The Last Soul

29 1 0
                                    

The Last Soul

Rambut panjang berwarna tembaga terurai panjang menutupi dada telanjangnya. kuku tajamnya mengetat memegang batu karang tempatnya berpijak. Sisik dari ekornya bercahaya keperakan diterpa cahaya rembulan. Pandangannya nyalang ke arah kepulan asap dari tengah samudra yang berlabuh menuju ke arahnya.

"Odisius, akhirnya kau kembali" ucapnya sambil menyeringai menakutkan. Dua buah taring muncul dari sudut bibir merahnya. Matanya berubah menjadi merah.

"Syrena ...,"

Gadis berambut perak muncul ke permukaan sambil menunjukkan ekornya yang keemasan. Membawa tubuhnya ke atas karang tempat seirena.

"Kenapa kamu ke sini, Teles?" tanya Syrena.

"Aku hanya ingin membantumu. Kapal itu adalah harapan terakhirmu. Jika kita melakukannya bersama-sama, aku yakin kita akan berhasil," jawab Teles.

Syrena menyunggingkan bibirnya, tiba-tiba taring di bibirnya menghilang. Mata merahnya kembali kelam seperti semula. Wajahnya berubah menjadi cantik ketika cahaya rembulan menyinarinya.

Kapal dengan layar-layar lebar yang membentang mulai mendekat ke arah Syrena dan Teles.

Amukan badai, terjangan badai
Takkan menghentikanmu
Kembali padaku
Kekasihku
Kemarilah ...
Bawalah aku ke duniamu
Kekasihku ....

Lagu yang sangat merdu itu dinyanyikan berulang-ulang oleh Syrena dan Teles.

Di dalam anjungan kapal, seorang pria berjalan mendekati buritan ketika mendengar suara nyanyian yang teramat merdu. Tubuhnya tinggi tegap, dengan rambut hitam kelam. Jakunnya naik-turun ketika melihat dua orang gadis menatapnya dengan pandangan memuja.  Kakinya dia naik ke atas besi pembatas dan siap untuk lompat ke lautan di bawahnya.

"Oliver, jangan!" Teriak seorang lelaki yang berlari ke arah pria yang dipanggilnya Oliver tadi.

Oliver menoleh ke arah pria yang memanggilnya dengan tatapan kosong.

Mata syrena menyala menatap pria yang menghentikan Oliver untuk melompat. Dia kehilangan kesabaran, sebentar lagi bulan purnama akan usai. Kesempatannya untuk menjadi Seirens sejati, dengan wajah cantik akan lenyap. Syrena akan melompat, tetapi dengan cepat Teles menghentikannya.

"Jika kamu lompat, dia akan ketakutan melihatmu. Sabarlah sebentar lagi." Teles menenangkannya.

"Tidak, aku tidak bisa menunggu lagi. Lihatlah! Bulan purnama akan segera usai."

Syrena akan terjun ke laut, lagi-lagi Teles memegang pundaknya.

"Biar aku saja yang mendekatinya, dia tidak akan ketakutan jika melihatku."

Teles menceburkan dirinya ke lautan, ekor keemasannya muncul dan tenggelam di lautan. Teles mendekati kapal dan mendongak ke atas, melihat Oliver yang juga menatapnya. Teles menyunggingkan bibir merahnya. Oliver pun lompat tanpa menghiraukan teriakan temannya yang memanggil namanya.

Dari kejauhan Syrena tersenyum dan menceburkan dirinya ke lautan dan melihat Oliver yang tenggelam. Dengan cepat Syrena menggerakkan ekornya mendekati tubuh pemuda itu. Namun, dari arah lain teles membawanya menjauhi Syrena. Tatapan Syrena nyalang menatap Teles yang menghianatinya.

Kumpulan Flash FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang