6 - Cepat Pulang :(

145 10 0
                                    

Bagiku, kehadiranmu sungguh sangat berarti. Cepat pulang! Rindu ini selalu menantimu.
***

Suara adzan subuh berkumandang ditambah alarm dari ponsel membuat gadis yang saat ini sedang terlelap tidur sedikit terusik karena suara alarm tersebut. Tangannya menggapai-gapai ke arah nakas, bermaksud untuk meraih benda pipih yang sedari tadi mengganggunya.

"Duh, jam berapa sih ini?" Gunam Alea setengah sadar. "Astagfirullah jam setengah lima!" Ucapnya panik saat berhasil meraih ponsel dan melihat jam dari ponselnya. Kemudian gadis tersebut beranjak dari tempat tidur. Pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu melaksanakan shalat subuh.

Kegiatannya setiap pagi yaitu selain berkemas untuk keperluan sekolah, ia pun selalu menyempatkan diri untuk merawat tanaman bunga kesayangan Mommy-nya yang ada di halaman depan rumahnya. Lagi, Alea sangat rindu sekali dengan mommy-nya. Tujuh bulan sudah mommy dan daddy-nya pergi ke Belanda untuk mengerjakan proyek kantornya. Alea tak jarang suka melarang mommy-nya bekerja, ia ingin sekali mommy-nya ada di rumah. Biarlah daddy-nya saja yang bekerja agar ia tak kesepian seperti sekarang ini. Tiga bulan lagi, ia harus bisa menahan rindunya. Dan selama 4 bulan itu juga ia merasa kesepian.

Perbedaan waktu yang lumayan lama sekitar 5 jam (lebih lambat dari Jakarta). Membuat Alea sedikit agak kesusahan jika ingin berkomunikasi dengan orangtuanya.

"Neng, ini HP neng bunyi terus waktu mbak mau beresin kamar neng." Ucap Mbak Susi ART di rumah Alea.

"Coba sini mbak HP-nya." Ucap Alea.

"Mommy...?" Gunamnya. Setetes air mata turun begitu saja dari sudut matanya sebelah kanan. Rasa rindu yang Alea rasakan, rasanya semakin terasa sesak. Ia benar-benar sangat merindukan mommy-nya.

Saat Alea akan menekan tombol bermaksud untuk menelpon balik mommy-nya. Tiba-tiba ponselnya berdering tanda telepon masuk. Dengan cepat Alea menerima panggilan tersebut.

"Mommy..." ucap Alea dengan suara bergetar.

"Hay sayang, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam mom, mommy kapan pulang? Lea kangen.."

"Sabar ya sayang, Paling lama mommy tiga bulan lagi di sini. Do'ain aja semoga nggak sampe tiga bulan pekerjaan mommy udah selesai ya sayang. Jadi biar bisa cepet pulang." Alea tak bergeming, hanya suara isakan yang terdengar.

"Sayang.. jangan nangis dong. Mommy jadi sedih dan ngerasa bersalah gini kalau kamu nangis terus." Alea semakin terisak. Tak tahan menyimpan rindunya.

"Sayang..."

"Aku kangen mom.. aku kangen... aku di sini sendiri mom, aku kesepian.." ucap Alea di sela-sela tangisnya.

"Iya sayang, iya. Mommy juga kangen kamu. Kangeeeeenn bangeeet. Mommy lakuin ini buat masa depan kamu juga, buat biaya kamu biar nanti bisa kuliah di universitas ternama di luar negeri seperti impian kamu sayang."

"Nggak mom, Alea nggak mau. Alea nggak mau jauh-jauh lagi sama mommy. Mommy nggak usah kerja-kerja lagi mom. Cukup daddy aja. Alea udah cukup kok, sangat cukup malah. Kalau masalah kuliah. Alea bisa kuliah di sini aja mom, nggak usah ke luar negeri. Nggak apa-apa. Alea cuma pengen mommy ada di rumah, biar Alea nggak kesepian. Alea kangen cerita-cerita sama mommy, kangen masak bareng mommy, kangen belanja bareng mommy, pokoknya kangen semuanya mom.. Apalagi.. apalagi dua hari lagi Alea ulang tahun, mommy nggak lupa kan?" Ucap Alea mencurahkan isi hatinya.

