Chapter 7

4.4K 456 106
                                    


"Nggh.. Ssshhh..."

"Slluurrppp"

"Aaassh! Ka-kau benar - benar menyiksakuhhh Juunngghhh!"

"Wae? Ini enak Jae"

"Kau enak! Aku! Aaa-aaahh!"

"Wajahmu memerah"

"Ngghh... Di-diam kau Jung!"

"Aku mau lagi"

"Mwo? Kau gila? Ini sudah mangkuk ramyun yang keempat!"

"Hahahaha, habis aku rindu ramyun ini"

"Aku saja sejak tadi satu mangkuk belum habis"

"Salahmu"

"Salahku? Kau membuat ramyun yang aku makan pedas sekali Jung! Hukumanmu benar - benar!"

"Salah sendiri kau berkelahi"

"Ish! Kau menyebalkan Jung"

"Kau yang menyebalkan!"

"Kau!"

"Berkacalah!"

"Sudah dan aku tampan"

"Pfftt..."

"Kenapa kau tertawa?! Hah!"

"Tidak sadar diri!"

"Mwo?"

"Sudah, habiskan makananmu!"

"Pedas tahu!"

"Aku tahu kok, cepat habiskan dan kita pulang. Aku mengantuk"

 Ck..."

Jaejoong kembali memakan ramyun super duper pedas yang ada di hadapannya, Yunho bilang itu Jaejoong harus makan ramyun itu sebagai hukumannya karena berkelahi.

Jaejoong menetap sebal pada Yunho setelah menghabiskan ramyun super pedasnya, bibirnya terasa panas dan bengkak. Bahkan warna bibirnya sangat merah seakan dia menggunakan gincu, ughh...

"Ayo pulang"

Usai membayar makanan, Yunho menghamhapiri Jaejoong dan mengulurkan tangannya. Jaejoong menyambutnya namun menggenggam tangan Yunho dengan kasar karena dia masih merasa sebal. Dalam perjalanan pulang Yunho membelikan es krim stik rasa buah kesukaan Jaejoong dan memakannya sembari berjalan pulang.

Mereka berdua hanya berjalan bersama sambil bergandengan tangan tanpa sedikit kata – kata yang keluar. Jaejoong sendiri sibuk dengan es krim yang dimakannya saat ini. Sampai akhirnya mereka sampai di depan gerbang rumah Jaejoong, Yunho melepaskan gandengannya.

"Masuklah"

"Eh?"

Jaejoong tidak menyadari bahwa mereka sudah sampai di depan rumah dan dirinya merasa ada yang kosong saat Yunho melepaskan gandengan tangannya. Dia seakan tidak rela...Yunho berjalan ke arah rumahnya dan berhenti membuka gerbang rumahnya saat melihat Jaejoong masih berdiri di depan gerbang rumahnya dengan tatapan kosong.

"Hey! Masuk sana!" Suruh Yunho pada Jaejoong

"..." Jaejoong diam namun matanya menatap Yunho

"Kenapa? Jangan membuatku takut"

"Tidak..."

"Sana masuk"

Jaejoong menggigit bibir bawahnya, dia melirik jam tangannya. Pukul setengah sebelah. Dia kemudian kembali menatap Yunho, kenapa jam bergulir dengan cepat saat bersama Yunho?

Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang