. Karna terlihat khawatir Jungkook berusaha membuka pintunya,
Pintu berhasil dibuka, "Kenapa dia tidak mengunci pintunya" gumam Jungkook menautkan dahinya.
Jungkook segera masuk dan memanggil Sinb, tapi tidak ada jawaban sama sekali.
"Sinb-ah! Kau tidak bekerja hari ini?" Ujar Jungkook didepan pintu kamar Sinb. Tapi sekali lagi tidak ada jawaban dari Sinb, Jungkook semakin mengerutkan dahinya
"Aneh, apa dia belum bangun?" Kemudian Jungkook membuka pintu kamar Sinb, lagi-lagi Jungkook berhasil masuk kedalamnya, tapi lagi-lagi Jungkook tidak berhasil menemukan perempuan itu disana
"Apa dia sudah berangkat? Tapi kenapa dia tidak menungguku?" Jungkook merogoh saku celananya dan mengambil benda persegi panjang miliknya, kemudian menekan tombol panggilan.
Jungkook menelfon Sinb.
Tidak lama kemudian, Jungkook mendengar nada dering dari telfon, ya itu nada dering milik ponsel Sinb, tapi dimana? Laki-laki itu mencoba mencari asal suara itu.
Semakin dekat, didalam kamar mandi milik Sinb, Jungkook mencoba membuka pintu kamar mandi itu.
-Cklek- pintu kamar mandi terbuka
Jungkook membulatkan kedua matanya, betapa terkejut nya dia ketika melihat Sinb terbaring di lantai dingin dalam kamar mandinya. Raut wajah khawatir terlihat diwajah Jungkook. Laki-laki itu panik setengah mati. Bagaimana bisa Sinb bisa pingsan dikamar mandinya?.
Jungkook mendekat kearah Sinb mencoba menopang tubuh perempuan itu, menepuk-nepuk pipi Sinb, berharap perempuan itu bisa terbangun
"Sinb! Sinb-ah! Ya! Bangunlah!"
"Arggh! Shit" Jungkook mengumpat, kemudian mengangkat tubuh perempuan membawanya keluar, memanggil taxi dan membawanya kerumah sakit.
Jungkook benar-benar panik sekarang, tak henti-hentinya lakilaki itu memanggil Sinb agar perempuan itu bisa terbangun, tapi usahanya sia-sia.
Setelah tiba dirumah sakit Jungkook membawanya ke UGD, dokter dan perawat segera menanganinya. Jungkook tidak tenang disana, laki-laki itu tampak gusar.
Tak lama kemudian dokter selesai menanganinya,
"bagaimana dok?" tanya Jungkook
"Dia hanya kelelahan, dan sepertinya dia belum makan sejak kemarin, maag nya juga kambuh. Jadi dia perlu istirahat yang cukup. Karna kondisinya benar-benar drop saat ini. Kami akan memindahkannya keruangan, dia perlu menginap selama dua hari kedepan. Tapi jika kondisinya sudah membaik hari ini, besok dia sudah boleh pulan"
"Baiklah dok, terimakasih"
-SKIP-
Jungkook kini sudah berada di ruang rawat inap milik Sinb, sudah sejak satu jam yang lalu perempuan yang terbaring di ranjang rumah sakit belum juga membuka matanya.
Jungkook masih terlihat khawatir disana, dipandangnya terus wajah cantik milik Sinb.
Sungguh dia benar-benar khawatir sekarang, meskipun dokter mengatakan kondisi perempuan itu tidak terlalu parah, tapi tetap saja dia merasa cemas, pasalnya Sinb sama sekali belum membuka matanya."hah," Jungkook menghempaskan nafasnya, mencoba menghilangkan rasa khawatirnya.
Tak lama kemudian, pergerakan mulai muncul dari jari-jari perempuan didepannya, Jungkook sadar akan itu, segera ia berdiri dari temoat duduknya, dan menatap wajah Sinb, dilihatnya Sinb membuka matanya dengan berat.
"eoh?Jungkook-ah" ujar Sinb dengan suaranya yang lemah
Kini Jungkook membalas tatapan itu dengan dalam
"ya! Sinb-ah, kenapa kau lama sekali bangun? Kau tau aku sangat cemas melihatmu. Dan bagaimana bisa kau tidak makan sama sekali kemarin eoh?" Jungkook benar-benar tidak bisa mengontrolnya, jujur ia bisa saja membentak Sinb.
Tapi, karna melihat perempuan itu sangat lemah Jungkook jadi tidak tega untuk membentaknya.Sinb hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berbaring, jika sudah begini perempuan itu juga tidak berani berkata apa-apa.
Jungkook pasti akan terus mengomelinya, karna laki-laki itu paling tidak suka jika ia tidak bisa menjaga kesehatannya.Jungkook sadar apa yang sudah dikatakannya, dia merasa sepertinya tidak pantas membahas ini sekarang.
Laki-laki itu meraih wajah Sinb,memajukan sedikit tubuhnya agar bisa lebih dekat lagi dengan Sinb, ditangkupkan kedua tangannya dikedua pipi Sinb dan menatap perempuan itu dalam, hal ini sudah biasa mereka lakukan, dan Sinb tau jungkook akan mengucapkan kata-kata manis saat itu juga."Sinb-ah, " Ujar Jungkook dengan sangat lembut
"Aku tidak bermaksud memarahimu. Tapi, kumohon jangan membuatku khawatir. Aku benar-benar akan gila jika kau seperti ini lagi. Mengerti?"
sungguh tatapan dan ujaran Jungkook terdengar sangat lembut bagi Sinb, perempuan itu sudah pasti tidak tahan akan sikap manis dan lembut dari Jungkook.Sinb hanya mengangguk lemah, sebagai balasan dari perkataan Jungkook.
Jungkook yang masih setia menatap wajah manis Sinb, kini tergiur dengan bibir cherry milik Sinb, sungguh laki-laki itu ingin sekali menciumnya sekarang.
-Chup-
Jungkook mecium bibir manis milik Sinb, dia paling tidak tahan jika harus berhadapan dengan bibir perempuan itu. Setelah merasa puas dengan milik Sinb, Jungkook memutuskan untuk mengakhirinya.
"Sekarang kau harus makan, setelah itu minum obat. Akan aku suap "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone goals
Short StoryBagaimana hidup seorang Jeon Jungkook dan Hwang Eunbi yang sudah sejak lama bersama, tapi tidak pernah terikat hubungan apapun?? Langsung saja baca kisah keduanya *Hati-hati Baper