"Nggak sayang, mommy pasti dan akan selalu inget hari ulang tahun kamu. Makanya mommy telepon kamu sekarang, takutnya nanti mommy telat ngucapinnya. Kamu mau kado apa sayang? Nanti biar mommy cariin di sini hadiah yang kamu mau."

"Alea mau mommy pulang."

"Iya sayang, iya. Sabar ya, sekali lagi maafin mommy.. mommy janji deh, setelah proyek ini selesai. Mommy bakal berhenti bekerja dan bakal diam di rumah sama anak manja mommy satu-satunya ini."

"Janji ya mom?"

"Iya sayang, udah yaa jangan nangis lagi. Mommy dari kemaren inget terus sama kamu, makanya sekarang mommy nggak bisa tidur.
Udah ya sayang, pasti sekarang disana udah pagi. Kamu siap-siap berangkat sekolah. Belajar yang pinter. Tunggu mommy pulang ya sayang."

"Pasti mom, Alea pasti nunggu mommy pulang."

"Iya sayang. I love you and I miss you my lil cute."

"Yes mom, I love you to so much and I miss you so bad. Cepet pulang mom.."

"Iya, bye sayang. Salam buat Mbak sama Mang Udin ya."

"Iya, bilang daddy. Alea kangen."

"Iya sayang, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Panggilan terputus sedangkan Alea masih tetap menangis dengan sesegukan. Mbak Susi yang melihat putri majikannya menangis seperti itu tak tega, akhirnya ia menghampiri Alea dengan memeluk gadis tersebut.

"Udah ya neng, jangan nangis. Kan barusan udah di telepon sama ibu. Mbak jadi sedih liat neng kaya gini." Ucap Mbak Susi menenangkan.

"Alea kangen mommy mbak.." ucap Alea lirih.

"Iya, mbak ngerti neng. Ibu juga di sana pasti sama kangennya sama neng. Ibu mana yang tega ninggalin anak secantik dan sebaik neng. Ibu kan lagi kerja, buat masa depan neng juga biar neng bisa berkecukupan. Apapun yang neng mau nanti ibu bisa beliin."

"Iya mbak, Alea tau. Alea cengeng ya mbak. Alea egois." Ucap Alea bersalah.

"Nggak sayang, wajar kok kalau neng kangen ibu. Siapa pun pasti akan ngerasa kangen kalau jauh sama ibunya, apalagi udah berbulan-bulan. Tapi kita harus mengerti keadaan ibu di sana. Di sini masih ada mbak, Mang Udin, neng Airin, sama temen-temen neng yang lain. Jangan sedih lagi ya." Ucap Mbak Susi.

"Iya mbak, makasih yaa. Selama mommy di Belanda. Mbak selalu ada buat Alea." Ucap Alea tangisnya berangsur-angsur reda.

"Iya, sama-sama. Kan udah jadi tugas mbak juga. Yuk, sekarang neng siap-siap buat ke sekolah. Mbak bikinin sarapan ya,"

"Iya mbak."

"Yuk kita ke dalem, biar nanti mbak yang lanjutin nyiram bunganya." Ajak Mbak Susi, lalu keduanya meninggalkan halaman depan menuju ke rumah.

Bersambung..

**
Huwaaa.. sedih 😭😭
Masa aku nangis waktu nulis chapt ini? Baper guys, hoho. Kalau kalian yang baca gimana nih? Sedih juga nggak?
Jangan lupa ketuk bintang di pojok bawah kiri yaa.
See you next chapter ^^

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang