He's Mind
Anggie BautiBella, gadis manis berseragam putih abu-abu, berambut hitam panjang terurai sampai bahunya. Dia tengah duduk di sudut ruangan kelas yang hanya berisi beberapa siswa. Tangan lentiknya dengan lincah mengutak-atik smartphone-nya. Sesekali bibirnya menyunggingkan senyuman yang menunjukkan deretan gigi putihnya.
Dari arah pintu kelas muncul Alexa, gadis cantik berkulit putih. Rambut panjangnya dia beri hiasan bando berwarna pink. Dengan langkah cepat dia mendekati Bella yang sama sekali tidak menghiraukan kehadirannya.
"Bellaaa!" teriak Alexa.
Bella langsung mendongak menoleh ke arah Alexa yang tiba-tiba duduk di bangku depannya. Menatap Bella dengan pandangan berbinar, seperti kucing yang baru saja mendapatkan seekor tikus.
"Apa'an? Seneng banget kayaknya?" tanya Bella yang menaruh smartphone-nya di laci meja.
Alexa menaik-turunkan kedua alisnya, bibirnya menyunggingkan senyuman manis.
"Tahu nggak, semalem chat gue dibales sama Kak Brandon," jawab Alexa dengan binar bahagia yang nampak jelas di wajahnya.
"Kak Brandon yang mana?" tanya Bella lagi.
"Ih, loe mah gitu. Itu loh, Kak Brandon yang kemarin ngisi acara malam diesnatalis di sekolah kita, masak loe lupa sih, Bel. Cowok ganteng, kece badai gitu masak bisa loe lupain segampang itu," jawab Alexa panjang lebar sambil memonyongkan bibir mungilnya.
Bella mengangkat sebelah alisnya kemudian tersenyum ketika berhasil menemukan ingatannya. Alexa menunjukkan telunjuknya ke arah Bella.
"Nah, ingatkan?" tanya Alexa.
Bella mengangguk pelan, senyuman manis tersungging di bibirnya. Tiba-tiba Alexa pindah duduk di dekat Bella.
Bella otomatis geser ke bangku di sampingnya, dengan heran menatap sahabatnya yang begitu bersemangat hari ini."Semalem Kak Brandon bilang suara gue bagus. Aahh, rasanya di puji seseorang yang kita sukai tuh seperti ketiban durian runtuh,"
"Benjol, begok," sela Bella.
"Perumpamaan, Bella. Please deh!"
Bella hanya tersenyum geli melihat sahabatnya itu memonyongkan bibirnya.
"Terus, gimana? Gitu doang ceritanya?" tanya Bella
"Belom, tapi gue yakin bisa naklukin dia. Siapa sich yang bisa nolak pesonanya Alexa," jawabnya sambil mengibaskan rambut panjangnya.
"Yakin? Denger-denger Kak Brandon udah punya cewek loh, cantik pula. So, jangan terlalu ngarep deh, nanti loe kecewa, baru tahu rasa," jelas Bella
Alexa mendecak sebal, kemudian menatap wajah sahabatnya dengan jengkel.
"Loe itu dipihaknya siapa sich? Gue apa pacarnya Kak Brandon? Nyolot banget ngomongnya," ucap Alexa sebal.
Bella hanya tersenyum ringan menatap Alexa yang tengah sibuk memainkan smartphone di tangannya.
"Nggak gitunya, lex. gue tuh cuman ngingetin loe aja, supaya jangan terlalu ngarep lebih. Itu aja," Bella menasehati.
Alexa tidak menghiraukan Bella. Matanya nampak berbinar sambil jemari lentinya sibuk dengan keyword smartphone-nya.
"Wao! Kak Brandon ntar pulang sekolah mau ke sekolah kita, yes," sorak Alexa penuh semangat.
"Dia nggak bilang, mau ngapain ke sini?" tanya Bella.
"Masa bodo! Yang penting gue bisa ketemu sama Kak Brandon!" ucap Alexa dengan nada ketus.
"Klo misal nih ya, misal, Kak Brandon ke sini buat jemput ceweknya dia gimana?"
"Emang cewek Kak Brandon sekolah di SMA kita?"
"Misal, Lex. Ah, elo mah suka oon klo diajak ngomong," Bella sebal.
Alexa hanya nyengir kuda sambil memutar-mutar smartphone di tanganya.
"No problem! Palingan juga ntar Kak Brandon minta putus sama tuh cewek, demi gue," jawab Alexa dengan penuh percaya diri.
"Sumpah, tingkat kepedean loe itu udah taraf menakutkan tahu nggak," olok Bella sambil tersenyum geli.
***
Pulang sekolah, Alexa baru saja menyelesaikan tugasnya sedangkan teman sebangkunya Bella sudah sejak dari tadi keluar kelas. Alexa mengambil tasnya di laci meja kemudian melihat smartphone Bella ketinggalan. Alexa tersenyum geli kemudian mengambil smartphone itu dan membawanya.
Di tempat parkir wajah lusuh Alexa berubah berbinar ketika melihat Brandon, pemuda yang sangat diidolainya tengah keluar dari mobilnya. Senyuman manisnya membuat lutut Alexa melemas. Brandon berjalan ke arah seorang gadis yang sangat dia kenal. Brandon merangkul pinggang gadis itu dengan mesra kemudian membawanya memasuki mobilnya.
Alexa seperti terlempar dari galaksi bima sakti saat mengetahui siapa kekasih lelaki yang sangat diidolainya. Dengan tangan bergetar Alexa membuka ponsel Bella. Membuka aplikasi chat. Matanya terbelalak membaca chat Bella
Nathaniel Brandon: Mau dijemput jam berapa, Hon?
Mariana Bella: Jam Dua aja, Beib.
Nathaniel Brandon: Oke, Hon. Miss You! <3 <3Alexa lemas, lututnya seolah tidak sanggup menahan beban tubuhnya, deru napasnya bergemuruh, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Ternyata lelaki itu milik Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Flash Fiction
RandomFlash Fiction adalah cerita mini yang bisanya hanya terdiri dari 100-400 kata, tidak bertele-tele dan langsung habis sekali baca. ~Anggie Bauti~