10 - Kita berbeda!

120 5 0
                                    

Langit dan bumi memang beda. Mereka tak mungkin bisa bersatu, karena Tuhan menakdirkan langit untuk tetap berada di atas sebagai naungan. Sedangkan bumi, ia harus berada di bawah sebagai pijakan. Mungkin, seperti itulah kita!
***

Pagi ini Alea berangkat sekolah dengan wajah yang ceria. Ia tak sabar menunggu bell istirahat. Karena rencananya, hari ini ia akan memberikan sebuah kejutan kecil untuk Leo. Tidak mewah memang, tapi ia membuatnya dengan penuh rasa. Yaitu sebuah kue tart yang dibentuk seperti lapangan basket dengan dua orang diatasnya yang sedang bermain basket.

Lucu bukan? Alea membuatnya sendiri dengan dibantu Mbak Susi dan Mbah google yang memberikan resep dan tutorial pembuatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu bukan? Alea membuatnya sendiri dengan dibantu Mbak Susi dan Mbah google yang memberikan resep dan tutorial pembuatannya. Maklum, Alea tidak pandai membuat kue seperti ini. Biasanya, dia beli dari toko kue langsung. Tapi ntah kenapa, kali ini ia ingin membuatnya sendiri, maka dari itu, Alea rela begadang untuk membuat sebuah kue tart ini.

Senyum pun tak pernah pudar dari wajah Alea. Ia terus berseri-seri selama jam pelajaran. Bahkan saat Pak Nino memberikan ulangan dadakan yang biasanya membuat Alea panik seketika. Kali ini, Alea lewati dengan senyuman.

"Udah. Nggak usah marah-marah gitu Rin. Ambil hikmahnya aja, itung-itung buat tes kemampuan kita. Sejauh mana sih? Kita memahami pelajaran yang Pak Nino ajarkan." Ucap Alea.

"Badan lo nggak panas. Lo abis kejedot pintu ya? Atau kepukul palu?" Ucap Airin sambil memeriksa dahi Alea.

"Kenapa sih? Gue baik-baik aja kok. Lo ngigau ya?" Ucap Alea.

"Lo tuh yang ngigau. Orang biasanya juga lo kaya orang yang kebakaran jenggot pas Pak Nino ngasih ulangan dadakan gini. Lah sekarang? Adem-adem aja." Ucap Airin heran.

"Yaa, nggak apa-apa. Terima kenyataan aja. Ikhlaas." Ucap Alea.

"Alea! Airin! Cepat kerjakan! Jangan banyak ngobrol kalian!" Tegur Pak Nino saat melihat Alea dan Airin mengobrol.

"Ehh, i-iya pak." Ucap Keduanya bersamaan.

.
.

Teet.. teet..

Bell istirahat berbunyi.

"Akhirnya, istirahat juga." Ucap Airin.
"Eh, apaan tuh? Pantes aja dari tadi gue nggak konsen nyium bau-bau gitu?" Tanya Airin saat melihat Alea mengeluarkan kue tart tersebut.

"Kepo!" Ucap Alea.

"Sini gue liat. Baunya enak banget sih." Ucap Airin.
"Wih, beli dimana nih?" Tanya Airin setelah membuka kotak kue tersebut.

"Enak aja beli! Dapet bikin guelah." Ucap Alea.

"Masa? Gak percaya gue. Nyobain dikit ya." Ucap Airin mencolek kue tersebut, namun segera ditepis oleh Alea.

"Enak aja! Gue bikin ini capek-capek begadang semaleman. Udah ah, gue mau ngasih ini dulu." Ucap Alea beranjak.

"Eh, mau kemana?" Tanya Airin.

FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang