3 - Bye!

232 7 0
                                    

Ku lihat, mata itu memancarkan sebuah cahaya. Seperti tersirat sebuah makna. Tapi, apa maksudnya?
***

Pagi menyambut, matahari bersinar dengan cerah. Hari ini adalah hari dimana Alea melaksanakan tes olahraga, yaitu basket. Sejak bel tanda masuk berbunyi, Alea dan teman-teman yang lainnya sudah bersiap-siap di lapangan dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Lapangan yang kebetulan outdoor dan bersebrangan dengan kelas Leo, membuat ia tak kesusahan melihat bagaimana tes yang dilaksanakan Alea berlangsung. Ia berharap, Alea akan lulus di tes-nya kali ini.

Dari balik jendela kelasnya, Leo mengamati setiap gerak-gerik Alea. Nampaknya, kakak kelas yang cerewet dan jutek akut itu menuruti perintahnya untuk latihan shooting bola sebelum tes berlangsung. Jilbab lebar yang menutupi rambut indahnya, berkibar karena terpaan angin yang berhembus. Cantik. Kata itu yang terlintas dari benak Leo saat melihat bagaimana Alea berlari kesana-kemari untuk mendapatkan bola oranye itu.

"Oyy! Ngelamun aje lo Le. Ntar kesambet, baru tahu rasa!" Ucap Ibra tiba-tiba.

"Astagfirullah, kaget gue. Siapa juga yang ngelamun. Orang gue lagi ngitung nyamuk" ucap Leo ngasal.

"Haha, lawakan lo gaje banget. Mana ada nyamuk disini malih. Bilang aja lagi ngintipin kakak kelas yang lagi olahraga" ledek Ibra.

"Iya, semerdeka lo aja deh. Gue mah apa atuh" ucap Leo.

"Hahaha, udah deh. Lihatinnya jangan disini. Di deket lapangannya aja langsung. Mumpung Pak Prim lagi nggak masuk" ucap Ibra.

"Emang Pak Prim nggak masuk? Kemana?" Tanya Leo.

"Nggak tahu, tadi si Ival yang bilang gitu ke gue"

"Oh, yaudah yok" ajak Leo.

***

Tes yang dilaksanakan Alea sudah selesai. Kini waktunya mereka istirahat.

"Alea! Kantin yuk" ajak Airin.

"Iya bentar, ngambil hp dulu" ucap Alea.

"Udah?" Tanya Airin.

"Udah, yuk"

Keduanya pun pergi menghampiri kantin, mereka membeli sebotol minuman dan beberapa jajanan yang bisa mengganjal perut mereka yang lapar.

"Oh ya Al, tadi keren banget tahu. Bisa lulus tes basket. Biasanyakan kalau latihan lo jarang banget tuh, bisa masukin bola ke ring" ucap Airin saat keduanya sedang makan di kantin.

"Iya, alhamdulillah. Gue juga nggak nyangka. Kemarin dikasih tahu sama Leo caranya" ucap Alea sesekali menyeruput minumannya.

"Serius lo? Leo ngasih tau lo caranya? Demi apa?" Tanya Airin tak percaya.

"Ihh, berlebihan deh. Iya beneran. Gue juga nggak tahu sih, dia tiba-tiba baik gitu. Biasanyakan perang mulu tiap ketemu" ucap Alea.

"Gue tau Al, gue tau" ucap Airin bersemangat.

"Tau? Tau apa?" Tanya Alea penasaran.

"Tau........."

"Hai kak?" Ucapan Airin terpotong saat ada seseorang yang menyapa keduanya. Sontak Airin dan Alea menoleh pada sumber suara tersebut.

"Nah, ini dia orangnya. Panjang umur banget." ucap Airin saat Leo menghampiri meja mereka.

"Pasti lagi ngomongin aku ya? Ayo ngaku!" Tuduh Leo.

"Yee.. PD banget sih, blee" ucap Alea memeletkan lidahnya.

"Huh! Btw, gimana kak? Tadi tes-nya lolos?" Tanya Leo pada Alea.

"Alhamdulillah, lolos. Makasih ya, sudah bantuin saya latihan kemarin" ucap Alea.

"Iya kak" ucap Leo.

"Eh, gitar siapa tuh?" Ucap Airin, menunjuk gitar putih di pojok kantin. Sontak Leo dan Alea menoleh ke arah yang ditunjuk Airin. Ketiganya berpandangan seakan berkata "Lo tahu?". Tiba-tiba Leo beranjak dari duduknya untuk mengambil gitar itu setelah bertanya dan meminta izin pada salah satu penjaga kantin.

"Lho kok, diambil Le? Kamu tahu itu punya siapa?" Tanya Alea setelah Leo kembali.

"Nggak tahu juga sih, hehe. Minjem bentar nggak apa-apa kali ya? Dari pada dianggurin" ucap Leo.

"Nggak apa-apa, ntar kalau ada yang punya-nya bilang aja" ucap Airin. Leo mengangguk membenarkan ucapan Airin sedangkan Alea memilih untuk diam.

Detik berikutnya, Leo sudah asyik memainkan gitar tersebut. Ia menyanyikan sebuah lagu milik Cakra Khan yang berjudul Kekasih Bayangan.

Padamu pemilik hati yang tak pernah ku miliki
Yang hadir sebagai bagian dari kisah hidupku

Alea tak bergeming. Ia terkesima oleh permainan gitar Leo.

Engkau aku cinta dengan segenap rasa di hati
Slalu ku mencoba menjadi seperti yang engkau minta

Mata keduanya bertemu, saat tak sengaja Alea mengalihkan pandangannya pada Leo. Dan ini membuat Alea salah tingkah.

Aku tahu engkau, sebenarnya tahu
Tapi kau memilih seolah engkau tak tahu
Kau sembunyikan rasa cintaku
Di balik topeng persahabatanmu yang palsu
Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya ku jalani kisah
Cinta sendiri..

Perasaan Alea hanyut terbawa suasana lagu tersebut. Tanpa ia sadari ternyata Leo telah selesai menyanyikan lagu tersebut. Tapi tatapan matanya tak henti memandang dirinya. "Dia kenapa?" Batin Alea bertanya.

"Wih, keren! Bagus banget Le suara kamu" ucap Airin menyadarkan keduanya.

"Eh, nggak kok kak, biasa aja" ucap Leo merendah.

"Lagi galau tuh pastinya." Ucap Alea. Mencoba menetralkan suasana hatinya.

"Sok tau!" Ucap Leo.

"Itu nyanyinya lagu melow." Ucap Alea. Tapi Leo, bersikap santai tak membalas ucapan Alea.

"Duh.. udah deh, jangan berantem lagi. Bosen tahu gak? Liat kalian berdua kerjaannya berantem mulu. Gak denger bell udah bunyi tuh. Al, balik ke kelas nyok." Ajak Airin.

"Ayo, bye! Adek kelas rese!" Pamit Alea pada Leo tak lupa sambil menjulurkan lidahnya. Sedangkan Leo, ia hanya tersenyum menanggapi ucapan Alea. Dan tak lama ia beranjak dari duduknya dan pergi ke kelasnya.

"Dasar, kakak kelas jutek! Kelakuannya unik. Kaya masih anak SMP. Padahalkan udah gede." Batin Leo sambil berjalan menuju kelasnya.

Bersambung..


Ps: Jangan lupa, videonya diputar ya :)

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang