17 - Pensi

29 3 0
                                    

Alea
Jangan telat! Aku tunggu di backstage panggung utama.

Leo
Syiap qaqa

Alea
Alay! :P

Leo terkekeh membaca balasan dari Alea. Bergegas, Leo pun menuju tempat yang Alea tentukan.

"Kak!" Leo melambaikan tangan ke arah Alea.

"Sini." Balas Alea.

"Kakak cantik." Puji Leo ketika melihat Alea mengenakan dress panjang berwarna baby blue dengan hijab bergaya sederhana namun terlihat elegan. Alea tersipu.

"Kamu juga." Balas Alea.
Terlihat Leo mengenakan kaos putih dipadukan dengan jas berwarna biru muda sehingga keduanya terlihat serasi.

"Maksudnya aku juga cantik?" Tanya Leo tak percaya.

"Bukan! Bukan! Maksud aku ka-kamu keren." Ucap Alea terbata.

"Keren doang?"

"I-iya apalagi?" Ucap Alea ragu.

"Yuk." Ajak Leo mengalihkan pembicaraan.

"Ehh, kemana?"

"Ke KUA." Ucap Leo sambil menarik tangan Alea.

"Ish Leo! Serius!" Alea menyentak tangan Leo.

"Ok. Sekarang kita mau ke ruang guru." Ucap Leo menghadap Alea.

"Ngapain?"

"Lah? Kita kan disuruh kesana buat briefing. Kakak lupa?"

"Oh iya, ayo." Ajak Alea tergesa-gesa.

Tepat hari ini acara pentas seni digelar. Leo dan Alea sudah bersiap. Sebentar lagi keduanya akan menampilkan penampilan terbaik mereka.

"Alea, good luck ya." Teriak Airin ketika Alea dan Leo berjalan menuju backstage.

"Makasih." Ucap Alea disertai senyum manisnya.

"Santai aja kak, jangan tegang gitu." Ucap Leo menenangkan.

"Duh, nggak bisa. Aku nggak biasa tampil depan umum gini." Ucap Alea bertambah gelisah.

"Kak, sini deh. Duduk dulu." Titah Leo. Alea pun menurut.

"Apa?"

"Tatap mata aku." Titah Leo lagi.

"Apaan sih!" Alea beranjak, segera Leo menahannya.

"Sebentar. Duduk dulu. Aku serius kali ini."

"Iya, ada apa?"

"Tatap mata aku."

"Ok."

"Apa yang kakak liat?"

"Mata kamu." Jawab Alea cuek.

"Kak..."

"Kamu.. keliatan tenang, padahal ini kita mau tampil depan orang banyak lho."

"Iya, itu karena aku percaya jika dengan kakak semuanya akan baik-baik aja." Ucap Leo.

"Leo ngaco ihh!"

"Serius deh kak, kakak kalau gelisah tatap mata aku dalam-dalam. Resapi. Percaya semua akan sesuai rencana."

"Leo, Alea, ayo bentar lagi kalian tampil." Ucap Bu Laras memanggil keduanya.

"Iya bu." Alea bergegas, begitu juga dengan Leo.

"Kita hadapi ini sama-sama." Bisik Leo sesaat sebelum naik keatas panggung.

***

Bersambung

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang